Bab 3
Rumah Dahlia no 1
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .
Dua minggu berlalu semenjak kejadian itu. Ayah sekarang selalu ada di rumah saat weekend. Berkas perceraian kak Haris dan Hilda sudah di pengadilan, dan Haris bulan depan mulai bekerja di perusahaan kak Bobi setelah menyelesaikan kontrak kerjanya dengan agensi model dan kontrak iklannya.
Ibu tetap seperti itu, menghindari dirinya.
Pernah Tatiana sengaja menunggu sampai subuh, tapi Ibunya malah tidak kunjung pulang. Saat dia tertidur cepat, Ibunya malah pulang kerumah.
Jadi mereka berdua tidak pernah bertemu, padahal dia ingin sekali menanyakan mengenai siapa ayah kandungnya.
Ibu seperti mengetahui semua aktivitasnya dan sengaja menghindari putri bungsunya.
Pagi ini, dia akan ke salon dengan kak Tiara. Anak Tiara main bersama Ayah di rumah, kak Bobi dan Haris sedang mencoba olahraga berkuda.
"Dek, kamu jangan terbebani yah sama asal usulmu, biar bagaimanapun kamu tetap adik kami. Kita memiliki Ibu yang sama. lagipula Ayah juga sayang kan sama kamu." kata Tiara
"Iya kak, hanya kalian yang sayang kepadaku. Tapi kak rasa penasaran mengenai siapa sebenarnya Ayah kandung ini membutuhkan jawaban, apakah dia tahu kalau masih punya anak lain yang hidup?" Keluh Tatiana dengan wajah sendu.
"Sudahlah, cepat atau lambat semua akan terbuka, kakak yakin pasti Tuhan buka jalan " ucap Tiara menasihati.
"Iya kak" desah Tatiana.
Malam hari, di rumah....
"Sayang, coba lihat ekspresi adik cowokmu." seru kak Bobi ketika melihat kami datang.
"Wah ada apa ini? sekarang Haris lebih sumringah yah, wajahmu berseri seri," tanya kak Tiara sambil menyenggol bahu kak Haris.
"Ternyata ada udang di balik batu, pantas saja dia mengajak ku untuk olah raga berkuda " papar kak Bobi.
"Memang kenapa kak? apa kak Haris sudah mendapatkan pacar baru ?" Duga Tatiana.
"Wah Tatiana, kamu memang peramal ulung ,langsung tahu jawabannya" pekik kak Bobi.
"Wah sudah ada gebetan baru yah" goda Tiara.
"Iya pelatih berkuda tadi ternyata seorang perempuan cantik, dan anak salah satu produser nya, makanya dia semangat latihan berkuda" ungkap Bobi.
"Wah bagus dong, Haris cepat juga yah move on nya." canda Tiara.
"Siapa namanya kak?" Tatiana pun ikut bertanya dan duduk di sebelah Haris.
"Nama gadis itu Renata , kakak lihat dia saat datang ke lokasi syuting mendatangi ayahnya, kakak langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Lalu kakak langsung cari info lebih lanjut mengenai gadis itu " ucap Haris menjelaskan.
"Kalau kau memang tertarik dekati saja tapi pastikan dulu, apa dia lajang atau tidak " sahut Tiara.
"Tenang saja, kali ini tidak mau lagi jatuh ke lubang yang sama. Berusaha menyelidiki dengan sungguh-sungguh saat ini" tegas Haris.
Tak terasa 6 bulan berlalu semenjak kejadian di restoran. Saat dimana sebuah kebenaran terungkap! Kak Haris sekarang sudah lebih stabil emosinya dan dia pun mulai berpacaran dengan Renata.Tatiana pun sangat menyukai kak Renata karena dia sangat baik dan ramah kepadanya.
Renata sangat perhatian bahkan rumah terasa lebih hangat kalau dia datang berkunjung. kak Renata pandai memasak. Tatiana sering di buatkan menu masakan yang sangat lezat.
Malam ini pesta ulang tahun Tatiana yang ke 19 tahun, sekaligus acara syukuran karena dia sudah lulus sekolah menengah atas dengan nilai terbaik.
