Share

Kekaisaran Mongol

Sepenggal informasi tentang tujuan Mongol menyerang dinasti Kwarezmia.

Gengis Khan menunggu-nunggu bagaimana hasil yang telah diperoleh duta besarnya sejumlah 500 orang diantaranya kaum muslim yang diutus menjadi perantara Mongol dengan Khwarizmia. Perang yang bertahun-tahun melawan dinasti Jin telah banyak menghabiskan cadangan gandum untuk menghadapi musim dingin. Dengan harapan agar mereka bisa membawa manfaat bagi Mongol dan menjalin hubungan yang baik dengan Kaum Muslimin di Timur Tengah.

Khwarizmia adalah tempat yang sangat strategis dan kaya raya, karena disinilah jalur yang menghubungan antara dunia timur dan dunia barat. Yaitu Jalur Sutra.

........

“Khan, mengapa tuan tidak duduk saja sembari melihat dedaunan pohon plum yang berguguran di sekitar sungai? Aku yakin Ayah akan terhibur.” Tolui anaknya mencoba mengajak ayahnya untuk menenangkan diri setelah mengalami pertempuran yang panjang.

“Aku belum merasa tenang jika seluruh kawanku belum merasakan nikmat aman dari acamanan Dinasti Jin.”

“Engkau telah berhasil mewujudkan cita-cita untuk menyatukan seluruh klan Mongol, apakah cita-cita ayah selanjutnya?” tanya Tolui penuh penasaran.

“Aku hanya ingin agar aku bisa membuat leluhurku tenang dengan hilangnya ancaman dinasti Jin yang telah membuat kita terkurung di dalam tembok besar itu. Mereka telah membatasi kita dari dunia luar. Dan berharap agar aku bisa menjalin hubungan dengan orang-orang baik itu di belahan bumi yang terang di bagian barat itu.” Lalu beliau menunjuk kepada orang-orang muslim yang berdagang di negeri tirai bambu.

“Mereka memang orang yang baik ayah. Selalu jujur dan beramah tamah terhadap kita. Aku lihat wajahnya yang memancarkan ketenangan dan kearifan terhadap klan kita.”

“Aku pernah mendengar mereka telah menyampaikan kepada kita, bahwa jika kita beriman kepada Allah dan Hari Akhir akan mendapat balasan yang baik di akhirat, tempat negeri keabadian. Tapi aku tidak mengerti apa itu hari Akhir. Apakah aku akan dibangkitkan setelah mati? Itu yang membuatku masih merenung.”

“Tidak mengapa wahai Ayahku, pasti engkau akan mendapatkan jawabanmu.” Tolui pun kini juga berpikir demikian.

“Allah......” Jengis Khan berpikir tentang kata itu. “Apakah ia yang telah menciptakan dunia ini dan juga nenek moyang kita dahulu?”

“Entahlah ayah, Dia tidak terlihat dimata kita, apakah memang dia ada? Aku juga tidak bisa memastikan.”

“Jika kita bisa di negeri sana mungkin kita bisa mencari jawaban itu bukan? Maka ayo kita harus bercita-cita untuk datang kesana. Pasti disana adalah tempat yang menarik untuk kita.” Pungkas Jengis Khan.

Jendral Kubilai Khan datang, “Kekalahan dinasti Jin hampir merata dimana saja. Dan pasukan Mongol telah mendapatkan banyak macam ilmu pengetahuan tentang pembuatan berbagai macam alat perang dan juga perhiasan dan emas perak yang ia dapatkan dari rampasan perang.” Sang Jendral memberikan informasinya tentang keadaan di daratan China bagian utara yang kini akan menjadi wilayah kekuasaan pemimpin mereka.

“Bagus” timpal Jengis Khan.

.....

Mongolia adalah tempat banyaknya dukun Saman yang di muiakan oleh sebagian besar klan-klan besar disana. Mereka dianggap memiiki kekuatan-kekuatan mistis berupa mengendalikan angin dan cuaca dan stategi dalam kemiliteran. Kaisar Mongol yakni Genghis Khan adalah seorang Shamanist yakni seorang yang percaya terhadap kekuatan roh-roh di dunia. Setelah mengeksekusi saingannya, TebTengriKokhchu, ia medeklarasikan dirinya adalah Saman yang agung. Ia menganggap dirinyalah penghubung antara surga langit biru menurut ajaran mereka dengan dunia. Sehingga ia sangat disakralkan oleh pengikut mereka.

