Share

Part 11

Pisah Terindah

#11

"Terima kasih, Abi sayang. Semoga rezekinya melimpah ruah. Love you, suami terbaik, suami idaman yang sangat penuh perhatian. Bahagianya memiliki kamu. Semoga kita bahagia sampai tua dan bersama hingga ke jannah-Nya."

Perutku mual membaca deretan kata-kata sok romantis, agamis dan lebay itu. Iri? Tidak! Tidak ada sama sekali rasa itu di hatiku. Dia bukan levelku. Apa yang harus kuirikan dari seorang wanita yang merangkai cerita bahagia di atas kehancuran sesamanya. Sungguh, sangat tak berperasaan. Manusia minus hati dan nir-empati.

"Halah, suami terbaik, konon! Suami idaman, udah jelas-jelas suami rampasan."

Aku mencibir membaca postingan yang lewat di beranda media sosialku.

Beberapa foto perlengkapan bayi juga diunggahnya dengan caption rangkaian kalimat memuakkan itu.

"Norak amat, emang udah kewajibannya kali, bukan karena baik. Kalau memang suami yang baik, nggak bakal dia mencari pelukan wanita lain," sungutku lalu meletakkan HP dengan kasar di atas meja.
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении
Комментарии (2)
goodnovel comment avatar
Jamiah Kampil
cerita makin seru, lanjutkan cerita
goodnovel comment avatar
dumakristanto87
penasaran kelanjutannya kak
ПРОСМОТР ВСЕХ КОММЕНТАРИЕВ

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status