Ayah mengundang semua rekan bisnisnya beserta keluarga mereka. Keluarga dekat kami, bahkan Ibu juga hadir dengan beberapa sahabat sosialita nya.
Di depan publik ibuku sangatlah pandai memainkan peran sebagai seorang ibu yang menyayangi keluarganya dan ibu yang telaten.
Padahal itu semua hanyalah topeng, inilah bukti bahwa ibuku adalah aktris film terbaik sepanjang masa.
Malam ini pun kak Renata datang bersama keluarganya. Karena Ayah ingin mengenal lebih dekat keluarga kak Renata.
Wow gaun yang kak Renata pakai sangatlah indah, gaun berwarna biru muda dengan taburan permata sangat indah.
Kak Renata pun menghampiri meja kami dan memperkenalkan keluarganya
"Malam Om han, dimana Tante ? ini saya akan memperkenalkan keluarga saya" ucap Renata kepada Ayah.
"Oh Tante lagi ke toilet, sebentar lagi juga akan datang. Ayo duduk di sini, sebentar lagi kita akan jadi keluarga kan, tidak perlu sungkan" kata Ayah.
"Makasih Om han " ucap Renata sambil duduk bersama kami.
"Oia Om, perkenalkan ini papa dan mama saya. Kalau ini kedua kakak lelaki saya " papar Renata sambil menunjukan keluarganya.
"Oh jadi Renata anak bungsu yah, satu-satunya perempuan?" Tanya Tiara.
"Iya kak saya bungsu " jawab Renata.
"Hai semua nama saya Natan, saya anak sulung , sedangkan ini Tian adik saya " kata Natan.
"Salam kenal Natan, saya Tiara yang sulung, adik saya Haris dan si bungsu yang berulang tahun malam ini , Tatiana" tutur Tiara.
"Tatiana"
Kenapa nama dan sosok gadis ini mengingatkanku kepadanya, gumam ayah Renata dengan suara pelan.
"Kami mohon permisi sebentar, Tatiana akan tiup lilin. Nanti kita sambung lagi yang obrolan, mohon maaf saya pergi dulu" ucap Ayah
"Iya pergi saja, kami tunggu di sini " tukas Pak Nanda, ayah Renata.
Ibu langsung menyusul ke depan untuk acara tiup lilin . Begitulah hanya ingin di lihat-lihat orang-orang saja.
Selesai tiup lilin, kami bertiga kembali ke meja dan ada hal aneh terjadi. Tiba-tiba Ibu ku langsung berteriak saat melihat ayah Renata, pak Nanda.
"Kau .. kau... kenapa kau datang kembali kemari" bentak Ibu dengan ekspresi terkejut.
"Aku ayahnya Renata, dan sepertinya kali ini kita akan menjadi besan" ucap pak Nanda yang bersikap biasa saja.
"APA , besan !!! " teriak Ibu.
"Ini tidak boleh terjadi. Haris cepat putuskan hubungan mu dengan wanita itu" perintah Ibu.
"Kenapa bu, aku tidak mau kalau alasanmu tidak logis, aku dan Renata saling mencintai dan kami akan segera menikah" ucap kak Haris sambil memeluk Renata.
"Ibu selamanya tidak akan setuju" kata Ibu sambil beranjak pergi meninggalkan pesta.
"Haris, jadi ini adalah ulang tahun adik bungsumu. Wah tatiana kau sudah besar yah, semoga sehat terus yah nak " kata pak nanda yang justru cuek melihat sikap Ibu yang pergi meninggalkan tempat acara.
"iya om ,mohon maaf atas sikap Ibu barusan" kata kak Haris.
"Tidak masalah! Memang kami punya sedikit kesalah pahaman di masa lalu. Nama adikmu sangat bagus, seperti judul film pertama om yang meledak di pasaran, Tatiana" kata pak Nanda.
"Oh om seorang prodyuser yah?" Tanya Tatiana bersemangat ,entah mengapa dia menyukai pak Nanda dan ingin lebih dekat dengannya.
"Iya, cuma om sudah lama vakum. karena menemani istri om berobat di luarnegri dan baru setahun ini kembali ke negara ini " ucap pak nanda menjelaskan.
