Beranda / Romansa / Playboy Insyaf / Judul 1 Terciduk

Share

Playboy Insyaf
Playboy Insyaf
Penulis: Waiz Cute Channel

Judul 1 Terciduk

last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-25 14:43:01

Bab satu

*Lisan adalah tempat berhiasnya kemunafikan, sedangkan hati adalah tempat bersemayamnya keikhlasan*

Cobaan bagi pria tampan dan berkepribadian menyenangkan adalah banyak disukai lawan jenisnya.

***

"Oh, jadi begini kelakuanmu di belakangku?" hardik Anita, ketika memergoki Fatih Alfarisi. Pemuda tampan berpostur tinggi yang sudah satu tahun lebih dipacarinya. Kedapatan sedang jalan sambil menggandeng tangan seorang Gadis, sesaat keluar dari sebuah Minimarket.

Anita yang sedari tadi membuntuti mereka, sudah hilang kesabarannya, hingga tak kuasa lagi menahan amarah.

Plaaakkk, secepat kilat satu tamparan mendarat di pipi kiri Fatih, membuat Laki-laki itu kaget bukan kepalang. Tak disangka, Anita yang selama ini dikenalnya lemah lembut, seketika bisa beringas seperti macan bertemu mangsanya.

"Dasar! Laki-laki kurang ajar!" teriak Anita seraya mengayunkan kembali tangannya untuk menampar Fatih. Namun kali ini tak sampai mengenai sasaran, karena pemuda itu keburu menangkisnya. Sontak membuat Anita bertambah marah dan makin beringas. 

Fatih yang masih tak menyangka akan kehadiran Anita, hanya terdiam tanpa kata. Mulutnya seakan terkunci dan bingung harus berbuat apa, karena di luar dugaan Anita tiba-tiba sudah berada di hadapannya. 

Buuukkk, kaki kanan Anita menghantam bagian vital pemuda jangkung itu. Sontak membuat Fatih mengerang menahan sakit, seketika meruntuhkan kesan maskulinitasnya.

"Uughhh," lenguh Fatih seraya memegangi bagian diantara pangkal pahanya.

"Aku tidak menyangka, kamu akan berlaku sejahat ini!" selain memberikan 'hadiah' tamparan dan tendangan, Anita terus memberondong Fatih dengan hardikan dan tumpahan kekecewaannya.

"Heh! Kamu! Wanita j*l*ng! Ngapain jalan sama pacar orang? Dasar! Pel*c*r! Tak tahu malu," kali ini wanita yang sedang bersama Fatih mendapat giliran sasaran amarah dari Anita.

Gadis bermata bulat itu tampak hanya bisa tertunduk, tak satu kata pun keluar dari mulutnya.

"Heh! Jawab! Anj*ng!" melihat Wanita di hadapannya hanya diam, membuat amarah Anita semakin menjadi. Lalu tangannya berusaha meraih rambut panjang gadis itu. Beruntung, Fatih masih sempat mencegahnya.

"Sudah! Sudah!" seru Fatih, seraya menangkap tangan pacarnya tersebut, sambil memeganginya kuat, agar tidak sampai menyakiti Gadis yang sedang bersamanya. Sontak membuat Anita tambah berontak dan terus berusaha menyerang wanita di depannya.

"Sudah, Dong! Malu dilihat orang" cegah Fatih, seraya menarik tangan Anita, lantas mendekap erat tubuh gadis itu.

"Malu! Katamu?" Mata Anita melotot seraya dengan sekuat tenaga terus berontak.

"Buuukkk" kaki Anita menginjak kuat punggung kaki Fatih.

"Awwhhh" Fatih mengerang kesakitan dan langsung melepaskan dekapannya.

Melihat adegan itu, Gadis yang tadi bersama Fatih, seketika berlari dan buru-buru mencegat Taksi yang kebetulan melintas.

"Heh! Wanita jal*ng! Mau kemana kamu!" teriak Anita seraya berlari memburu Gadis itu. Namun sayang, langkahnya kalah cepat.

"Bang! Jalan!" Gadis itu langsung meluncur pergi bersama Taksi yang membawanya.

Melihat itu Anita hanya tertegun sambil memandangi mobil yang membawa gadis tersebut, penuh emosi. Hingga hilang dari penglihatannya.  Lalu Anita berbalik dan kembali ke tempat di mana Fatih sedang berdiri mematung.

