Home / Urban / Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku / Bab 3:  Makan Malam yang Menegangkan

Share

Bab 3:  Makan Malam yang Menegangkan

Author: Nareswari
last update Last Updated: 2025-06-12 09:27:10

“Aku tidak mengerti maksud Paman.”

Sasha menghindari kontak mata dengan Jade. Ia berharap tidak mengingat apapun dari kejadian semalam. Tapi dalam kepalanya, ingatan itu terlalu jelas untuknya. 

Jade tersenyum. “Kalau kamu tidak mengerti, kenapa kamu tidak mau menatap mataku?”

“I-itu karena …”

Belum sempat Sasha memikirkan kalimat selanjutnya, Val datang memanggil mereka. “Kenapa kalian masih di sini?”

Deg! Sasha semakin gugup, tapi ia berusaha untuk terlihat biasa saja. 

“Sasha, kamu tidak apa-apa kan?” tanya Jade mencoba mengalihkan pembicaraan. Jade tampak khawatir. “Kamu tadi lama sekali di dalam.”

Val mendekat dan melihat wajah Sasha. Berpura-pura perhatian di depan Jade. Val menempelkan telapak tangannya di dahi Sasha. “Makanya kalau nggak terbiasa minum, jangan coba-coba!”

Sasha malah semakin salah tingkah. Jade malah terkekeh. 

“Mungkin dia stress gara-gara kamu, Val, makanya dia jadi minum-minum,” goda Jade. 

Val hanya tertawa. Ia bergegas mengajak Sasha dan Jade ke ruang makan. Mereka pun mengekor di belakang. 

Makan malam sudah tersedia di meja. Val menuangkan anggur untuk Jade dan Paula. Lalu ia menyodorkan air putih untuk Sasha.

“Malam ini kamu hanya boleh minum ini.”

Sasha menurut. Ia mengambil gelas dan ikut mengangkatnya bersiap untuk bersulang. 

“Untuk kejayaan dua perusahaan terbesar di Crépusculaire! Cheers!”

Semuanya ikut mengangkat gelasnya. “Cheers!”

Mereka kemudian menikmati makan malam mereka.

“Om dan Tante Gregory apa kabar, Paman Jade?” tanya Paula mengawali pembicaraan. 

Jade melahap steak-nya. “Baik. Mereka selalu baik.”

“Tahun ini mereka akan hadir di acara ulang tahun Les Bijoux kan?” tanya Val menimpali. 

Jade berpikir sejenak. “Sepertinya mereka nggak akan melewatkannya. Perusahaan kita sudah seperti keluarga besar.”

“Bukannya … kalian memang keluarga?” tanya Sasha dengan polos. 

Jade, Val, dan Paula tertawa mendengar pertanyaan Sasha. Sasha jadi bingung. Sasha menatap semua orang bergantian. 

Paula langsung menyela. Sorot matanya penuh makna. “Kamu memang tidak tahu apa-apa, Sasha.” Paula kembali tertawa.

Sasha sangat tidak suka mendengar tawa Paula. 

“Paman Jade sudah kami anggap sebagai keluarga sendiri. Dia yang menyelamatkan Les Bijoux by Demian saat akan collapse,” jelas Val. 

Tiba-tiba ada sedikit rasa lega di hati Sasha mendengar jawaban Val. Setidaknya ia tahu bahwa Jade bukan Paman kandung Val.

“Kamu salah, Val,” sahut Jade menimpali. “Ayahmu yang menyelamatkanku lebih dulu.”

“Dan aku merasa sangat beruntung karena itu, Paman!” seru Val.

Tak terasa waktu berlalu. Sasha membawakan makanan penutup yang baru saja ia buat. Paula langsung mengambil nampan yang dibawa Sasha dan menghidangkan untuk Val dan Jade. 

Sasha mendengus kesal. 

“Oh ya,” celetuk Paula. Seolah ia memang sudah menyiapkan kalimatnya untuk diucapkan di waktu yang tepat. “Sepertinya tadi malam aku lihat ada seseorang yang mirip kamu, Sha.”

Sasha tertegun. Ia berusaha menyembunyikan ekspresi kagetnya. “Oh, ya? Di mana?”

Paula tampak seperti berpikir. Ia kemudian melahap Pannacota-nya. “Entahlah, sepertinya di bar. Aku tidak ingat, karena sepertinya aku terlalu banyak minum semalam.”

Tentunya Paula tidak benar-benar minum. Ia hanya ingin memancing Sasha. Paula ingin tahu ke mana Sasha pergi setelah dari bar. Karena ia tidak ada di kamar yang ia pesan sebelumnya. 

Paula memperhatikan ekspresi Val. Ia tampak acuh. Paula kemudian melirik Sasha. Mengintimidasinya. 

