Share

Kecewa

Bab46

Pagi itu, Karin melakukan aktivitasnya seperti biasa. Begitu juga dengan Alif, yang selalu setia membantu istrinya.

"Karin, benar nggak sih, kalau ternyata si Alif mandul?" tanya Bu Atun, yang rumahnya bersebelahan dengan toko Bu Daung.

Karin terkejut, dan menatap datar ke arah Bu Atun, yang tiba-tiba bertanya seperti itu.

Cobaan apalagi ini? Ya Allah, lirihnya dalam hati. Di saat ekonomi mereka melejit naik, cobaan itu pun nyaris sama. 

Semakin tinggi pohon, semakin kencang pula angin menerpanya. Mungkin kata-kata itu, patut dia pahami kini dalam kehidupannya.

Apalagi, kini Karin dan Alif, telah membangun rumah paling besar dan megah di kampung mereka. Meskipun masih dalam proses pembangunan, namun jelas sekali, rangkaian bangunan itu nampak mewah dengan bahan-bahan bangunan yang mahal dan juga kualitas tinggi.

"Bu, maaf, apa yang membuar Ibu bertanya seperti itu?" tanya Karin dengan lembut.

"Itu tadi si Daung yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status