Share

BAB 79

Hampa.

Satu kata yang Jane rasakan adalah hampa. Pandangannya mengedar, agak bergidik ketika merasakan hawa dingin menyapa kulitnya. Tatapannya tertuju pada hujan serta gemuruh langin yang belum juga reda dari esok hari.

“Kenapa harus hujan,” gumamnya sembari menghela nafas.

Jane menundukkan kepalanya, menaikkan selimut untuk menutupi pundak yang telah dbaluk dengan switer tebal milik Vincent. Ketukan air yang terdengar dari balkon cukup nyaring, mengisi kekosongan ruangan yang memang sengaja Jane tempati sebagai tempat istirahatnya hari ini. Sebelum esok ia kembali bekerja.

“Aku, bahkan tidak merasakan kesedihan sedikit pun,” ucap Jane lagi.

Senyuman terukir sebentar, sebelum kekosongan itu kembali melanda.

Tak ada siapapun di tempat itu, hanya dirinya yang berdiri di depan jendela. Sampai kemudian langkah kaki menggema di ruangan lain dan geseran pintu terdengar dengan munculnya seorang pria dengan rambut setengah basah. Vincent datang dengan satu kantung makanan yang ia leta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status