“Ya, aku memang pergi ke bar,” sahut Sasha. Ia kemudian melirik Jade. “Sepertinya aku di sana sampai ketiduran. Aku tidak mengingatnya.”

Jade tersenyum tipis. “Val, kamu harus jaga tunangan kamu ini. Jangan biarkan dia di luar sendirian. Kehidupan di luar terlalu berbahaya untuknya yang terlihat begitu rapuh.”

Sasha bisa merasakan darahnya berdesir. Keringat di dahinya mulai menetes. Ia takut Jade akan membongkar semuanya. 

Val malah bersikap dingin dan seolah tidak peduli. “Dia harus tahu dunia itu kejam, Paman.”

Hati Sasha mencelos mendengar ucapannya. Rasa kecewa karena perselingkuhan Val dengan Paula kembali menyergapnya. 

‘Kamu lah yang kejam, Val, bukan dunia!’ celetuk Sasha dalam hati. Ia bergegas melahap suapan terakhir makanannya. 

Selesai makan malam, Val, Paula, dan Jade merokok di balkon. Sasha menyibukkan diri dengan semua piring yang sedang dia cuci. 

Tiba-tiba Jade menyelinap ke dapur. Ia kemudian merangkul pinggang Sasha dari belakang. 

Sasha berjengit. Ia bergeser menjauh. Jade menatap Sasha lekat. 

Kilasan-kilasan ingatan Sasha saat berada di bawah pengaruh obat muncul saat mata mereka bertemu. Sasha menggeleng-gelengkan kepalanya berusaha mengusir ingatannya. 

Jade tertawa pelan. “Jadi kamu mengingatnya!”

“Apa yang Paman inginkan?” tanya Sasha tegas. Ia berharap bisa bernegosiasi dengan Jade agar malam panas itu tidak sampai ke telinga Val. 

“Sederhana. Aku hanya ingin kamu datang ke kamarku, kapanpun aku mau!”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 65: Keluarga Jade

    “Sudah sejak lama.”Jade memandang lurus ke jalan. Wajahnya terlihat murung. “Ada apa, Hubby?” tanya Sasha penasaran. Sepertinya memang ada yang disembunyikan oleh Jade. Jade menggeleng. Lalu ia tersenyum pada Sasha. “Nggak ada apa-apa.”Tidak lama kemudian ponsel Jade berdering. Terlihat di layar dashboard mobil Ibu Jade menelepon. “Sepertinya kita nggak bisa langsung pulang ke rumah nih.” Jade langsung memutar setir, dan putar haluan menuju Kota Boisville. Sasha tertegun. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. ‘Kenapa perasaanku nggak enak ya?’“Maafkan aku memperkenalkan kamu kepada mereka dengan cara ini, Honey,” ucap Jade dengan nada sedih. Sasha menggenggam tangan Jade. “Nggak apa-apa, Hubby, apa yang kamu lakukan sudah lebih dari cukup.”Ponsel Jade kembali berdering. “Jawab aja, aku nggak akan apa-apa kok,” ucap Sasha. Jade kemudian memencet tombol di layar dashboard. “Ya, Bu,” kata Jade. “Jade, Ibu melihat berita hari ini di TV–”Belum selesai Laura berbicara, Jad

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 64: Keluarga Val

    Jade tersenyum “Baik, Bibi Holly. Bibi apa kabar?”Holly langsung memasang wajah cemberut. “Kamu tahu sendiri. Bibi selalu pusing melihat kelakuan anak bungsu Bibi.”Jade terkekeh.“Kamu juga terlalu memanjakan Val. Begitulah jadinya. Val tumbuh menjadi anak yang keras kepala dan semaunya sendiri,” ucap Alec.Alec dan Jade langsung berpelukan.“Maafkan aku, Paman. Padahal Paman dan Bibi sudah menitipkan Val kepadaku, tapi kami malah berakhir berhadapan di pengadilan,” ucap Jade.Alec menggeleng. “Tidak, tidak. Ini bukan salahmu. Oh iya, Sasha, apa kabar?”Sasha tersenyum kikuk. “Aku baik-baik saja, Om.”Holly segera mendekap Sasha. “Maafkan anak Tante, ya. Kami sudah berusaha supaya dia segera menikahimu, tapi entah apa yang ada di pikiran anak itu!”Sasha menggeleng. “Tidak apa-apa, Tante. Sekarang Aku sudah menemukan orang yang tepat.”Sasha menatap Jade dan tersenyum. Jade segera merangkul Sasha.“Oh benar! Tante sampai kaget menonton konferensi pers kalian. Kapan kalian menikah?”

