Home / Urban / Pewaris Tunggal Berdarah Dingin / 26. Mendadak Diserang

Share

26. Mendadak Diserang

Author: D'Rose
last update Last Updated: 2025-07-12 17:43:01

Masih dalam suasana tegang, kedua kubu hanya bertatapan tajam. Tiba-tiba suara tembakkan menyeruak.

Zee dan Genta menunduk di bawah meja, diantara peluru yang menembus kaca banyak pengunjung jadi korban. Hanya mereka berdua dan keluarga Yuan lebih cekatan, sehingga bisa lolos dari peluru yang memberondongi restoran.

"Sial!" Seru Xing sambil meronggoh sesuatu dibalik jas yang dikenakannya.

Zee mengangkat wajah untuk melihat situasi sekitar. Kacau! Isak tangis, getar tubuh yang ketakutan menguasai ruangan ini. Zee teringat penjaganya yang berada di luar, apa mereka sudah mati atau ada sesuatu yang menghambat mereka datang menolong Zee dan Genta.

"Mau kemana?" Niken menahan tubuh Zee yang hendak keluar dari tempat persembunyian.

"Siapa yang berani menyerangku secara terang-terangan!" Geram Zhang sambil melirik kearah Zee. Jadi ini bukan serangan dari keluarga Yuan? Keluarga Yuan malah menganggap ini jebakan yang Zee buat.

Zee mendengar suara siulan dan dari arah seberang meja, rupanya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pewaris Tunggal Berdarah Dingin   26. Mendadak Diserang

    Masih dalam suasana tegang, kedua kubu hanya bertatapan tajam. Tiba-tiba suara tembakkan menyeruak.Zee dan Genta menunduk di bawah meja, diantara peluru yang menembus kaca banyak pengunjung jadi korban. Hanya mereka berdua dan keluarga Yuan lebih cekatan, sehingga bisa lolos dari peluru yang memberondongi restoran."Sial!" Seru Xing sambil meronggoh sesuatu dibalik jas yang dikenakannya.Zee mengangkat wajah untuk melihat situasi sekitar. Kacau! Isak tangis, getar tubuh yang ketakutan menguasai ruangan ini. Zee teringat penjaganya yang berada di luar, apa mereka sudah mati atau ada sesuatu yang menghambat mereka datang menolong Zee dan Genta. "Mau kemana?" Niken menahan tubuh Zee yang hendak keluar dari tempat persembunyian. "Siapa yang berani menyerangku secara terang-terangan!" Geram Zhang sambil melirik kearah Zee. Jadi ini bukan serangan dari keluarga Yuan? Keluarga Yuan malah menganggap ini jebakan yang Zee buat.Zee mendengar suara siulan dan dari arah seberang meja, rupanya

  • Pewaris Tunggal Berdarah Dingin   25. Keluarga Yuan

    "Aku rasa memang Kak Eva tidak salah pilih tempat." Genta memberikan jawabannya pada Zee."Begitu? Bagaimana kamu mendeskripsikan kalau restoran ini sama dengan personalityku?"Sebelum menjawab Genta sekali lagi memperhatikan dari satu sudut restoran ke sudut lainnya. Mengambil napas sejenak sebelum menjelaskan."Restoran ini sangat bisa berkembang dan maju lebih baik dari yang sekarang. Bahkan membuka cabang ditempat lain atau membuat menu baru yang sedang tren. Bila dilihat potensi pembeli setia yang sangat banyak bahkan sampai rela antri. Tapi mereka tetap pada bisnis utama restoran keluarga walau banyak yang mengantri mereka tetap pada keotentikan menu mereka sendiri. Sama hal nya dengan Tuan Muda yang masih berumur panjang bisa melakukan apapun. Tapi Tuan Muda lebih memilih berbakti pada Tuan Besar, meneruskan perjuangannya. Walau sebenarnya dengan ketidak hadiran Tuan Besar, Tuan Muda bisa kabur dan memiliki kehidupan sendiri. Tapi Tuan Muda mau mengambil resiko menyelamatkan ke

