Share

Penjual Nasi Goreng

"Silakan ambil saja yang kalian suka. Bebas," ujar Yunita ketika memasuki sebuah butik branded yang terkenal dengan harga-harganya yang mahal. Dulu dia harus mikir-mikir untuk beli satu stel baju mahal, bahkan harus mengabaikan pakaian putrinya yang kebanyakan sudah sempit demi pakaian incaran. Malu kalau tidak mengikuti trend teman-temannya.

Sekarang dia bahkan bisa memborong sepuasnya.

"Jeng, boleh aku ambil dua?" tanya Heni.

"Khusus untuk kamu, ambil tiga juga boleh, Beb," balas Yunita santai.

"Ih, pilih kasih. Kami juga mau dong." Yang lainnya menimpali.

"Ya sudah, ambil saja. Aku keluar dulu, ya. Mas David ngajak ketemu sebentar di luar, kebetulan lagi ada urusan di daerah sini," ujar perempuan yang sudah naik kelas secara sosial itu.

Senyumnya terkembang membaca pesan dari calon suaminya. David memang sangat mencintainya dan katanya sengaja menjumpai karena rindu.

Yunita celingukan melihat sekeliling, tapi tidak ada mobil suaminya.

"Hai, Mbak," sapa seorang perempuan yang Yunita
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status