Share

54. Belum Bisa Memberi Nafkah

Arfeen merapatkan mobil di halaman lobi, rupanya sang istri sudah menunggu. Namun kali ini wanita itu tak sendiri, ia bersama Vano Jayendra.

Arfeen keluar dari mobil untuk menghampiri keduanya.

Dua orang itu menatapnya heran karena hari ini Arfeen tampak sangat rapi dengan jas. Dan jas yang dikenakannya tampak cukup mahal.

Jika berdandan seperti itu, Arfeen memang tampak seperti tuan muda kaya raya.

"Pa, Papa mau ikut makan siang?" tanya Arfeen dengan sopan.

Tadinya Vano hanya mengantar putrinya sampai teras, namun ketika Arfeen menawari ia jadi berubah pikiran. Tak ada salahnya ikut makan siang bersama menantu gembelnya itu. Ia ingin tahu apakah menantunya itu mampu membayarkan makan siang mereka di restoran mewah?

"Kebetulan aku memang sedang ingin mencari makan siang, kita belum pernah makan siang bersama kan!" saut Vano dengan seringai mencurigakan.

Tentu saja Arfeen sangat senang mendengar hal itu. Ini akan menjadi kesempatan yang bagus agar mereka bisa lebih dekat.

"Tapi .
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status