Share

Perempuan Itu Bernama Selena

Author: LV Edelweiss
last update Last Updated: 2025-12-08 22:16:45

Suasana di koridor restoran itu mendadak terasa angker dan menyeramkan. Arumi berdiri dengan pandang yang tak terputus dari dua sosok di depannya. Bibirnya terkunci rapat, namun batinnya kian bergemuruh ricuh.

Bukan amarah yang menyambar pertama, melainkan rasa dingin yang menjalar. Seolah-olah seluruh darahnya telah ditarik paksa keluar.

Itu adalah kebingungan yang pahit, diwarnai oleh pertanyaan yang berputar liar.

Siapa wanita ini?

Sosok asing itu terasa seperti anomali, merusak kanvas kehidupan mereka yang selama ini dianggapnya sempurna.

Jantungnya berdebar bukan karena sakit, melainkan karena kekosongan yang tiba-tiba. Menyadari bahwa ada dimensi rahasia dalam diri pria yang bersumpah untuk membagi segalanya dengannya itu.

“Arumi?” lirih Langit. Atensi wanita di sampingnya langsung beralih kepada sang istri.

Ia lantas berjalan ke arah Arumi. Mendekati perempuan itu dengan raut wajah datar tanpa beban. Tak tahu jika makluk di depannya sudah dalam level ‘Awas’ dan siap meledak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pesona Calon Ayah Tiriku Yang Penuh Kuasa    Perkara Anak Lagi

    Dengan hati-hati, Langit menurunkan Arumi dari tepi wastafel. Menuntun perempuan itu kembali ke bawah guyuran shower, tanpa melepas sentuhan tangannya. Air yang hangat segera menyambut tubuh mereka lagi.Langit mengambil shampo serta sabun, lalu memakainya kepada Arumi. Meratakannya ke seluruh bagian tubuh perempuan itu. Arumi hanya memperhatikannya saja, tanpa ada sepatah katapun lagi yang keluar dari mulutnya.Hingga mereka selesai mandi dan memakai handuk masing, Arumi masih senyum-senyum sendiri saat melihat act of service yang Langit lakukan kepadanya. Ia bahkan merasa seperti bayi yang belum bisa melakukan apa-apa.“Kenapa?” tanya Langit.“Nggak ada,” jawab Arumi—menutupi perasaannya.“Senyum-senyum sendiri?” Arumi hanya menjawab dengan gelengan kepala pelan. Selesai mengeringkan tubuh dan memakai pakaian, Langit pun tak lantas membiarkan Arumi mengurus rambut panjangnya sendirian. Langsung mengambil alih pengering rambut, menuntun perempuan itu untuk duduk di kursi rias, dan

  • Pesona Calon Ayah Tiriku Yang Penuh Kuasa    You Are My Everything

    Mata Arumi berkedip-kedip, melihat Langit dengan tatapan sendu. Walau wajah mereka masih diguyur oleh tetes air dari shower, namun Langit tetap bisa melihat retina Arumi yang basah oleh rasa sesal.“Maafin sikap Arumi tadi, ya Om? Arumi nggak masuk untuk minta ce—” ucapnya lirih.“Tidak apa-apa, Arumi,” potong Langit cepat. “Saya tahu, kalau kamu hanya terbawa emosi. Saya yang salah. Tidak menjaga perasaanmu sebagai istri saya.”“Om Langit ….”Langit tersenyum tipis. Lalu tangannya mulai bergerak untuk melakukan penyatuan. Arumi mengejang pelan. Hingga wajahnya menengadah ke langit-langit kamar mandi. Sementara Langit mulai membawa tubuh Arumi bergerak naik-turun secara perlahan. “Ough ….” Desahannya menggema di ruang kamar mandi itu. Kabut dari uap air hangat memenuhi ruangan, mengaburkan pantulan mereka di cermin yang mulai berembun. Langit menjaga ritme gerakannya dengan saksama, memastikan setiap inci kedekatan mereka terasa begitu nyata.“Saya mencintai kamu, Arumi ….” Pengaku

  • Pesona Calon Ayah Tiriku Yang Penuh Kuasa    Mandi atau ...?

