Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .
part 4Mobil melaju kencang dan sekarang berhenti di sebuah rumah sakit. Entah apa rencana Heni.
"Turunlah kita akan temui Tante ku di dalam"
Alicia pun mengikuti Heni dan sampai di sebuah pintu, Heni berhenti dan mengetuk.
Terdengar suara dari dalam "Masuklah"
Kedua wanita ini masuk lalu Heni menyapa seorang dokter yang duduk disana,
"Hai Tante Virna, kenalkan ini Alicia" ujar Heni dan langsung duduk di salah satu kursi.
"Hallo Alicia, ngga usah gugup. Saya sudah dengar ceritamu dari Heni, sekarang kita mulai pemeriksaan kandungan mu biar bisa di ketahui apa penyebab dirimu susah hamil" kata Dokter Virna.
"Alicia akan hanya ingin kamu sehat, hatiku sakit saat dengar alasan perceraian
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 5Setelah dari rumah sakit, mereka memutuskan untuk makan terlebih dahulu sebelum pulang. Heni kagum dengan Alicia, tak terlihat sedikitpun kekecewaan dan dia ikhlas menjalani saat tahu penyebab dia sulit hamil.Kalau dia seperti Alicia dan sedang menghadapi masalah seperti ini pasti akan terus menangis dan murung.Alicia memang wanita kuat, batin Heni."Silakan masuk, mau pesan apa kak? "tanya salah satu pelayan."Mau makan nasi ayam penyet sambel ijo, gado-gado, kentang goreng tapi pakai saus tomat saja dan 2 gelas es jeruk. Heni cepat bilang pesananmu" kata Alicia"Saya ayam goreng krispi sambel terasi dan es teh 1 gelas" ujar Heni"Baiklah tunggulah sebentar" kata sang pelayan sambil pergi menuju kasir dan
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 6Agus POVFlashBack"Gus, besok siang datang kerumah ada arisan di rumah" pinta Mami dari telepon"Mami yang arisan kenapa Agus harus datang ke rumah sih? " protes Agus"Terus Mami mau suruh siapa 2 adik perempuan mu? mami suruh kamu datang ke rumah untuk bantu belikan air mineral kotak dan angkat kursi ruang tamu" omel Mami"Baiklah Agus datang tapi buatin sambel goreng ati sapi ya Mi" rengek Agus"Ya sudah, ingat besok datang" ujar Mami sambil menutup sambungan teleponEhmm sudah larut malam, tapi kenapa Alicia belum sampai rumah? batin Agus.Tak lama terdengar suara pintu pagar di buka, deru mesin mobil memasuki halaman parkir lalu bunyi pintu mobil di tutup.Agus mengintip dari sela je
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 7Naima POVKedua wanita itu berjalan bersama melewati gang sempit setelah memarkirkan mobil di lapangan depan jalan."Bu masih jauh ngga sih rumah temannya?" tanya Naima sambil mengelap keringat yang menetes di dahinya dengan tissue"Sudah dekat sana yang ada pria lagi angkat sofa" tunjuk Bu NanaNaima melihat ke arah yang di tunjuk ibunya, memang sudah cukup dekat tinggal beberapa langkah lagi. Tetapi perhatian Naima terfokus ke pria yang mengangkat sofa.Sosok pria dengan kulit putih, badan kekar dan senyum menawan seketika memikat hati Naima, seorang perawan tua.Untung saja hari ini temani Ibu ke arisan, wah sejuk mataku lihat cowok ganteng, batin Naima saat melihat sang pria membuka kaosnya dan men
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 8Selesai makan, Naima menelpon Agus mengajaknya makan di luar. Alasan Naima lagi mengidam ikan lele goreng dan es buah.Kebetulan memang rencana belanja kebutuhan rumah jadi aku pun mengiyakan permintaan calon istriku ini. Bergegas mandi dan memakai pakaian, menstarter motor lalu pamitan ke Mami sebelum pergi."Mi, mau keluar sebentar beli sembako. Mi ada uang bensin ngga, Agus kehabisan uang cash" kata Agus"Ini uangnya dan antarkan ini ke Naima" ujar Mami sambil memberikan kantong plastik dan uang dua puluh ribu."Okey, Agus pamit ya Mi""Iya hati-hati"Agus pun memacu kendaraannya ke rumah Naima, tampak sang calon istri telah duduk di teras depan sambil bermain hand
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 9"Kenapa di antara banyak mini market malah ketemu tukang selingkuh secepat ini. Hilang mood aku lihat wajahnya"gerutu Heni kesal saat berada di dalam mobil.Alicia hanya tertawa, sambil melihat sekilas dengan siapa mantan suaminya berbicara. Sepertinya wanita hamil itulah selingkuhan nya dan sedang mengandung anak Bang Agus."Sudahlah, ngga usah perdulikan mereka. Lihatlah mungkin itu wanitanya, perutnya tampak hamil. Smoga mereka berbahagia dan punya banyak anak" ucap Alicia dengan tulus"Lah kenapa malah doain yang bagus buat mereka, yuk langsung pergi. Tak tahan berlama-lama satu tempat dengan mereka" ujar Heni yang jelas sekali masih kesal."Hahaha kamu lucu deh say kalau marah
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 10Sidang perceraian pertama telah selesai, kedua belah pihak sepakat tak datang. Sementara proses sidang yang akan terus berlangsung dalam beberapa bulan kedepan. Alicia pun menjual/kontrakan rumahnya, sekarang sisa rumah saja karena semua perabotan telah dijualnya dan sekarang dia tinggal di sebuah apartement dekat kantornya.Suasana yang berbeda membuat dia makin betah di rumah barunya, apartemen ini hanya dia sewa sementara sambil menunggu perceraian dan menyelesaikan beberapa pekerjaan.Suami tantenya yang memang warga sana telah mencarikan pekerjaan untuk Alicia, sebagai staf administrasi di kantor sahabatnya.Tuhan memang baik, semua sudah di siapkan dengan sempurn
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 11Ting tong... ting tong...Alicia bergegas membuka pintu karena yakin kalau itu Dean yang datang dan benar saja memang sang mantan, Cinta pertamanya yang datang.Dean menyerahkan buket bunga lili ke Alicia dan juga kantong kecil berisi gelang emas."Dean ngga usah repot-repot bawa hadiah" ujar Alicia"Ambilah dulu aku pernah janji mau belikan kado untuk ulang tahunmu tapi kau malah pindah rumah jadi anggaplah ini hadiah yang tertunda" bujuk Dean"Terimakasih, langsung makan saja ya."Keduanya pun menuju meja makan, semua makanan telah di atur dengan baik oleh Alicia."Ehmm enak sekali masakanmu, kau hebat Alicia" puji Dean saat sudah makan beberapa suapan."Terimakasih"
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 12Sidang terakhir tengah berlangsung, hari ini keputusan hakim untuk pernikahan Alicia dan Agus.Kedua orang ini hadir dengan pengacara masing-masing ,Naima juga hadir. Inilah pertama kalinya kedua nya bertemu.Setelah persidangan Naima mendatangi Alicia dan mengucapkan terimakasih karena mau mengalah dan meminta maaf.Alicia dengan lapang hati memeluk Naima dan berkata "Jaga dengan baik anak kalian, berhati-hatilah dengan ibu Bang Agus""Aku mengerti maksudmu, Anak kami adalah prioritas utama aki tak ingin dia kekurangan dan Mami tak akan bisa mencampuri keuanganku"kata Naima"Baguslah kau harus tegar jangan sepertiku yang jadi sapi perah" lanjutnya"Tentu saja, terimakasih atas saranmu" uja