Beranda / Romansa / Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku / Main Cantik Meski Hati Teriris

Share

Main Cantik Meski Hati Teriris

Penulis: Anggrek Bulan
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-11 13:17:22

Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku

 

 

Part 6

Main Cantik Meski Hati Teriris

Aku sampai dirumah tepat bersamaan dengan datangnya mobil baruku.

"Mama, ini mobil siapa?" tanya Rangga yang langsung menyambutku di depan pintu.

Putraku itu terlihat segar karena baru saja mandi sore, dia juga terlihat girang sekali.

"Mobilnya mama dan Rangga dong Sayang..." jawabku sambil menggendongnya.

"Wah asyik...jadi nanti kita bisa jalan-jalan nggak kehujanan lagi dong, Ma. Meski Papa tak ada di rumah?" tanyanya lagi sambil tersenyum yang kemudian hanya kujawab dengan anggukan.

Memang sering aku dan Rangga jalan-jalan berdua ketika Mas Satrio keluar kota, dan saat ini memang musim hujan, jadi tak jarang kami kehujanan. Dengan mobil baru ini, tak perlu lagi rasanya kami berhujan-hujanan saat sedang keluar rumah.

"Memangnya Mama bisa nyetir kayak Papa?" ucap Rangga lagi dengan wajah yang lucu.

"Ya  tentu saja bisa dong Sayang, mama dulu itu, sebelum menikah dengan Papa sudah punya mobil, dibelikan oleh almarhum eyang, jadi Rangga tak perlu meragukan lagi kemampuan mama, hehehe," jawabku sambil mengedipkan sebelah mata kepadanya, yang dibalas dengan acungan jempol olehnya.

Dulu sebelum menikah dengan Mas Satrio, aku sudah bekerja sebagai seorang akuntan di sebuah perusahaan swasta, dan memang orang tuaku membelikan sebuah mobil sedan keluaran lawas yang selalu menemaniku bekerja setiap hari. Namun setelah meninggalnya Ibu, setelah Bapak pun meninggal setahun lebih dulu, mobil itu kujual, untuk melunasi biaya pengobatan Ibuku yang telah di rawat di rumah sakit selama satu bulan lebih.

Semoga ini menjadi awal yang baik untukku, meski telah dihianati suamiku, aku tak boleeh sedih dan harus tetap tegar dan di akhirnya nanti, akan kutunjukkan pada Mas Satrio bahwa aku adalah pemenangnya dan bukan wanita lemah seperti yang selalu dikatakan oleh Mas Satrio kepadaku.

Malam ini setelah menidurkan Rangga, aku segera mengambil handphoneku dan berbaring di kasur, malam ini akan kuubek akun media sosial milik kedua manusia menyebalkan itu.  Namun ada dua chat dikirim oleh Mas Satrio setengah jam yang lalu, tepatnya pukul delapan malam.

[Ma, sudah jadi beli mobil belum? Kirimin fotonya dong.]

[Aku nggak jadi pulang malam ini, ya. Kemungkinan besok pagi aku pasti sudah sampai rumah.]

Aku kemudian berusaha meneleponya tepatnya video call, tujuan utamaku sih, memang untuk menggnggu mereka berdua yang mungkin kini sedang menikmati surga dunia itu. Memikirkannya saja aku sudah jijik, apalagi membayangkan suami yang biasanya selalu kulayani kebutuhan batinnya sepenuh hati, malah kini sedang mereguk kenikmatan bersama wanita lain.

Dan seperti yang sudah kukira, tentu saja panggilanku yang berkali-kali itu diacuhkannya, bahkan di tolak olehnya.

Akhirnya aku pun mengalah dan mengirimkan pesan teks untuknya.

[Lagi ngapain sih Pa? Kok aku telepon dan Vc nggak diangkat sih? Katanya mau lihat mobil baruku?]

Dan seperti tadi pagi, tentu saja chat dariku itu langsung dibacanya, dan terlihat suamiku itu sedang mengetik, pasti saat ini dia tengah curi-curi waktu atau malah sedang ngumpet di toilet seperti tadi. Aduh...mana enak sih Mas, kucing-kucingan seperti itu? Mangkanya hidup itu yang jujur, biar nggak merasa cemas dan bisa merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya.

[Nggak usah Vc, Ma, cukup kamu kirim foto saja, aku sudah percaya sekali kok sama kamu.]

Simple jawabnya, karena dia pasti takut ketahuan. Aku pun kemudian mengirimkan foto mobil baruku itu kepadanya, dari pada ngeyel, toh malam ini juga aku ingin mencari tahu tentang si Karen itu dulu.

[Nih, mobil baruku Pa, terima kasih ya. Tali jujur nih ya, aku akhir-akhir ini kok merasa kamu agak berbeda ya, Pa? Kayak ada yang disembunyiin gitu loh, nggak ada waktu juga untukku dan Rangga.]

[Ah, itu hanya perasaan kamu saja, Ma. Karena aku memang akhir- akhir ini sibuk dengan proyek baru, jadinya sibuk dan sering keluar kota. Mangkanya kamu jangan mikir macem-macem dong, Ma. Dan mungkin kamu sedang rindu berat padaku, hingga pikiran kamu jadi nggak sehat gitu, percayalah saat ini tak ada wanita sebaik dirimu bagiku. 

