Share

74.MANIS-PAHIT

Sonia berdiri di pojok ruang dekat pintu.Tak berani lebih maju lagi,karena kesayangannya sedang menebarkan aura iblis.

Johan seperti tengah di rasuki sesuatu.Begitu tenang,tapi terasa mencekam.Ia tersenyum dan tertawa,tapi matanya kosong.

Dan tadi,setelah ia teriaki,ia guncang bahunya berkali-kali tapi tak ada tanggapan.Sekarang Johan berjalan ringan menuju ruang bawah tanah,dan berdiri di hadapan Ayahnya yang sedang terborgol di kursi dengan kesadaran yang samar-samar.

"...Jo..han.." pria tua itu mengangkat kepalanya memandang putra satu-satunya,yang tengah berdiri di hadapannya.

Johan masih memakai setelan jas dengan bercak darah yang sama.Kedua tangannya berlumur warna merah,serta sebagian kacamatanya terciprat cairan kental,berwarna merah pekat tersebut.

"..Johan..."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status