"Siapa Dia? Orang mana? Sejak kapan kalian sering jalan bareng?" Anita kembali memberondong Fatih dengan pertanyaan.

Namun Lelaki ber-rahang tegas itu hanya diam termangu seolah kehilangan kata-kata, nampak bola matanya memandang Anita, dengan rasa bersalah.

"Maafkan Aku" kata maaf meluncur lirih dari lisan Fatih.

"Maaf...? Helooo! Enak banget bilang maaf! Setelah apa yang sudah kamu lakukan di belakangku. Dasar baj*ngan!"  sergah Anita, sambil membulatkan matanya.

"Mulai detik ini, kita putus!" ucap Anita dengan nada tinggi seraya melengos pergi meninggalkan Fatih. Lalu menghampiri sesosok Wanita yang sedari tadi duduk di atas sepeda motor membelakangi tempat Fatih berdiri.

"Ayo! Lin! Kita pulang" ajak Anita, pada wanita tersebut.

Fatih memperhatikan Gadis yang di hampiri Anita, dilihatnya lekat, hingga wanita itu berbalik ke arahnya sambil menyunggingkan senyum sampai nampak lesung pipinya.

"Hah! Linda?" gumam Fatih terkaget-kaget, ia sekan tak percaya dengan apa yang sudah dilihatnya.

"Kok, bisa?" bathin Fatih.

Sampai pada akhirnya, kedua gadis itu pun pergi meninggalkan Fatih yang tampak masih berdiri termangu. 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Azizah Bounty
Kutipan pertamanya bikin betah baca
goodnovel comment avatar
Anquin Dienna
Sabar ya bang Leboy makanya kalo punya pacar jangan suka tepe-tepe sama cewek lain
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Playboy Insyaf   Judul 18 Asa Cita Cinta Naura (Kilas Balik)

    Sepekan setelah kepergian Uminya, hidup Naura masih terasa sangat hampa, kehilangan sosok malaikat tak bersayap yang semasa hidupnya dihabiskan dengan mengabdi pada keluarga, berbakti pada suami, mendidik dan membesarkan Naura, putri satu-satunya. Beliaulah Madrasah pertama dalam hidup Naura, darinya gadis itu belajar banyak hal. Masih terbayang nyata dalam ingatan Naura saat ia kecil dulu, setiap malam Umi membacakan kisah-kisah orang saleh dan mengajarkan banyak doa-doa sampai gadis itu terlelap. Begitu pun saat Naura beranjak remaja, sebelum matanya terpejam, Uminya selalu memberi wejangan dengan nasihat-nasihat. Setiap sepertiga malam terakhir Naura diajarkan untuk senantiasa qiyamulail sampai waktu subuh menjelang, hingga dua rakaat terakhir Umi masih melaksanakan Ibadah rutinnya, sebelum akhirnya masuk rumah sakit dan sampai kembali ke pangkuan_Nya. "Masya Allah, Umi, semoga Allah menempatkanmu di Jannah_Nya. Aamiin" ucap Naura seraya

  • Playboy Insyaf   Judul 17 Kehilangan (Kilas Balik)

    Sudah beberapa hari ini Fatih tak terlihat masuk sekolah, sehingga menimbulkan tanda tanya besar dalam benak Naura. "Kenapa ya? Ke mana dia...?" Tiba-tiba Naura merindukan sosok Fatih. Mau bertanya pada teman sekelasnya, tapi ia malu. Ada rasa yang bergelora dalam dada gadis itu, terlukis bias asa dalam hatinya, antara rindu dan menjaga marwah bergumul saling mengalahkan. "Aahh, Fatih..." batin sang gadis, ia merindukan tatapan lembut remaja tampan itu. "Yaaahhh...! Kehilangan tempat nyontek, gue!" ujar seorang siswa dari kelas 3F yang sedang kumpul di kantin. Tanpa sengaja terdengar oleh Naura yang kebetulan sedang lewat dekat kerumunan mereka. Seketika gadis itu menghentikan langkah dan memasang telinga untuk mendengar lanjutan kalimat dari sekumpulan murid laki-laki kelas 3F tersebut. "Jangan-jangan mereka sedang membicarakan Fatih?" batin Naura seraya meletakan bokongnya di kursi yang tak begitu jauh d

