Beranda / Romansa / Pesona Istri Bayaran CEO Arogan / Bab 151 Keponakan (Mantan)

Share

Bab 151 Keponakan (Mantan)

Penulis: Alia Zach
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-05 21:35:27

"Mila?"

Ronald berjalan menyusuri lorong kamar untuk memastikan little Princess itu tidak ke mana-mana.

"Iya? Aku di sini..."

Suaranya sepertinya dekat. Setelah mengendap-endap, barulah ia mendapati gadis mungil itu sembunyi di balik tirai jendela yang menjuntai ke lantai.

"Ooooom!" Panggilnya dengan manja.

"Kenapa? Jadi mau pergi kan?" Ronald duduk di lantai agar ia tak terlalu terlihat tinggi dibandingkan keponakannya.

"Aku... kangen Papa!" Air matanya menetes.

Kenapa, baru Ronald sadar lagi kalau memang keluarga mereka tidak sempurna. Bahkan Simon, setelah bertahun-tahun pulih dari kelumpuhannya... justru sekarang entah ada di mana!

"Iya, nggak usah sedih. Kan ada Om di sini ya?" Tangan itu mendekap dan membelai rambut yang semakin panjang itu.

Wajah cantik nan mungil itu menatap.

"Om, apa Papa tidak kangen sama aku ya?"

Dari pertanyaan yang dikatakan, Ronald bisa menangkap ada rasa sedih yang teramat mendalam.

Anak sekecil ini sudah harus mengalami bagaimana rasanya ditinggal. Ba
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   Bab 153 Lambat

    DHUARRRR!!Lagi-lagi petir menyambar.Angin tak kalah menunjukkan kekuatannya dan berhembus layaknya seruling alam."Makin lama makin deras saja..." bisik Ronald ke telinga Amanda yang nyaris tak berjarak lagi.Tak ada hal yang mereka lakukan selain mendekap satu sama lain. Bagi Amanda yang masih baru pemulihan, ini adalah hal yang paling aman untuk saat ini.Ronald memahami, kalau ini belum saatnya untuk lebih dekat lagi dengan wanita itu.Ia tak boleh buru-buru."Iya, Pak..." Jawab Amanda menyembunyikan wajahnya di balik lengan Ronald."Pak lagi? Sudah sedekat ini masih saja dipanggil 'pak'?" Gurauan itu membuat pipi Amanda bersemu merah.Untunglah suasana masih gelap dan alam yang riuh dengan gemuruh hujan disertai angin membuat Ronald tak begitu memperhatikan.Yang jelas, ia bisa merasakan detak jantung Amanda yang makin melaju kencang sekarang."Amanda? Tidur?" Jari Amanda sejak tadi menyentuh dada Ronald yang sejatinya sama tegangnya dengan dirinya."Be-belum, Pak..." Ia makin

  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   Bab 152 Tak Diinginkan

    "Benarkah?" Amanda ikut memperhatikan nama yang terpampang di layar handphone milik Ronald.Iya, itu adalah kontak milik Simon.Antara kedua manusia dewasa itu muncul sejuta tanda tanya.Bukankah selama ini dia bilang dia akan menghilang untuk selamanya? Baru beberapa waktu kenapa dia tiba-tiba muncul lagi.... terlebih, di saat Ronald mulai bisa memperbaiki hubungannya dengan Amanda!"Iya, itu Simon." Amanda membenarkan. "Apa Pak Ronald tidak mau mengangkat panggilan itu? Atau mau membiarkannya saja..."Terlihat jelas sorot mata wanita itu menyiratkan rasa sakit hati yang masih tersimpan."Tidak perlu. Nanti saja aku akan menghubunginya lagi..." Pria itu menjawab cepat. "Ikutlah makan bersama Mila. Aku akan keluar sebentar."Mila sepertinya tidak terlalu ambil pusing karena sudah sibuk dengan ramen yang ada di hadapannya.Sesaat Ronald meninggalkan keduanya dan memilih untuk ke teras depan. Lalu ditekannya lagi kontak saudara tirinya itu."Halo?"Suara yang tak asing itu menjawab cepa

  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   Bab 151 Keponakan (Mantan)

