Share

44. Dua iblis Tenebris

Kehadiran pria itu sontak membuat para utusan Libra murka. Tanpa ragu Tarbias dan juga Eran menarik pedang mereka.

Berbeda dengan seseorang yang hanya bersikap waspada pada pembantai kerajaannya.

Prizia D'Librias. Sosoknya justru tak terlihat marah.

"Siapa kau?!" Dusk Teriel jelas terkejut melihat respons para utusan Libra.

"Tel Avir Ignatius. Jadi, apa kalian juga ingin bertarung denganku?"

Ignatius.

Nama belakang itu menyentak Lucius. Ia menatap tak percaya pada laki-laki yang bisa dipastikan berasal dari kerajaannya. Namun rupa asing Tel Avir membuatnya waspada. Karena bagaimana pun tak semua Ignatius sejalan dengan prinsip Tenebris.

Apa lagi orang asing di depan mata tak pernah tampak di kerajaan semasa hidupnya.

"Berani-beraninya keparat sepertimu muncul di sini!" suara senjata yang beradu pun melukiskan suasana. Pedang sang komandan Eran Lybria, dan juga pisau panjang tamu tak diundang itu saling bertemu dengan percikan di mata bilah keduanya.

Seolah tak peduli lagi pada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status