  • Playboy Insyaf   Judul 16 Naura Ainunnisa (Romansa Belia Fatih dan Naura)

    Kilas Balik Pagi-pagi sekali Naura sudah mengakrabkan diri dengan cermin di kamar. Mengatur gaya seraya memantas-mantas diri dengan pakaian yang dikenakannya. Maklum saja, pagi ini adalah hari yang istimewa. Setelah, menanggalkan seragam putih-merah, kini saatnya ia mengenakan seragam putih-biru sebagai seragam barunya. Sebagai cucu dari pendiri Pesantren, Naura dituntut untuk hidup selayaknya santriwati dan senantiasa menjaga marwah keluarga. Oleh karena itu, sedari kecil sudah terbiasa dengan kehidupan yang agamis. Jenjang pendidikannya pun tak jauh-jauh dari yang berbasis agama. Pendidikan dasar Naura di Madrasah Ibtidaiyah, lantas saat ini, ia akan melanjutkan jenjang ke Madrasah Tsanawiyah. "Nak! Kamu sudah mulai beranjak remaja dan memasuki masa puber. Jaga diri, jaga sikap, jaga akhlaq serta tinggkah laku. Jangan biarkan mata binal lelaki memandangmu. Tutuplah aurat dengan sempurna!" Pesan uminya semalam, se

  • Playboy Insyaf   Judul 15 Melepas Satu Hilang Dua

    Bab 15"Ver! Ke sini dulu deh, sebentar." panggil Reni pada Vera, adik sepupunya. "Ada apa, Kak?" tanya Vera seraya menghampiri kakak sepupunya itu. "Kamu punya pacar?" tanya Reni, pada gadis cantik berkulit kuning langsat itu. "Hem, punya!" "Yang ini, bukan?" tanya Reni sambil menyodorkan foto di layar ponselnya. "Astagfirullahal'adziim..." ucap Vera, sekujur tubuhnya langsung lemas, melihat gambar yang ditunjukan oleh kakak sepupunya tersebut. Tampak di layar alat komunikasi itu, seorang pria sedang menyuapi wanita di depannya, berikut tertera waktu dan tempatnya. Vera menangis sesunggukan, badannya lemas seakan lepas tulang belulang. Pada akhirnya ia tak ingat apa-apa lagi. "Ver! Vera! Bangun Ver!" melihat adik sepupunya yang tiba-tiba pingsan, Reni jadi kebingungan. "Tlolong! Tolong!" teriaknya. Tampak dari dalam kamar, seorang wa

  • Playboy Insyaf   Judul 14 Akhir Kisah Cinta Satu Hari

    Setelah Fatih selesai membersihkan badan dari hadatsbesar usai mimpi 'basah' yang dialaminya, ia kembali menggunakan pakain lantas duduk di sofa. Dilihatnya Sarah, masih terlelap di atas ranjang. Fatih memandangi wanita itu lekat-lekat seakan ia ingin menikmati setiap inci kecantikan kekasih satu harinya tersebut. Namun ketika tatapan Fatih menjurus ke bagian bawah wanita itu, ia mulai terusik fikirannya. Manakala tubuh seksi Sarah terlihat sangat jelas yang hanya terbungkus baju tidur jenis short setmembuat hasrat kelelakiannya meronta. "Duh! Sarah, kamu cantik sekali," gumamnya seraya terus menatap lekat ke arah tubuh yang sedang terlelap itu. Fatih, mulai beringsut mendekat ke arah Sarah dan duduk di tepi ranjang. Namun, belum sempat ia berlaku lebih jauh, tiba-tiba terdengar sayup-sayup suara azan subuh, membuat lelaki itu seketika tersadar dari fikiran kotor yang merongrongnya. "Astagfirullahal'adziim," u

  • Playboy Insyaf   Judul 13 Mandi Junub

    Bab 13 Setelah keluar dari Restoran, waktu sudah menunjukan pukul sembilan malam. Membuat Fatih sedikit kebingungan. Karena jika harus kembali pulang malam itu juga, ia tak cukup berani. Namun sebaliknya kalau tidak pulang, maka harus mencari penginapan, sedangkan saat ini dirinya hanya berdua dengan Sarah yang sejatinya bukan siapa-siapanya. Timbul perasaan risau di hati pemuda itu, manakala detik waktu terus berjalan dan ia harus segera ambil keputusan. Antara pulang atau mencari tempat menginap. Tampak sang pemuda mulai memutar otak. Karena Ia takut jika harus membawa Sarah ke penginapan nantinya malah mendapat kesulitan. "Yang! Sekarang kita harus gimana?" tanya Fatih seraya terlihat bingung. "Gimana apanya?" "Lah, malah balik tanya! Ya, kita gimana? Sudah malam gini, tapi kalau pulang sangat riskan diperjalanannya," "Gitu aja bingung! Tinggal cari penginapan, besok pagi kita pulang. Beres, kan?" tukas Sarah