    "Mila?"Ronald berjalan menyusuri lorong kamar untuk memastikan little Princess itu tidak ke mana-mana."Iya? Aku di sini..."Suaranya sepertinya dekat. Setelah mengendap-endap, barulah ia mendapati gadis mungil itu sembunyi di balik tirai jendela yang menjuntai ke lantai."Ooooom!" Panggilnya dengan manja."Kenapa? Jadi mau pergi kan?" Ronald duduk di lantai agar ia tak terlalu terlihat tinggi dibandingkan keponakannya."Aku... kangen Papa!" Air matanya menetes.Kenapa, baru Ronald sadar lagi kalau memang keluarga mereka tidak sempurna. Bahkan Simon, setelah bertahun-tahun pulih dari kelumpuhannya... justru sekarang entah ada di mana!"Iya, nggak usah sedih. Kan ada Om di sini ya?" Tangan itu mendekap dan membelai rambut yang semakin panjang itu.Wajah cantik nan mungil itu menatap. "Om, apa Papa tidak kangen sama aku ya?"Dari pertanyaan yang dikatakan, Ronald bisa menangkap ada rasa sedih yang teramat mendalam.Anak sekecil ini sudah harus mengalami bagaimana rasanya ditinggal. Ba

  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   Bab 150 Kembali ke Masa Lalu

    WHAT?Sekali lagi Amanda masih mencoba memahami apa yang dikatakan laki-laki di depannya.RONALD? Apa yang dia bilang?Amanda membuka matanya lebar-lebar. Ingin rasanya memuntahkan kembali makanannya."Lho? Kamu kenapa?" Ronald bertanya satir.Ia sudah berhasil membuat Amanda terkejut dengan candaannya.Rasain!"Maaf, Pak. Jangan kelewatan kalau bercanda." Serunya sambil memasang wajah tak suka."Hah, kamu ini jadi orang serius terus..."Sejak kapan Ronald jadi suka humor? Aneh!"Justru saya yang kaget, Pak. Kenapa Pak Ronald tiba-tiba bicara begini?""Amanda, kamu ingat kan?" Tangannya meletakkan mangkuk yang awalnya dipegang dengan tangan kiri.Perlahan dia mengembalikannya ke meja samping ranjang tidur."Apa?"Amanda dibuatnya was-was dan penasaran dengan apa yang akan disampaikan oleh mantan suaminya itu."Dulu, kamu itu adalah salah satu wanita

  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   Bab 149 Keluarga?

    "Jangan pakai kejutan begini, kan kamu bisa bilang kalau tadi datang sama..."Amanda terkejut. Wajah itu muncul begitu saja. Mulutnya mendadak terkunci seketika.Tanpa ada angin dan hujan, kenapa tiba-tiba dia ke sini?Dan, dari mana dia tahu kalau dirinya berada di rumah mungil yang jauh dari keramaian?"Amanda, di sini kamu rupanya! Hmmm, siapa itu suaranya yang sedang memasak di dapur? Simon ya?" Dia bermaksud nyelonong untuk masuk."Tunggu, Ibu sejak kapan punya hak untuk masuk seenaknya di sini? Siapa yang mengizinkan ibu masuk?" Protes Amanda."Sejak kapan seorang ibu perlu izin pada anaknya untuk masuk ke rumahnya? Hah? Sejak kapan?" Nada bicaranya lantang seperti pemenang yang akan mendapatkan tropi kejayaan.Suara itu menggelegar ke seluruh ruangan."Ibu!?" Amanda yang belum sepenuhnya pulih, tak leluasa untuk mencegah ibunya ke mana-mana."Ibu Amanda, ini siapa?" Pembantunya yang baru beberapa jam bekerja di hari pertama, harus dikejutkan dengan kedatangan tamu yang tak diund

  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   Bab 148 Recall Memory

    Asisten Pribadi?Rasanya baru kemarin dia tinggal bersama Ronald dan belum lama juga dia berhenti bekerja dari kantor lamanya."Hmm, tapi... aku sudah lama tidak bekerja, Pak Ronald!" Nalurinya sebagai seorang wanita muncul.Bayangan kembali ke kantor lantas mendapatkan gunjingan atau bully-an dari rekan sejawatnya, apa kiranya dia sanggup menghadapi itu semua?Terlebih dulu dia mengalami skandal yang cukup membuat heboh saat dia keluar dari kantor lantas menikahi Ronald, boss yang sejatinya jadi idola kaum hawa."Yang penting kamu dulu pernah punya pengalaman kerja, ya kan?" Ronald berusaha meyakinkannya.Sebuah anggukan singkat membuat lelaki itu akhirnya berhenti membujuk, meski dirinya masih ragu.. bisakah ia mengambil peran menjadi asisten pribadinya lagi?Hatinya masih belum sepenuhnya pulih. Tapi, ini bukan waktu yang tepat untuk terlalu mengasihani diri ya sendiri. Amanda harus bangkit. Itu saja!**Tinggal sendirian di rumah yang dalam bayangannya beberapa hari yang lalu, aka

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status