Share

15. Mimpi Buruk

Evan, anak buah yang aku banggakan saja bisa dikalahkan olehnya. Bahkan Rafli tidak terluka atau mengeluarkan keringat sama sekali ketika bertarung.

"Eva, bagaimana keadaannya sudah membaik? Aku sudah memanggilkan dokter. Mungkin sedang dalam perjalan."

"Padahal sudah lebih baik, jadi merepotkan Tuan Muda."

"Bisa kita bicara di luar sebentar." Kami keluar dari kamar Evan.

Ruang tengah menjadi tempat yang kami pilih.

Sebenarnya aku juga ketakutan. Bahwa suatu saat aku akan menjadi monster.

Monster yang akan membahayakan keluargaku sendiri. Saat ini kakek sedang merancang ku sebagai monster bagi keluarga Theodora. Apakah aku mampu untuk memenuhi semua ekspetasi kakek.

Langkah pertama, aku harus bertemu dengannya dan membicarakan semuanya dari awal. Lagi pula sekarang sudah ada Soraya sebagai salah satu alasanku untuk kembali berdamai dengan keluarga Theodora.

"Aku ingin menjalankan rencanaku selanjutnya."

"Apa yang bisa saya bantu?"

"Aku agak khawatir. Fokus saja merawat Evan. Aku ak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status