"Oh begitu, jadi sekarang bapak sudah mulai membuat film kembali, genre apa?" Tanya Ayah.
"Saya sedang membuat film kolosal mengenai kerajaan dan peristiwa lahir kembali" jawab pak nanda
"Wah genre yang unik , sangat jarang sekarang, saya perhatikan sekarang lebih banyak film horor deh " kata Ayah.
"Iya makanya kita harus buat sesuatu yang berbeda, agar penonton tidak bosan menikmati film karya anak bangsa " ucap pak Nanda kembali.
"Wah om hebat yah! oia ayah , Tatiana mau ke sana dulu, mau nemanin Ryan makan. Saya permisi dulu semua" katanya lalu pergi menyusul sang kekasih.
Lalu kedua orang tua itu pun sibuk mengobrol. Tatiana menghampiri Ryan dan mereka makan bersama.
#PerumahanBejo23
#NezhaHauw
Bab 4Rumah Dahlia no 1Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Tak lama ibu Rini, ibunda kak Renata datang menghampiri Tatiana."Nak, ini hadiah dari kami terimalah" kata bu Rini sambil menyerahkan sebuah bungkusan kado."Loh tante ngga usah repot-repot "ujar Tatiana."Sudah terima saja dan buka dulu kadonya" kata bu Rini."Ibuku sudah bersusah payah memilihnya, sampai capek tahu menemani ibu berbelanja" kata Tian, kakak kedua Renata."Hahahaha, kau ini Tian! Semoga suka yah" kata ibu Rini sambil membelai rambut Tatiana."Ibu senang anak perempuan, sayangnya ibu sudah tidak bisa melahirkan lagi" lanjut Tian menambahkan."Kalau saja aku masih bisa melahirkan sekali lagi. Ingin rasanya punya anak perempuan seperti mu." kata bu Rini sambil terus
Bab 5Rumah Dahlia no 1Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Tak lama Tian pun datang, dan mereka bertiga bergegas meluncur ke sebuah restoran. Di sana sudah ada Natan dan Papa.Malam ini mereka akan makan bersama, merayakan ulangtahun sang kepala rumah tangga, pak Nanda.Malam harinya setelah dari restoran. bu Rini tidak bisa lagi menahan gejolak di hatinya, Dia memanggil Tian untuk berdiskusi di teras belakang.Yah hanya Tian lah yang mengetahui rahasia itu.Selama ini di sembunyikan dengan rapat oleh Ibu Rini dan tanpa mereka berdua ketahui ternyata ada seseorang yang juga mendengar percakapan malam ini.Orang ini tidak menyangka kalau maksud hatinya ingin memberikan camilan kepada Ibunya malah membuat dirinya mengetahui sebuahrahasia pent
Bab 6Rumah Dahlia no 1Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Kencan ganda , begitulah agenda kali ini. Hanya kak Tian saja yang tidak membawa wanita sebagai pasangan, hanya seorang pria yang dia bilang sahabatnya, namanya Hosea.Oia Hosea adalah ahli anatesi, dan dia cukup ahli di bidangnya. Saat makan siang bersama, Hosea menceritakan bagaimana jahilnya Tian saat kuliah, kata kak Hosea selama dia hidup sampai saat ini, orang yang pernah membius nya hanya Tian saja.Dulu mereka berdua masih menjadi dokter magang di sebuah rumah sakit di pedalaman, dan saat itu Tian dengan sengaja menyuntikan cairan anestesi dan Hosealah yang jadi kelinci percobaan, Tian membohongi Hosea dan mengatakan kalau itu suntikan vitamin.Ternyata ini adalah salah satu k
Bab 7Rumah Dahlia no 1Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Tak lama setelah selesai membelikan jajan anak-anak.Haris datang menjemput. Tatiana pun pamit pulang sama mereka semua, ramai sekali lambaian tangan dari anak-anak kecil ini. hati menjadi sangat damai melihatnya."Dek gimana hari pertamamu, sukses jadi guru?" tanya Haris."Iya kak, sekarang dede sudah tahu harus buat apa kedepannya" ucapnya."Memangnya mau apa?" tanya Haris."Tatiana mau buat hidup ini lebih bermanfaat lagi untuk orang lain, dan ngga mau egois lagi! terlalu meratapi nasib" ucapnya dengan yakin."Baguslah, kamu harus lebih ceria yah" ucap haris."Yoi kak, by the way habis ini kakak ada urusan ngga?""Ngga ada dek, ada apa?""Temanin mampir ke pasar mainan na