    “Lupa? Atau pura-pura lupa?” tanya Langit penuh selidik.“Heuh?” Arumi terperanjat. Mendadak ia merasakan gugup dan takut yang terlalu. Dengan segera, ia pun mengambil gelas berisi air madu dari tangan Langit dan langsung meminumnya hingga tandas.Langit terus menatap istrinya seraya mengulum senyum. Tahu, jika Arumi hanya berlakon seolah tak sadar saat tadi melontarkan kata-kata pisah. Perempuan kalau sedang emosi, memang suka tidak kontrol diri.“Ya sudah, lupakan saja. Sekarang tidur,” ucap Langit seraya bangkit dan langsung membuka jasnya yang sudah bau akibat muntahan Arumi tadi.“Arum mau mandi dulu, Om,” ucap Arumi.“Mandi?” tanya Langit dengan posisi terus membuka kancing lengan kemejanya.“Eum.” Arumi bangkit menyusul Langit. Berdiri di samping suaminya sembari terus melihat kepada pria dewasa itu. “Ya udah, mandi saja,” ucap Langit.Arumi tak langsung beranjak, membuat Langit heran dan menoleh perlahan kepada istrinya itu. “Kenapa?” tanyanya.Tak menjawab, Arumi hanya seny

  • Pesona Calon Ayah Tiriku Yang Penuh Kuasa    Kecupan Di Dalam Mobil

    Permintaan Arumi bak hantaman keras bagi Langit. Secara refleks, kakinya menginjak pedal rem dengan sekuat-kuatnya, hingga suara decitan ban memekakkan telinga keduanya. Tubuh mereka terlempar ke depan dengan sentakan hebat. Untung saja ada safety belt yang menahannya. Jika tidak, sudah dapat dipastikan jika mereka akan mencium dashboard depan mobil. Arumi hanya diam dengan apa yang baru saja terjadi. Sementara Langit, dirinya langsung memalingkan wajah, menatap sang istri dengan sorot mata nanar penuh ketidakpercayaan. “Apa yang kamu bicarakan, Arumi?” tanyanya. Arumi tampak menghela napas panjang, kemudian menoleh perlahan kepada Langit. Pandangan matanya yang masih berada di bawah pengaruh alkohol terlihat sedikit sayu tanpa binar. “Arum capek dengan hubungan kita ini, Om. Om itu … nggak punya perasaan,” tunjuk Arumi ke dada Langit dengan gaya mabuknya yang samar. “Kamu mabuk Arumi. Kita lanjut jalan lagi ya? Biar kamu bisa langsung istirahat.” Langit sudah bersiap hend

  • Pesona Calon Ayah Tiriku Yang Penuh Kuasa    Urusan Kita Belum Selesai

    Langit tersentak, refleks tubuhnya menegang di bawah kejutan yang tak terduga. Pandangannya terpaku pada pakaiannya yang baru saja ternoda oleh muntahan yang memuakkan. Bau amis yang menusuk hidung sontak memperparah rasa jijiknya. “Hah, perempuan ini ….” Dalam upaya mengendalikan gejolak emosi yang tiba-tiba melanda, Langit pun memejamkan mata erat-erat. Kemudian menarik napas dalam, lambat, dan panjang. Berusaha mati-matian meredam luapan amarah dan kekesalan yang terasa sudah mencapai puncak keparahan di dadanya. “Ayo pulang,” ajaknya dengan intonasi bicara tegas, tak ingin dibantah. Satu tangannya langsung bergerak hendak menutup pintu mobil. “Nggak mau,” tolak Arumi cepat. Tangan Langit spontan kembali berhenti. Ia melihat sekali lagi kepada perempuan bergaun biru itu dengan raut wajah bingung. “Kamu ini kenapa, sih, ha?” tanyanya kesal. “Pokoknya Arum nggak mau pulang,” ucap Arumi seraya bangkit, lalu keluar dari dalam mobil. Akan tetapi, dikarenakan kepalanya

  • Pesona Calon Ayah Tiriku Yang Penuh Kuasa    Dasar Cowok Tengil

    Arumi terus menatap pria di depannya. Mencoba untuk mengenali sosok di depannya dari sisa-sisa kesadaran yang ia miliki. Namun sekeras apapun ia mencoba, otaknya tetap tak bisa menyensornya dengan baik.“Ikut saya, ya?” ajak pria itu seraya merangkul tubuh Arumi.“Jangan sentuh Arum,” tolak Arumi, menepis cepat tangan pria itu.“Tenang saja, Arumi. Saya nggak akan nyakitin kamu kok, ok?” Kedua tangan pria itu kembali terulur menyentuh lengan Arumi.Dan untuk kali ini, Arumi sudah tak lagi punya daya untuk menolak. Kepalanya benar-benar sakit dan pusing. Ia bahkan tak bisa mencerna apa yang orang-orang bicarakan. Yang ia butuhkan saat ini hanyalah kasur yang nyaman untuk tidur.“Ayo …,” ajak pria itu. Ia terus membawa Arumi keluar dari hotel. Beberapa karyawan sempat melihat heran kepada mereka. Sebab sosok wanita yang sedang melangkah tertatih bersama pria itu adalah istri sang GM yang baru saja menikah.“Ini istri Pak Langit kan, Pak?” tanya salah seorang karyawan hotel.“Iya.”“Ist

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status