Home / Pendekar / Putra Langit Tak Tertandingi / Bab 7. Aku Juga Sangat Suka.

Share

Bab 7. Aku Juga Sangat Suka.

last update Last Updated: 2025-05-21 16:25:47

Semua anggota keluarga Ruo masih menatap Tian Fan tampa berkedip.

Tian Fan yang ditatap semua orang, hanya bisa tersenyum canggung dan menjawab, "Y... Ya, aku adalah kultivator." Jawab Tian Fan dengan tidak berdaya, seakan sudah tau maksud dari pertanyaan itu.

"Bagus lah, kalau begitu..." Belum sempat Ding Dan menyelesaikan kalimatnya.

Tian Fan terlebih dahulu memotongnya dengan berkata, "Kakek Ruo, aku sebenarnya juga sangat menyukai Nona Qi Jian, tapi aku baru saja tiba di kota ini, aku juga belum punya tempat tinggal. Selain itu Nona Qi Jian juga baru saja sadar dari pingsannya. Jadi mungkin kita lebih baik jangan membahas itu sekarang."

Mendengar itu, semua anggota keluarga Ruo merasa sedikit kecewa.

Hanya Ruo Qi Jian yang wajahnya memerah, ia hanya mengingat dua kata dari perkataan Tian Fan yaitu kata 'sangat menyukai' saat ini hatinya berbunga-bunga. Jantungnya berdegup kencang.

Sejak ia tau kalau dirinya di jodohkan, ia selalu penasaran dengan, siapa pria yang akan jadi calon suaminya. Bagai mana rupanya, bagaimana sifatnya, siapa namanya, apakah pria itu akan menyukai dirinya, lalu apakah dia akan menyukai pria itu. Semua kalimat itu selalu terbayang di benaknya. Sampai saat tadi ia tersadar dari pingsannya dan membuka mata, ia mendapati sesosok pria asing yang duduk disebelah tempatnya berbaring. la menatap pria itu, mengamatinya dengan seksama.

la bisa melihat ketulusan dimata pria itu. Selama ini pandangan para pria yang menatapnya hanya ada dua jenis, pertama karena kasihan dan yang lainnya hanya karena bernafsu pada kecantikan wajah dan tubuhnya. Tetapi saat ia melihat tatapan Tian Fan tadi, ia merasa dalam tatapan itu tersirat kelembutan dan kasih sayang.

Sejak saat itu ia telah memantapkan hatinya jika memang Tian Fan adalah pria yang di jodohkan untuknya, ia akan menerimanya dengan senang hati. Tepat saat ia mendengar kata 'sangat menyukai' yg diucapkan Tian Fan, dia sudah memutuskan untuk menyerahkan dirinya, jiwa raganya, hanya pada Tian Fan seorang.

"Nona Qi Jian, bagai mana menurut mu? Bukan kah perkataanku benar?" Seketika pertanyaan itu membuat Qi Jian tersentak dan segera tersadar dari lamunannya.

"A... aku ikut kata kakak Tian saja." Jawabnya sembari menundukkan kepalanya karena malu.

"Kakek Ruo, Kakek dengar 'kan? Bisa jadi juga Nona Qi Jian tidak menyukai ku, jadi bagaimana bisa kita memutuskan pernikahan secara sepihak." Lanjut Tian Fan. la mengucapkan itu dengan mempertimbangkan perasaan Qi Jian.

Bagaimanapun juga, ia tidak ingin memanfaatkan keadaan Qi Jian untuk memaksakan kehendak padanya. Meskipun jika ia menikahi Qi Jian, itu akan memberi pengaruh positif pada perkembangan kultivasinya. Tetapi dia bukanlah laki-laki brengsek yang hanya memikirkan diri sendiri.

Lagi pula, ia masih punya tiga perjanjian pernikahan lain, selain dengan Qi Jian. Apakah Qi Jian akan dapat menerima semua itu?

Saat Tian Fan masih tenggelam dalam pikirannya sendiri, Qi Jian tiba-tiba mengangkat kepalanya dan berkata, "Tidak, kakak Tian, aku suka kakak Tian... aku juga sangat suka..." Mendengar ucapan Qi Jian, seluruh ruangan hening seketika.

Saking heningnya, bahkan suara jarum jatuh pun dapat terdengar.

Kemudian semua orang menatap ke arah Qi Jian.

