공유

Bahaya Di Pertemuan Agung Anbar

Kereta kuda yang bergerak auto pilot ini makin mendekati gedung besar berkubah itu.

Dari kejauhan pilar-pilar penyangga bulat dengan ukuran besar itu terlihat makin membuat bangunan itu menunjukkan vibe magisnya.

Egh!

Sesaat aku merasa ada sesuatu yang mendekat di atasku. Dan ketika aku mendongak, patung mengambang itu membungkuk. Dan kepalanya kini tepat berada beberapa jengkal di depan wajahku.

Ihh!

Matanya yang merah menyala itu seolah hendak mengambil apa yang ada dalam mataku.

Kening ini berkeringat.

Aku mengepalkan kedua tangan dan menggigit bibirku agar tak meloloskan satu teriakan.

“Anneth,” ucap Daffar lirih.

“Em.” Aku menelan ludah.

“Kamu nggak papa?” tanyanya pelan.

“Oh,” sahutku singkat.

Tiba-tiba Daffar mengenggam tanganku. Dan bersamaan dengan itu, patung bergerak yang mengambang itu menjauhkan wajahnya dari wajahku.

Aku merasakan satu aliran yang terasa hangat keluar dari tangan Daffar.

Kemudian, aku melihat patung itu bergerak pelan ke posisinya semula.

Sekuat tenaga,
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status