Bab 8Rumah Dahlia no 1Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Pagi hari,Ada suara berisik di luar sana. Ternyata kak Tian datang, astaga nekat juga dia untuk nyusul kami kemari."Dasar adik yang pilih kasih, masa main ke vila ngga ngajak ngajak kakak seh " protes Tian dengan marah ke Renata.Tian bahkan menjitak kepala adik perempuannya."Aduh sakit tahu, apaan seh! Pakai jitak kepala segala. Kenapa datang kemari? Ini khusus cewek tahu" ucap Renata dengan ketus."Lah mau tanya lagi, tahu kan alasannya bosen di rumah sakit, yah nyusul lah kemari " ucap Tian dengan santai dan langsung duduk di sebwlah Renata."Dasar egois, bilang saja kalau kamu lagi suntuk. Makanya mau ikutan kemari. Kenapa ngga kalan sana sama temanmu. Ingat jang
Bab 9Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini ."Tatiana tunggu! Jangan jalan cepat-cepat dong, duh kak Tian lelah tahu belum tidur dari semalam. Kamu jangan lari"ucap kak Tian sambil mengejarku dengan ngos ngosan.Dia sebenarnya jengkel sekali dengan sikap ibunya, entah apa alasan dia tidak suka dengan keluarga kak Renata.Sejauh yang dia lihat keluarga ini sangatlah baik. Dia bisa merasakan kasih sayang dari mereka. Uh ibu buat badmood pagi-pagi kalau tahu begini. Dia ngga akan ke tempat syuting itu, gumam Tatiana dalam hati."Oh maaf kak Tian sepertinya aku berjalan terlalu cepat yah." ucap Tatiana sambil berhenti berjalan menunggu kak Tian datang."Kenapa seh kau berlari begitu, seperti di kejar setan saja." kata kak Tian sambil ceng cengesan."Sudahlah ayo kita pulang dulu. kak Tian
Bab 10Rumah Dahlia no 1Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Tian PovAda apa seh dengan Renata? Kenapa dia begini yah. Kok nyuruh aku jujur, ada apa seh sebenarnya, gumam Tian dalam hatinya.Di dalam kamar Tian sibuk dengan berbagai praduga.Duh anjing di vila tetangga kenapa berisik sekali seh! menggonggong terus, Astaga ini sudah lewat tengah malam. Kenapa malah berisik seh, aku pakai earphone saja lah. Masalah Renata akan aku tanyakan besok saja begitu kami sampai di rumah, gumam Tian dalam hati dan mencoba untuk tidur."Wah benar-benar yah si Renata, masa langsung pergi. Pake ninggalin aku lagi."Bi dari kapan non Renata berangkat?"tanyanya"Barusan den, mungkin sekitar 15 menit deh" kata Bibi."Ini gara-gara anjing di sebelah nih, semalam kenapa men
Bab 11 Rumah dahlia no 1 Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini . Sesampai di rumah sakit, keduanya langsung di bawa ke UGD, aku langsung menelepon kedua orangtuaku dan Haris. Memberitahu kecelakaan ini. Tak lama pak Handjoyo dan Haris datang ke rumah sakit, Papa dan Mama juga datang begitu juga dengan kak Natan, bahkan kak Tiara dan suaminya juga datang. Semua keluarga berkumpul. Kami semua berkumpul di depan ruang UGD, kemudian dokter datang memberi tahu kalau Tatiana memerlukan donor darah. Karena pendarahan nya terlalu banyak, kulihat keluarga Tatiana sangat binggung. Aku tahu alasan mereka binggung karena golongan darah Tatiana spesial. "Ambil darah saya saja dok, kak Natan ayo kita sumbangkan darah kita" ajakku. "Tian bagai