Share

Berdamai dan Janji

Di pemakaman, Aram duduk di samping makam ibunya.

Sambil mengusap permukaan nisan, aiir mata Aram terus berderai.

"Kenapa Ibu harus pergi secepat ini? Bukankah Ibu mau melihatku menikah dengan Riana? Pernikahan kami hanya tinggal beberapa hari lagi, Bu. Tapi Ibu malah meninggalkanku."

Riana dan Kenzie juga datang ke sana menghadiri pemakaman ibunya Aram. Bahkan, Riana memilih cuti mendadak hari itu.

"Ikhlaskan kepergian ibumu. Kau harus kuat, Aram." tangan Riana menyentuh pundak Aram.

"Aku tidak menyangka dia akan pergi secepat ini, Riana. Hanya Ibu satu-satunya yang kupunya. Ini terasa sangat berat bagiku."

"Aku mengerti. Tapi kematian adalah hal yang tak bisa dihindari. Ibumu sudah tenang di sana."

Aram mengangkat pandangannya, menatap pada Riana dengan mata yang basah.

"Aku sudah tidak punya siapapun lagi sekarang. Hanya ada kau dan Kenzie. Riana, tolong jangan pernah tinggalkan aku. Tetaplah bersamaku! Aku sudah sangat terluka dengan kehilangan ibuku, mungkin aku tidak akan sang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status