Menyadari tatapan semua orang, Qi Jian kembali menunduk malu dan meremas seprai dengan kedua tangannya.

"Kamu serius?" Rue Ding Dan adalah yang pertama sadar. la tersenyum dan mendekati cucunya, lalu berkata. "Kalau begitu begini saia, Hari ini pertunangan Tuan muda Tian dengan Qi Jian akan di resmikan."

Mendengar itu semua anggota keluarga Ruo mengangguk setuju, Lin Qi segera mendekati putrinya dan menggenggam lembut kedua bahunya.

Tian Fan terpana menyaksikan kejadian ini, ia lalu berkata, "Nona Qi Jian, tapi kamu harus tau kalau aku masih punya tiga perjanjian pernikahan lagi apa kamu bisa menerimanya?" Dia hanya ingin berkata jujur pada Qi Jian, agar nantinya tidak ada penyesalan di hati gadis itu.

Bersambung. . .

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 20. Bisakah Aku Juga Memintanya Sekarang?

    Padahal sejak tadi, ia memang memperhatikan Tian Fan dan Dan Ran, dengan sedikit rasa cemburu. "Tidak apa-apa, tidak penting kau melihat atau tidak. Karena kau sudah berani curiga dan menuduh ku, apa lagi kau ingin jadi yang pertama, maka malam ini aku akan penuhi keinginanmu." Goda Tian Fan. "Ja... jangan, jangan kakak Tian aku belum si..." Belum selesai kalimatnya terucap, bibir merah itu sudah dicium lagi. Kali ini, bahkan ciuman itu makin ganas sudah tidak selembut seperti sebelumnya. Qi Jian hanya bisa pasrah, bukan karena tidak punya tenaga untuk melawan, tapi gejolak dihatinya seakan menolak untuk melawan perlakuan Tian Fan padanya. la menutup kedua matanya dan menikmati apa yang dilakukan Tian Fan dengan suka rela, ia bahkan berinisiatif meremas rambut Tian Fan. la merasakan ada gerakan tangan masuk kedalam baju tidurnya, lalu tiba-diba ia melenguh saat tangan itu meremas lembut puncak bukit seputih salju yang ia punya. Saat itu ciuman mereka terlepas, lalu Tian Fa

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 19. Bukankah Menjadi Yang Pertama Melakukannya Dengan Mu Adalah Hak Ku?

    Sepuluh menit kemudian, Tian Fan sudah keluar dari tempat cuci piring. la hendak memapah Dan Ran untuk naik ke kamarnya. Siapa sangka, Dan Ran sangat kesulitan berjalan, akhirnya Tian Fan memutuskan untuk menggendong Dan Ran menuju kamarnya. Begitu tubuhnya di angkat, Dan Ran makin gugup, debaran jantungnya makin menderu seperti genderang perang, namun entah kenapa dalam hatinya hanya ada rasa nyaman. Bahkan sekarang ia sedikit bersyukur kakinya terluka, karena berkat itu dia bisa mendapatkan perlakuan spesial ini dari calon suaminya. Sesampainya di depan pintu, Tian Fan hendak menurunkan Dan Ran, namun Dan Ran dengan malu segera berkata, "Suami, bisakah kau gendong aku sampai di ranjang." Dalam hatinya, dia mengira Tian Fan tidak jadi melakukannya karena tidak tega melihat luka di kakinya, akhirnya dia berinisiatif menyerahkan dirinya. Tian Fan yang tidak merasa ada hal aneh, langsung membuka pintu dan mengantar Dan Ran ke ranjang lalu membaringkannya dengan lembut. Saat su

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 18. Suamiku Tolong Pelan-pelan.

    "Tentu saja, semua yang ada di meja ini, adalah sajian spesial untuk Adik manis, dan istri kecil ku. Kalian makan lah yang lahap." Perkataan Tian Fan, seketika memunculkan kembali rona merah di wajah dua gadis cantik itu. Dengan cepat, hidangan di atas meja telah berkurang setengahnya. Ini pertama kalinya nasu makan kedua gadis itu begitu besar, mereka mencicipi semua hidangan itu satu persatu. Sampai akhirnya isi piring terakhir pun telah habis. Tian Fan yang sudah selesai makan lebih dulu suda mengumpulkan piring kotor untuk di cuci, Dan Ran juga ikut berdiri dan membantu Tian Fan. Melihat itu Qi Jian juga hendak bangkit, tapi dengan cepat Dan Ran menghentikannya. Dan Ran berkata, "Kakak, biar aku saja yang membantu kakak suami, kakak naik dan istirahat saja. Kata Dan Ran dengan senyum manis. Qi Jian hanya mengangguk, lalu ia menatap kedua orang itu membawa semua piring kotor ke dapur. Setelah selesai ia lalu bangkit dan naik ke kamarnya untuk beristirahat. Sementara di

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 17. Sajian Spesial Untuk Adik Manis, Dan Istri Kecil Ku.

