Share

Panik

"Benar kata Diandra, rumah ini jauh lebih besar dari yang dia siapkan untukku," gumam wanita dengan lipstik ungu itu. Ia berbicara seolah aku tidak ada. Matanya bergerak menyusuri sudut-sudut ruang tamu dari tempatnya berdiri.

"Maaf, ada perlu apa anda ke sini?"

"Oh, tenang aja. Aku cuma mau ngasih ini, kok."

Tangannya membuka tas branded yang ia sandang. Sebuah kotak kecil diulurkannya padaku.

"Hadiah dariku untuk pernikahan kalian. Semoga dengan melihat ini, Re ingat janji yang dia ingkari."

"Maaf, mungkin sebaiknya anda berikan hadiah ini langsung saja pada Re. Dia sedang mandi, tapi sebentar lagi mungkin selesai."

Mata yang mengenakan lensa kotak warna abu-abu itu berkedip beberapa kali. Tangan kiri dengan kuku-kuku yang berwarna-warni ia gerakkan di depan wajahku.

"Nggak usah. Aku tidak ingin mengganggu malam pertama kalian." Ia diam sejenak untuk kemudian berkata lagi, "Eh, tapi Diandra bilang kalian udah nikah dua bulan yang lalu di Kanada, ya? Berarti kamu udah tahu kehebat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status