  • Pewaris Tunggal Berdarah Dingin   24. Makan Malam Dengan Keluarga Yuan

    Eva dan Evan langsung menjemput Zee setelah dihubungi, dalam hitungan menit mobil sudah terparkir dihadapan Zee."Bagaimana?" Evan yang bertanya terlebih dahulu saat Zee masuk kedalam mobil."Dia ingin acara pertunangannya dilakukan hari ini.""Hah?" Sepertinya Evan kehilangan kata-kata saking terkejutnya."Lebih parah dari yang kamu bayangkan. Malahan tadi dia yang akan mengajakku untuk kerumahnya langsung.""Kak Zee, harus waspada. Menghadapi perempuan, itu lebih beresiko dari pada punya seribu musuh bersenjata canggih. Percaya padaku." Zee ingin tertawa terbahak-bahak, memangnya seberapa banyak Evan sudah menaklukan hati wanita. Zee ingin melanjutkan percakaan yang menarik ini jika saja Eva tidak melirik Evan dengan tajam."Oh iya Eva, aku minta tolong untuk pilihkan tempat malam ini, tidak usah yang mewah--""Maaf kalau saya terlalu lancang. Bukannya tempat yang akan dipilih harus bisa mewakili citra anda.""Justru itu. Aku mau kamu pilihkan yang sesuai dengan diriku. Kamu paling

  • Pewaris Tunggal Berdarah Dingin   23. Niken Yuan

    Zee dan Niken datang tepat waktu langsung mendatangi tempat mereka melakukan kesepakatan awal, keduanya berjalan saling mendekat. Zee dengan langkah mantap dan padangan mata yang tajam, sedangkan Niken berjalan dengan langkah yang ringan, ada rona merah dikedua pipi karena tersenyum melihat sosok Zee dihadapannya, bahkan mata Niken juga ikut tersenyum"Aku menerima penawaranmu." Uca Zee tanpa banyak basa-basi lagi.Niken tersenyum dengan merekah mendengar pernyataan dari Zee. "Sudah kuduga. Dari awal aku percaya feeling ku, kamu akan meneriam tawaran ini." Huh? Dia benar-benar terobsesi dengan Zee. Bila dilihat dari sudut pandang Niken, tentu pihak yang tidak mendapatkan apa-apa dari perjanjian ini adalah dirinya.“Tapi aku punya permintaan khusus yang harus kita sepakati terlebih dahulu.” Zee mentap Niken yang masih tersnyum padanya. Niken mengibaskan tangan merasa kalau itu tidak masalah."Aku bisa memenuhi persyaratanmu itu. Ayo, ikut denganku." Niken mengajak Zee untuk pergi bersam

  • Pewaris Tunggal Berdarah Dingin   22. Pengambilan Keputusan Yang Sulit

    Sejak keluar dari taman hiburan, Zee masih tetap diam selama perjalan. Tidak ada yang berani juga untuk bertanya apa yang terjadi setelah pertemuannya dengan Niken. Sampai di vila juga, Zee langsung masuk kamar. Dalam kamar Zee hanya duduk termenung menatap jendela yang menghadap kearah balkon. Berjam-jam namun pikirannya berada disatu tempat ‘Apa yang harus aku lakukan?’Eva dibantu dengan Surya sudah menyiapkan hidangan untuk makan malam. Sejak datang kesini Zee paling suka makan secara bersama-sama dengan anak buah yang lainnya. Surya menatap Eva, karena bingung dengan sikap Zee yang jadi lebih pendiam.“Biar aku yang memberitahu Tuan Muda kalau makan malam sudah siap.” Eva tahu, sebagai orang baru Surya masih canggung dan belum hapal betul sikap Zee. Surya mengangguk setuju, dia justru bingung kalau harus berhadapan langsung dengan Zee saat ini.Eva naik kelantai dua. Dia juga bahkan menerka-nerka hal apa yang membuat Zee sulit mengambil keputusan dan tidak segera mendiskusikan te

  • Pewaris Tunggal Berdarah Dingin   21. Wahana Taman Hiburan

    Sepakat untuk mendatangi semua taman hiburan yang ada di negara ini. Pilihan pertama adalah taman hiburan yang paling dekat dengan kota tempat mereka menyewa sebuah vila untuk tinggal beberapa waktu.Raka pula yang mengusulkan untuk Zee tidak terlalu banyak membawa anak buah. Dikhawatirkan Niken tidak akan datang menemuinya karena ketakutan degan segerombolan orang sangar yang berada disekitar Zee. Mereka masuk dengan pakaian santai agar tidak terlalu mencolok, tiket yang didapat sudah termasuk satu maps taman hiburan dan juga satu paper bags camilan. Walau Zee masih harus dalam pengawasan mereka, Eva dan Evan tidak mengikuti secara terang-terangan.Mereka membuka maps untuk mencoba memprediksi dimana kira-kira Zee bisa menemui Niken. Roll'n Coaster? Tidak, dibalik bohong atau benarnya tentang penyakit yang diderita Niken. Tempat itu juga bukan pilihan yang bagus untuk berbicara. Komidi Putar? Zee rasa di siang bolong seperti ini, itu tidak terlalu menarik.Ah! Area danau, ada taman

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status