    Melihat senyum ceria masih tersungging di wajah cantik Qi Jian, ia pun menarik napas lega. "Tidak usah, mulai sekarang aku sendiri yang akan memasak untuk adik Qi jian cantik ku, dan istri kecil ku tersayang." Jawab Tian Fan gombal. "Kakak Tian, kau mulai menggoda lagi dasar jahat." Kata Qi Jian malu dan segera berlari ke kamarnya. Dan Ran juga merasakan panas di pipinya, ia hendak ikut kabur namun suara Tian Fan segera menghentikannya. "Istri, aku sudah melakukan tanda persetujuan pernikahan dengan kakak pertama mu, segera aku juga akan melakukannya dengan mu jadi bersiaplah." Yang Tian Fan maksud adalah penandatanganan perjanjian, yang menyatakan mereka telah setuju untuk menikah. Namun di otak Dan Ran justru muncul adegan-adegan liar yang membuat rona merah di wajahnya makin tampak jelas. la tak bisa lagi menahan rasa malunya, ia mengira Tian Fan sengaja menggoda dirinya. la berkata sambil berlari, "Kapan pun suami akan memintanya, saat itu aku akan siap." Katanya t

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 16. Mulai Sekarang Kita Adalah Keluarga.

    ... Lima belas menit kemudian Mobil Mercedes Benz G-Class berwarna hitam, terlihat memasuki pekarangan villa paling mewah di Ganbu Mountain Villa. Inilah Villa nomor satu, yang merupakan kediaman Dan Ran. Jika dilihat dari segi kekayaan dan strata ekonomi, meskipun keluarga ni tidak berasal dari kota Xia, namun bisa dikatakan, keluarga Ni masih punya pengaruh yang cukup besar di kota Xia ini. Dapat dilihat dari posisi Dan Ran, sebagai Jendral bintang tiga di usianya yang masih begitu muda. Meskipun karir militer Dan begitu muda. Meskipun karir militer Dan Ran cukup cemerlang, namun jika tidak di tunjang dengan latar belakang yang kuat, juga tidak akan mudah untuk berdiri di posisi ini. Setelah membuka pintu, Dan Ran mempersilahkan, Tian Fan dan Ruo Qi Jian untuk masuk kedalam Villa mewahnya itu. la tersenyum ramah dan berkata, "Kakak Ruo. Silahkan masuk, anggap saja rumah sendiri, mulai sekarang kita adalah saudara, jadi kakak tidak perlu sungkan pada ku, benar kan su...

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 15. Sudah Ku Bilang, Kau Itu Gadis Bodoh.

    "Oh, dimana Itu?" Tanya Tian Fan penasaran. "Villa Nomor 1 di Ganbu Mountain Villa Jawab Dan Ran. "Bukankah itu Villa paling mewah di kota Xia?" Mendengar pertanyaan Tian Fan, Dan Ran hanya mengangguk membenarkan. Setelah hening sesaat ia lalu berkata "Jika kau bersedia, kita akan pergi bersama ke sana. Tapi sebelum itu, aku harus bertemu dengan mertua pertamamu 'Tuan Ruo Shin Chi' untuk menandatangani kontrak kerja sama pendistribusian obat." Jelas Dan Ran. "Baiklah, aku ikut dengan mu." Jawab Tian Fan setelah berpikir sejenak. ... Rumah sakit Hua Medica di bagian Timur kota Xia. Dua gadis dengan kecantikan mendekati sempurna yang hampir tampa cela, duduk mengobrol di sebuah bangku taman. Orang yang tidak tau mungkin akan mengira dua bidadari telah turun dari kahyangan Dua gadis itu yang satu berpakaian putih dan rok pendek hitam, kaki panjangnya yang putih terlihat kontras dengan warna roknya. Satunya lagi mengenakan pakaian formal serta rok mini berwarna hitam,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status