Di masa pemerintahannya, sikapnya yang toleran yang tinggi terhadap agama selainnya, berbagai macam aliran keagamaan yang diterima di lingkungan dinasti membuatnya dijuluki sebagai pembela agama. Islam, Katholik, Budha, dan Manicheanisme. Mereka dibuatkan sebuah tempat di samping istana Karakorum di pusat pemerintahan Kekaisaran Mongol untuk dijadikan ajang perdebatan dan di tonton banyak orang. Disinilah terjadi penyebaran agama selain shamanisme.

Namun kepada pemeluk islam, Gengis memiliki sekenarionya untuk mewujudkan ambisinya menguasai seluruh timur tengah. Salah satunya adalah melalui jalan diplomasi.

“Mahmud Yalavach, bagaimana menurutmu tentang 500 utusan yang ku kirimkan kepada penguasa Khwarezmia. Apakah mereka tersesat atau diserang oleh musuh?” Tanya Genghis Khan.

“Mereka sangat mengerti tentang jalur sutra yang sebelumnya telah dipelajari oleh leluhur mereka. Tidak mungkin mereka tersesat wahai Khan yang Agung.” Jawab Mahmud.

“Apakah aku perlu menanyakan kepada penguasamu dengan mengutus pelayanmu bersama dua orangku yang bertugas memandu mereka kesana?”

“Kurasa itu ide yang bagus tuan. Aku berharap ke 500 delegasi itu diketahui keadaanya sehingga hubungan Kekaisaran Tuan dengan Dinasti Khwarezmia bisa terjalin dengan baik.”

Kemudian di utuslah mereka bertiga mencari tahu bagaimana keadaan ke 500 pedagang muslim sebagai delegasi perdamaian dengan membawa pesan Kaisar Mongolia. Dengan melaju secepat kilat mereka kemudian sampai kota Otrar.

Sesampainya disana, ketiga delegasi itu langsung menghadap Gubernur Kota Otrar, Inalchuq.

“Kami dari Kekaisaran Mongol hendak menanyakan kepada tuan perihal ke-500 delegasi kami yang diutus untuk penguasa Kwarezmia. Tolong berikan informasi itu kepada kami.” Delegasi yang muslim menjadi juru bicara antara kedua utusan Mongol  dengan Gubernur Otrar.

Tidak disangka-sangka, Gubernur Otrar langsung ketakutan dan menyuruh pasukannya menangkap ketiga delegasi Mongol.

“Kenapa ini, kenapa kami ditangkap?” tanya kedua orang tadi kepada kawannya yang muslim.

“Tuan tolong lepas kami! Kami datang membawa pesan damai.” Rintih delegasi muslimin.

“Jangan kamu berpura-pura baik terhadap kami. Kami tahu bagaimana kalian memperlakukan Dinasti Jin dengan amat kejam. Kalian pasti akan memperlakukan kami seperti itu jika kami percaya kepada kalian.” Tegas Inalchuq kepada mereka

“Tidak tuan, engkau akan menyesal jika tidak menuruti kami.” Timpal delegasi yang muslim

“Engkau telah menjual agamu dengan murah! Sekarang engkau akan aku arak di ibukota Urgench supaya kamu menyesal telah berkomplotan dengan Mongol.

“Jangaannnn.....” kemudian delegasi yang muslim ditangkap dan dibawa menghadap penguasa Kwarezmia di Kota Urgench.

Setelah itu Gubernur kota Otrar menebaskan pedang ke kepala kedua utusan Mongol itu, dan berkata, “Kirimkanlah kepala ini kepada penguasa Mongol agar mengetahui sikap kita kepada mereka. Dan kami siap berperang melawan mereka.”

Setelah sampai berita ketiga utusan itu yang telah berakhir mengenaskan, marahlah Genghis Khan dan memecahkan gelas yang ia genggam.

“Ini adalah penghinaan dari Shah Kwarezmia terhadap kita.”

“Utuslah kami untuk menghacurkan negeri mereka yang Mulia” Jenderal Perang Chagatai memukulkan pedangnya ke arah meja hingga terbelah.

“Tarik kembali seluruh pasukan Mongol yang kini sedang berperang di Dinasti Jin. Kita akan ratakan seluruh kehidupan di tanah Kwarezmia.”

“Baik Khan!!!”

Seluruh pasukan pemanah berkuda telah sedia berangkat menuju negeri Persia. Dengan melewati tempat-tempat yang sulit dan cuaca yang ekstrim, akhirnya mereka sampai di negeri Kwarezmia dan membuat kekacauan di sekitar. Dengan membawa kekuatan dan kehancuran, bangsa Mongol  menjadi ancaman besar yang akan akan meluluhantakan negeri Kwarezmia dan mengakhiri sejarahnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status