Share

Malam Pertama

Langkah kaki Re terdengar mendekat saat layar ponselnya menggelap. Ia membawa nampan porselen dengan dua cangkir di atasnya.

"Aku buatin teh hijau, Ri. Katanya ini mengandung L-theanine yang menaikkan senyawa dopamin yang dapat meningkatkan suasana hati. Setelah apa yang kita lalui hari ini, kayaknya perlu minum teh ini."

Aku tersenyum mendengar penjelasannya. "Sebenarnya kamu ini pengusaha atau dokter?"

Re tertawa. "Saya cuma senang membaca. Buku apa saja saya baca selama itu untuk kebaikan."

Tanpa disengaja kami mengangkat cangkir dan menyesap teh hangat di dalamnya.

"Kita makan malam sekarang?"

"Kayaknya aku mau ganti pakaian dulu, Re. Ini nggak nyaman untuk makan."

Re memerhatikan gaunku, lalu mengangguk. "Pakaian kamu sudah ada di lemari. Kamarnya di lantai dua. Masuk aja."

Lelaki itu menunjukkan arah, lalu mengambil ponsel. Dahi Re berkerut saat layar di depannya terbuka. Tanpa bicara, aku berjalan menuju tangga dan naik ke lantai dua.

Jika kami adalah pengantin sesungguhnya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status