Besok kalau aku pulang, kita jalan-jalan bareng Rangga ya, apa pun yang kamu mau akan kukabulkan. Sekarang ini, aku lagi repot dan nggak bisa di ganggu karena lagi sama kepala proyek ini Ma, aku sedang melobi proyek yang lebih besar lagi. Toh jika aku berhasil kan itu juga buat kamu dan Rangga juga nantinya di masa depan. Sudah ya...kamu tidur sekarang Ma, biar besok badannya fit saat kita jalan-jalan besok.]

Proyek Besar? Proyekmu menikah dengan Karen maksudnya? Sebenarnya saat ini aku ingin langsung mengata-ngatainya dengan bahasa binatang, namun kutahan dan terus kuredam emosi di hati ini. Rugi rasanya jika aku melakukan semua itu saat ini, aku harus memiskinkan Mas Satrio dulu, dan membuatnya menyesal telah bermain api denganku, kini biarkan aku main cantik dan pura-pura bodoh, hingga keinginanku tecapai.

[Iya deh, selamat malam. Tapi janji ya, besok ngajakin kami jalan-jalan dan  nurutin apa mauku...awas kalau bohong, hehehe]

Chat terakhirku itu, tentu saja tak dapat balasan dari Mas Satrio. Biarlah malam ini dia melego "proyek besar" tadi, aku pun akan segera menjalankan misi pertamaku, setelah aku mendapatkan banyak info nantinya. Yang pasti juga, besok aku harus mendapatkan sesuatu barang yang berharga dari Mas Satrio, pokoknya aku harus lebih bisa matre dan mandapat lebih banyak harta dari pada si Karen itu.

 

 

 

 

 

 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Ending (Pov Author)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.********************************Ending (pov Author)Dua Minggu KemudianRury, Yudha, Satrio, Delia, anak-anak, Bik Nur dan juga baby sitter-nya Cinta, sedang berada dalam perjalanan menuju sebuah acara pesta pernikahan yang diadakan di sebuah kota kecil dengan jarak tempuh lima jam, dari rumah mereka."Siapa yang nikah sih?" tanya Delia yang tengah hamil tiga bulan saat itu."Mana kutahu, Del? Karen cu

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Pertaubatan Di Titik Lelah 2 (Pov Bu Mirna)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.******************************Pertaubatan Di Titik Lelah 2(Pov Bu Mirna)"Maaf, Bun. Beliau ini ibu kandung saya, bukan pembantu," jawab Karen lirih kembali."Ibu? Oh...jadi ini ibu kamu yang katanya tinggal di Jakarta itu?" ucap wanita itu dengan mengangguk-anggukan kepalaku, matanya tetap saja mengulitiku."Iya, Bun...Bu, ini Bu Nyai Siti, mertuanya Karen." Ternyata wanita sombong itu adalah mertuanya Karen, alias besanku.Deng

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Pertaubatan Di Titik Lelah 1 (Pov Bu Mirna)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.******************************Pertaubatan Di Titik Lelah 1(Pov Bu Mirna)Ternyata, tinggal bersama anak dan cucu itu, tetap lebih enak dari pada hidup sendiri, meski dalam keadaan bergelimang harta. Seperti saat ini, aku merasa amat bahagia Karen dan juga Cinta.Beberapa bulan tak bertemu, ternyata Cinta banyak berubah, kini dia terlihat lebih bersih, dan amat pintar. Berarti memang Rury itu, merawat cucuku dengan baik. Padahal, dulu kami pernah menorehkan luka m

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Rahasia Tuhan (Pov Author)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.******************************Rahasia Tuhan (Pov Author)Tiga Minggu Kemudian"Assalamualikum, Ren. Ada apa tengah malam begini menelepon?" ucap Rury dengan suara paraunya, mengawali obrolan melalui sambungan telepon.Rury yang saat itu baru saja tidur, karena baru saja pulang dari rumah sakit, tentu saja amat kaget saat Karen meneleponnya pukul satu dini hari itu.Sudah tujuh hari ini, Yudha di rawat di rumah sakit, karena telah mengalami kecalak

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Bertemu Cinta (Pov Author)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.***************************************Bertemu Cinta(Pov Author)"Kenapa Cinta ada sama Rury? Kamu nggak salah Ren?" tanya Bu Mirna yang menghentikan makannya sejenak.Karen sesaat pun tersenyum, karena dia juga tahu, pasti ibunya akan berkata seperti itu. Lalu, dia menceritakan apa yang terjadi sebenarnya. Bu Mirna pun mendengarkan dengan seksama sembari meneruskan acara makannya.Karen memceritakan pada Ibunya, apa saja yang berhubungan dengan Rury, dimulai saat

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Belum Berubah (Pov Author)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.***************************************Belum Berubah(Pov Author)Saat keluar dari kamar, dia tak melihat ada Karen, sejenak kemudian dia mencium aroma bakwan jagung goreng kesukaanya. Dan hal itu membuatnya menuju ke dapur."Lah, Karen mana?" tanyanya pada Bik Nur yang sedang membuat kopi."Nyonya, tadi katanya mau ke kamar, Bu," jawab Bik Nur sopan."Wah...wah, ini semua masakan kesukaanku. Kok pas benar kamu masaknya,.cocok pas aku d

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status