Share

15. Kesalahpahaman

Kadang, saat berada di suatu titik, diam adalah pilihan terbaik daripada berbicara. Namun, selalu salah di matanya. Biarkan waktu yang membuktikan semua.

(Syakila Zanitha Firdaus)

Kasyaf mencoba untuk tenang dan memilih mengesampingkan kemarahannya supaya sang putri tidak takut. Ia langsung fokus pada sang putri saat Bik Sumi mengatakan suhu badan Thania naik. Ia tidak mau Thania mengalami kejang lagi.

“Sayang, kamu tenang dulu. Minum air putih dan enggak boleh nangis. Papa ada di sini,” ucap Kasyaf membujuk.

“Aku mau Kakak Cantik, Pa,” isaknya. Kasyaf memang sering kesulitan membujuk sang putri yang sangat keras kepala.

“Iya, Kak Syakila masih repot. Makanya enggak ke sini,” ucapnya.

“Kenapa Kak Syakila tidak bilang? Pasti Papa bohong. Kak Syakila marah padaku, makanya enggak ke sini.”

“Enggak, Sayang. Enggak ada yang marah sama Thania. Thania ‘kan anak baik,” ucap Kasyaf lembut sambil membelai rambut sang putri. Kasyaf mulai merasakan tubuh Thania yang semakin panas.

“Bik, tolong a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status