Share

17. Lucius dan Lucia

Gadis itu terperangah saat mendengar suara serak di sampingnya. Sontak saja ia bangkit dan memasang kuda-kuda aneh sebagai bentuk perlawanan.

“Kakak kenapa? Kaget begitu,” tanya sang pemuda.

“Kakak? Kau siapa?! Seenaknya saja memelukku!”

Wajah berkerut bingung pun tersirat di rupa asing itu. “Apa ini? Masa Kakak tidak kenal aku. Aku Lucius, adikmu.”

“Adik? Kau gila?! Aku tidak mungkin punya adik sepertimu!”

“Oh, ayolah, Kak. Jangan bercanda begitu. Tunggu! Atau jangan-jangan kau hilang ingatan? Masa iya? Kuda itu tidak mungkin menendang kepalamu sekeras itu!” paniknya dengan tangan memegang wajah sang gadis muda.

“Brengsek! Berani-beraninya kau menyentuhku!” marahnya sambil mengunci lehernya.

“Agh! Lepaskan aku! Apa yang kau lakukan, Kak?! Kau gila?! Kau mau membunuhku!” rontanya mencoba membebaskan diri dari cekalan perempuan itu.

“Katakan dengan jujur! Kau siapa?! Kenapa kau mengaku sebagai adikku?! Sekali lagi kau berbohong kupatahkan lehermu!”

“Kau benar-benar gila sialan!” sontak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status