  • Playboy Insyaf   Judul 12 Pacar Sehari

    #Betapa keinginan itu menyiksa jiwa, manakala hati tak kuasa untuk mengungkapkannya# ***Suara alarm berbunyi dari benda pipih yang tergeletak di atas nakas. Tampak sosok pemuda dari balik selimut mulai bergeliat seraya bangkit dari peraduannya. Alunan kalam Ilahi terdengar merdu dari Masjid dekat rumah. Seperti biasa, sebelum waktu subuh tiba, Fatih memulai ritual dengan membersihkan jasmani. Hal inilah yang diajarkan oleh kedua orangtuanya sedari kecil. Diraihnya handuk dari gantungan. Lantas pemuda itu menuju kamar mandi sebagai persiapan untuk menemui sang pemberi kehidupan. Permulaan hari yang diisi dengan hal baik untuk memohon keberkahan dari Ilahi membuat hidup lebih bermakna. *** "Masya Allah, si ganteng Mama. Pagi-pagi sudah rapi, mau ke mana, nih?" tanya Bu Mirna pada anak semata wayangnya. "Ahh, Mama. Mau tau aja urusan anak muda, hehe," jawab Fatih seraya tertawa kecil. "Ya, gak ap

  • Playboy Insyaf   Judul 11 Pelukan Hangat Sang Janda

    Bab 11 "Fatih, aku kangen. Kenapa kamu tiba-tiba hilang kontak? Diblokir, ya, nomor aku?" tanya Sarah, perlahan wanita itu memepetkan tubuhnya sambil meraih jemari Fatih dan digenggamnya erat. Aroma wangi parfum Victoria Secretmenguar dari tubuh seksinya, memenuhi indra penciuman pemuda berhidung mancung tersebut. Sungguh! Wanita itu merasakan rindu yang teramat dalam. Hatinya sudah terpikat kuat oleh sang pemuda tampan tersebut. Mendapat perlakuan seperti itu, membuat Fatih seketika merasakan hangat menjalar pada setiap inci tubuhnya. Sungguh kerinduan sang janda pada pemuda berbibir seksi itu menghantarkan rasa yang tak biasa. Namun pria muda itu hanya bisa terdiam menahan hasrat dan lantas menghela nafas dalam-dalam untuk menetralkan suasana. Sebelum akhirnya meluncur kata-kata dari lisannya. "Sar! Maafkan, aku. Bukan maksud menghindar, bukan pula tak ingin lagi menjalin kedekatan dengan kamu. Tapi.

  • Playboy Insyaf   Judul 10 Pria Berselimut

    Bab 10 Setelah rapi berpakaian seraya mematikan alunan musik dari speaker aktif di kamarnya, Fatih beranjak keluar setengah berlari seperti sedang diburu waktu. Namun, tiba-tiba langkahnya terhenti. Ia mendengar ada suara wanita muda yang sedang berbincang di teras, dengan kedua orangtuanya. Pemuda itu pun melongok dari balik tirai jendela. "Astagfirullahal'adziim"ucap Fatih, seketika hatinya tak karuan. Baru saja ia akan pergi untuk menghindari agar tidak sampai bertemu dengan Sarah. Tiba-tiba, perempuan itu sudah ada di rumahnya. "Waduh! Harus gimana ini?" gumamnya seraya menarik diri perlahan, untuk kembali ke kamarnya. "Bahaya, bisa diomelin mama sama ayah, nih! Gue," batinnya seraya memutar otak untuk dapat keluar dari rumah. "Kalau aku temui yang ada malah berabe, tapi kalau tidak ditemui, Sarah sudah terlanjur ketemu Mama sama Ayah," Fatih nampak bingung. "Duh! Rudi, kenapa juga, sih! Lu kasih alama

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status