Share

Bab 2

Author: Chelsea
Sebelumnya Jeffrey pernah mengatakan bahwa aku adalah sebongkah es. Tidak peduli bagaimana dia menghangatkanku, selamanya aku tidak bisa dihangatkan.

Yang aku butuhkan adalah tidak dikhianati untuk selamanya dan dampingan seumur hidupku.

Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri hubungan ibuku dan Henry berubah dari yang sebelumnya saling menyayangi, saling mencintai, dan yang memiliki hubungan mendalam, berubah menjadi saling bertengkar dan saling menghancurkan.

Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, Henry yang sebelumnya mengatakan dia mencintai ibuku, kemudian malah membawa Vera ke dalam kamar pasien tempat ibuku melakukan kemoterapi, untuk memamerkan kemesraan mereka.

Aku pun tidak memercayai pria lagi, apalagi yang namanya cinta. Sebab, hati pria bisa berubah kapan saja.

Masalah perasaan sulit untuk ditebak. Aku merasa beruntung karena tidak pernah sepenuhnya mengeluarkan hatiku. Itulah sebabnya, saat aku menyadari permasalahan ini, aku masih bisa mempertahankan akal sehatku.

Aku tidak tahu sejak kapan Jeffrey kenal dengan Crystal. Bagiku, nama Crystal bagai racun saja. Asalkan aku terkena sedikit saja, sekujur tubuhku akan terasa tidak nyaman.

Crystal sama saja seperti ibunya, yang merupakan tabu bagiku.

Selama tiga tahun ini, saat aku terharu oleh Jeffrey, aku juga pernah mencurahkan isi hatiku. Aku memberi tahu Jeffrey, orang yang paling aku benci di dunia ini adalah Crystal dan ibunya. Orang yang paling tidak ingin aku temui juga adalah mereka. Aku juga memberi tahu Jeffrey, aku tidak akan mendekati tempat di mana mereka berada.

Pada saat itu, Jeffrey membelai rambutku dengan rasa kasihan dan menggenggam tanganku dengan erat. Dia memberitahuku dengan lembut dan tegas bahwa dia telah mengingatnya. Pada kehidupan ini, dia tidak akan membuatku merasa sedih.

Seandainya aku tidak menyukai mereka dan tidak bersedia untuk bertemu dengan mereka, Jeffrey tidak akan membuat siapa pun membawa mereka ke hadapanku. Hanya saja pada akhirnya, dia sendiri yang mengutus orang untuk menjemput Vera dan Crystal, membawa mereka ke acara pertunangan kami.

Saat aku bertengkar dengan Vera dan Crystal, Jeffrey malah berdiri di seberangku, menggunakan tubuhnya untuk melindungi musuhku.

Aku meletakkan koperku di kamarku yang dulu. Setiap bulannya kakek memiliki kebiasaan untuk mengganti seprai kamarku. Aku melihat ranjangku yang kelihatan cukup bersih, lalu membaringkan tubuhku di atas ranjang.

Selama beberapa tahun ini, tidak ada satu pun yang bisa membuatku merasa tenang, kecuali di rumah ini. Aku baru bisa merasa sedikit tenang ketika berada di rumah kakek yang selalu memperlakukanku dengan tulus dan tidak pernah mengkhianatiku untuk selamanya.

Berhubung Jeffrey begitu menyukai Crystal, tunangan saja dengannya. Aku pamit dulu!

“Apa benar kamu mau putus sama Jeffrey? Anak itu cukup baik hati. Kalau kamu melewatkannya, belum tentu kamu akan bertemu dengan yang lebih baik lagi.”

Kakek dapat melihat ada yang aneh dengan kepulanganku kali ini. Tiba-tiba dia berkata dengan penuh khawatir.

Kakek berdiri di samping ranjangku dengan perlahan, lalu bertanya, “Dia orangnya cukup baik, jadi dia juga membagikan kebaikannya kepada Crystal.”

Setelah dipikir-pikir, selain masalah hari ini, aku dan Jeffrey tidak pernah bertengkar sebelumnya. Saat kami baru memastikan hubungan kami, suasana hatiku sangat buruk. Setiap kali berkencan, aku selalu menunjukkan ekspresi dingin dan sering mengabaikannya.

Dalam hatiku, aku berpikir alangkah bagusnya jika Jeffrey marah dan tidak menghiraukanku. Dengan begitu, aku pun tidak perlu melawan kata hatiku untuk berkencan dengannya.

