Share

16. Meredam Ego

***

Cinta itu aneh dan membingungkan, makin aku berusaha menghapusnya dari hati, makin sering dia muncul dalam pikiranku.

(Kasyaf Syahrizki Irsyad)

Syakila masih menumpahkan tangisnya, ia duduk sendiri di taman kompleks yang awalnya sepi sekarang sudah mulai ramai. Setelah sedikit tenang, ia buru-buru menghapus air matanya. Di ujung taman sudah ada anak-anak kompleks perumahan tersebut bermain bola. Syakila memutuskan untuk pulang ke rumah sakit melihat keadaan dan ayah.

Ia tidak masalah, Kasyaf menggantinya dengan pengajar lain. Yang membuat hatinya kecewa, Kasyaf tidak mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu. Laki-laki itu sudah menjudgenya tidak profesional.

“Meskipun ayah sakit, aku tetap berusaha untuk datang mengajar. Dan dia bilang aku tidak profesional hanya karena satu kesalahanku saja,” ucapnya menggerutu.

“Aku tahu aku salah, tapi setidaknya dia mendengarkan aku dulu, dasar laki-laki egois. Untung saja tampan, tapi untuk apa tampan kalau setiap hari makan hati,” ocehnya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status