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 63: Menghadapi Publik

    “Saya Sasha Gregory, dengan ini menyatakan, bahwa saya siap menghadapi Direktur Utama Les Bijoux by Demian dan juga Desainer C secara hukum di pengadilan,” ucap Sasha tak gentar.Sasha dan Jade melakukan konferensi pers di aula serbaguna kantor pusat Fairy Goldmother, hari Senin pagi. Semua wartawan dari berbagai media lokal dan internasional hadir di sana.“Apakah Anda memiliki bukti bahwa Anda adalah pemilik desain yang sebenarnya dari semua produk Les Bijoux by Demian selama lima tahun terakhir?” tanya seorang reporter dari Media Global Network.Jade angkat bicara. “Saya dan istri saya hanya akan membuktikan itu semua di pengadilan. Pertanyaan selanjutnya bisa Anda tanyakan langsung kepada para pengacara kami.”Jade langsung menuntun Sasha untuk turun dari podium. Grayson dan Grace Bastian duduk di tempat Jade dan Sasha semula duduk.“Halo semuanya! saya Grayson Bastian, dan saudari kembar saya, Grace Bastian yang akan mengawal Tuan dan Nyonya Gregory untuk menyelesaikan gugatan te

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 62: Kesepakatan Bersama

    “Kalian kini sah sebagai suami-istri,” ucap Grace. Semua saksi dan petugas kantor sipil bertepuk tangan. Jade dan Sasha tersenyum bahagia. Setelah pernikahan usai, mereka langsung kembali ke La Montagna. Bersama dengan Grace dan Grayson untuk menindaklanjuti gugatan mereka. Di rumah peristirahatan, sudah tergelar berbagai macam sajian untuk menyambut pengantin baru. “Cheers untuk pengantin baru kita!” seru Grayson sambil mengangkat gelasnya. “Cheers!”Semua ikut mengangkat gelasnya. Lalu mereka menenggak minuman mereka masing-masing. Setelah itu, mereka menikmati santapan sebelum melanjutkan rencana balas dendam mereka. Sejam berlalu. Kini mereka sedang duduk dengan serius di ruang kerja Jade. Grace dan Grayson sedang melakukan simulasi persidangan. Apa-apa saja yang mungkin dibantah oleh pihak Les Bijoux. Mereka harus mematangkan strategi pertempuran mereka agar bisa membuat Val dan Paula terpojok. Sebetulnya, jika dilihat dari bukti-bukti yang ada, kemungkinan Sasha menang

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 61: Hari Pernikahan

    “Kamu bisa, Sasha. Kamu pasti bisa!”Sasha memberikan afirmasi positif untuk dirinya sambil bersiap-siap di depan kaca. Hari ini adalah hari pernikahannya. Entah apa yang dirasakan Sasha sebenarnya, ia juga tidak tahu.Dadanya berdegup kencang sejak pagi. Sampai-sampai ia mengira ia memiliki jantung lemah. Karena ia merasa cukup sesak. Namun, Jade memastikan Sasha baik-baik saja. Sasha hanya gugup. Karena ia tidak menyangka akhirnya ia menikah dengan seseorang. Jade malah menertawakan Sasha dan juga meledeknya sejak sarapan tadi. Wajah Sasha memerah. Rasanya panas sekali, padahal cuaca sedang cukup dingin. Sasha mulai merias wajahnya seperlunya. Eye shadow dan blush-on tipis, eyeliner dengan wing kecil, mascara yang bisa membuat bulu mata agak bervolume, dan juga lipstik merah muda yang cerah. Ia juga menata rambutnya. Rambutnya dicepol dengan beberapa helai yang terjuntai di samping kiri dan kanan. Tak lupa mengenakan jepit permata berbentuk bunga dari Fairy Goldmother. Sasha t

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 60: Rencana Darurat

    “Sasha, kamu sudah bangun?” tanya Jade cemas. Sasha masih pingsan. Tapi perlahan, ia sudah bisa mendengar suara Jade. ‘Aku kenapa?’“Sha, bangun, Sha. Kamu bisa dengar aku kan?” tanya Jade. ‘Aku bisa dengar, Paman, tapi mataku sangat berat,’ ucap Sasha dalam hatinya. Pak Mike datang membawakan teh manis hangat. “Ini minumnya, Pak. Bisa diberikan begitu Nona Sasha bangun.”“Terima kasih, Pak Mike.” Jade menyimpan cangkir di meja samping ranjang. Jade terus menggenggam tangan Sasha. Tidak lama kemudian tangan Sasha bergerak. “Sha, kamu sudah sadar?” tanya Jade cemas. Mata Sasha mulai mengerjap. Jade mengelus kepala Sasha lembut. “Kamu tidak apa-apa kan, Sha?”Sasha mulai membuka mata perlahan. Warna putih mendominasi pandangan Sasha. Mulai dari kabur, kemudian fokus. Langit-langit kamar yang putih dengan polet biru mulai jelas terlihat. Suara Jade semakin terdengar jelas, yang awalnya samar. Sasha mulai mengedarkan pandangan. Melihat jendela, perabot, jam dinding. Lalu bergera

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status