Asalkan Jeffrey melepaskanku, meskipun aku didesak oleh kakek, kakek juga tidak bisa berbuat apa-apa terhadapnya.

Aku tidak menyangka temperamen Jeffrey akan begitu bagus. Tingkat kesabarannya sangat tinggi.

Jeffrey menghadapiku bagai menghadapi seorang anak TK saja. Tidak peduli betapa tidak masuk akalnya permintaanku, dia juga akan menghormati dan melakukannya.

Sebelum kenal dengan Jeffrey, aku tidak merasa diriku memiliki sedikit pun sifat seorang wanita jahat. Namun jika dibandingkan dengan Jeffrey, aku merasa diriku sangat keterlaluan.

Saat Jeffrey masih berusaha untuk bersabar, akhirnya pada suatu hari aku pun merasa tidak tega. Dia pun mengulurkan tanganku ke sisinya.

Sejak saat itu hingga pada tiga hari sebelumnya, aku merasa mungkin Jeffrey benar-benar adalah penyelamatku.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Putus Setelah Menyadari Perselingkuhan Kekasihku   Bab 8

    Selama ini aku mengira Henry mencampakkan istrinya yang menemaninya selama belasan tahun karena dia mencintai Vera.Tidak peduli seberapa banyak bukti yang kukirimkan padanya, mengenai berapa banyak uang yang digelapkan Vera selama tiga tahun pernikahan atau seberapa banyak harta bersama yang dialihkan oleh Vera, Henry pasti menutup sebelah mata.Bahkan, mungkin saja Henry tidak memercayai bukti-bukti yang kukirimkan padanya, melainkan memutarbalikkan fakta beranggapan aku sedang memfitnah. Aku pun telah menyusun rencana kedua jika dia tidak percaya, tetapi Henry malah percaya.Saat aku mendengar kabar itu, aku merasa agak bingung. Seandainya sejak awal pemikiran Henry begitu jernih, mungkin ibuku tidak akan meninggal dunia.“Winnie, sekarang akhirnya kamu puas, ‘kan?”Ketika bertemu Vera dan Crystal, mereka berdua sedang berada di ruang tunggu bandara. Aku tidak menyangka dunia sempit sekali, malah akan saling bertatapan muka lagi.“Nggak terlalu puas,” balasku dengan terang-terangan

  • Putus Setelah Menyadari Perselingkuhan Kekasihku   Bab 7

    Bagaimanapun, setelah kematian ibuku, Vera memegang kendali terbesar atas keuangan keluargaku. Justru karena dia, aku pun tidak ke luar negeri sesuai yang dijadwalkan, tidak bisa belajar jurusan yang paling ingin kupelajari.Sekarang, Vera akan mengembalikan segalanya. Sesuai logika, seharusnya aku merasa gembira hingga meneteskan air mata.“Kamu siapkan mas kawin itu untuk Crystal saja. Aku nggak butuh,” tolakku.Tidak dipungkiri, daripada dikendalikan orang lain, lebih baik dikendalikan oleh diriku sendiri! Rasanya bisa mengendalikan segalanya itu sangatlah nyaman!“Apa maksudmu?”Vera merancang peran sosialita untuk Crystal. Biasanya dia sangat ketat terhadap Crystal, mengatur jam pulangnya, bahkan memeriksa teman pergaulannya. Namun, Vera malah melupakan Jeffrey.“Apa kamu nggak ingin tahu siapa pria yang bersama dengan Crystal? Dia itu Jeffrey. Dulu kamu mengerahkan seluruh tenaga untuk merebut ayahku dari tangan ibuku. Sekarang Crystal juga menirumu, merebut Jeffrey dari tangank

  • Putus Setelah Menyadari Perselingkuhan Kekasihku   Bab 6

    Aku selalu meyakini ucapan putus mesti diungkit duluan oleh pihak wanita. Jadi, saat aku mengucapkan kata itu, Jeffrey sudah tidak ada hubungannya denganku lagi.“Winnie, aku harap kamu cuma bercanda saja! Apa kamu sudah beri tahu Kakek soal kamu mau putus? Waktu itu, dia yang menjodohkan aku denganmu. Saat kamu membuat keputusan mendadak ini, apa kamu mempertimbangkan perasaannya?”Selama ini, Jeffrey mengira saat kakekku menjodohkanku dengan dia, kakekku takut Jeffrey tidak akan mengejarku. Kakekku merasa Jeffrey sangat baik.Hanya saja, Jeffrey tidak tahu orang yang paling disayang kakekku di dunia ini adalah cucu luarnya.“Kakekku sudah setuju, jadi kamu nggak usah capek-capek memikirkannya.”Setelah aku merekam video dan menyimpannya, aku merasa gambaran itu sangat mencolok mata. Aku pun keluar dari aplikasi CCTV dan mengakhiri panggilan.Setelah itu, aku memburamkan video yang kurekam tadi, lalu mengunggahnya ke semua media sosial. Sekarang aku tergolong selebgram yang lumayan te

  • Putus Setelah Menyadari Perselingkuhan Kekasihku   Bab 5

    Crystal sungguh tidak tahu malu. Ucapan tidak memalukan itu kembali terngiang-ngiang di telinganya.Jika Crystal berdiri di hadapanku dan aku tidak mesti merawat kakekku hingga akhir hayatnya, aku pasti akan mengambil pisau untuk membunuhnya.Aku menggertakkan gigiku dengan geram. Aku berusaha menggunakan akal sehatku untuk menekan rasa gegabahku.“Kalau begitu, ibuku mesti berterima kasih kepada kalian berdua karena sudah merebut Henry?”Aku memberi tahu diriku bahwa pembalasan dendam ini masih belum terlambat. Semua orang memiliki karmanya masing-masing. Bukannya karma itu belum datang, tapi belum saatnya saja.Ketika kepikiran dengan rencana selanjutnya, aku pun menghela napas panjang. Aku berusaha untuk memudarkan rasa emosi di hatiku.“Kamu nggak usah berterima kasih. Asalkan kamu bersedia untuk menerima kami, kami pun sudah cukup puas. Kak Winnie, Kak Jeffrey sudah bilang tadi, asalkan kamu kembali untuk minta maaf sama aku, Ayah, dan Ibu, dia akan melupakan masalah hari ini. Dia

  • Putus Setelah Menyadari Perselingkuhan Kekasihku   Bab 4

    Kakek memang tidak percaya Jeffrey telah berselingkuh, tetapi dia percaya aku tidak akan menggunakan hal seperti ini untuk membohonginya.Kakek menghela napas panjang, lalu menuangkan teh bunga yang paling kusukai dulu. Ketika melihat uap air mengepul, aku tiba-tiba kepikiran dengan tatapan Jeffrey ketika melihatku di acara pertunangan.Rasa gusar.Rasa tidak percaya.Rasa syok.Rasa memalukan.Jeffrey yang dulunya bersikap toleransi terhadapku, malah bersikap sangat keras hari ini.Vera dan Crystal adalah orang yang telah membunuh ibuku. Dia tidak pernah merasakan rasa sakit yang kualami, malah memintaku untuk memaafkan mereka. Aku tidak bisa melakukannya. Selamanya aku juga tidak bisa melakukannya.Seandainya ibu tiri Jeffrey memaksa ibu kandungnya hingga mati, apa dia masih bisa bersikap lapang dada, menganggap pihak lawan sebagai anggota keluarganya?Pasti tidak mungkin.Manusia itu selamanya bersikap egois.Selama tiga tahun ini, sandiwara Jeffrey memang sangat bagus, tetapi pada

  • Putus Setelah Menyadari Perselingkuhan Kekasihku   Bab 3

    Iya.Benar.Tiga hari lalu.Aku melihat pesanan di ponsel Jeffrey. Berhubung kami harus mempersiapkan urusan pertunangan, kami pun tinggal di rumah pengantin baru kami dalam seminggu belakangan ini. Kami tinggal bersama agar lebih gampang dalam membahas detail dan progres acara pertunangan.Kami tinggal di kamar masing-masing. Masalah bisa melihat ponsel Jeffrey juga murni kebetulan belaka.Sejak awal, aku mengira pesanan Jeffrey dibeli untukku. Dia kepikiran aku benar-benar tidak menyukai warna merah terang, tidak ingin aku memaksakan diriku demi membahagiakannya dan juga para hadirin. Jadi, dia diam-diam berdiskusi dengan pihak tokok untuk mengganti warna gaunku.Siapa sangka, begitu mengeklik “pesananku”, ternyata selama setengah tahun terakhir, setiap hadiah yang dia belikan selalu dibeli dua set.Satu set diantar ke rumah lamaku, kemudian satu set lagi diantar ke rumah kontrakanku.Satu set ditulis namaku, kemudian nama penerima satu set lagi adalah Crystal.Aku masih ingat, saat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status