Short
Cinta yang Sirna Sebelum Fajar

Cinta yang Sirna Sebelum Fajar

By:  HedgehogCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
25Chapters
152views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Masih tersisa sepuluh hari sebelum aku mendonorkan ginjalku untuknya. Diam-diam, di dalam hatinya, Shasa Handoko menghitung hari yang tersisa. 'Tinggal sepuluh hari lagi. Setelah itu, Arya Lexim akan mendapatkan tubuh yang sehat, sementara aku... Pengganti yang dibencinya akan menghilang dari hidupnya.' Kira-kira... ketika Arya akhirnya bersama dengan perempuan yang dicintainya, apakah dia masih akan mengingatku? Mungkin... tidak akan.

View More

Chapter 1

Bab 1

"Apa kamu benar-benar sudah memutuskan? Donor organ bukanlah hal sepele, apalagi tubuhmu dalam keadaan sehat. Aku harap kamu mempertimbangkannya dengan matang, ini menyangkut nyawa seseorang."

Shasa Handoko terdiam sejenak, lalu dengan suara tegas dia berkata, "Saya sudah memikirkannya. Anda tentu tahu, sekali saya memutuskan sesuatu, sulit untuk mengubahnya."

Profesor di seberang telepon menghela napas panjang. "Baiklah, kalau itu memang keinginanmu... aku menghormatinya."

"Terima kasih, Profesor."

Shasa berhenti sejenak, lalu menambahkan dengan pelan, "Kalau bisa, tolong rahasiakan hal ini."

"Tentu saja."

Setelah menutup telepon, Shasa terpaku menatap layar televisi yang menyiarkan berita.

[Menurut laporan, bulan lalu pewaris Grup Lexim, Arya Lexim, tiba-tiba jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit. Pihak Grup Lexim kemudian merilis pernyataan bahwa meski Arya sakit, kondisinya tidak memengaruhi aktivitas sehari-harinya. Baru-baru ini, dia kembali aktif di perusahaan.]

Di layar, Arya tampak berdiri di samping seorang wanita, yaitu sekretaris pribadinya sekaligus wanita yang disebut-sebut sebagai cinta sejatinya.

Dalam tayangan itu, Arya menatap wanita di sampingnya dengan penuh kasih. "Saat aku sakit, untungnya ada Shasha yang terus menemani di sisiku."

Seketika, publik terharu dengan kisah cinta mereka yang tetap kuat di tengah cobaan. Sementara Shasa, sang istri sah yang tidak melakukan apa pun, malah menjadi sasaran cercaan semua orang.

Bahkan para wartawan pun ikut berkomentar.

"Pak Arya adalah pria yang begitu baik, tapi Nyonya Shasa malah nggak menghargainya. Saat suaminya sakit, istrinya justru meninggalkannya. Untung ada Nona Shasha. Semoga mereka segera bercerai, Nona Shasha dan Pak Arya jelas pasangan yang ditakdirkan."

Lihat saja, bahkan media pun merasa Shasha dan Arya adalah pasangan yang serasi.

Shasa menatap layar dengan wajah getir. Dia mematikan televisi dan baru hendak duduk ketika Arya membuka pintu, tangannya menggenggam erat tangan wanita di sampingnya. Wajahnya dipenuhi kelembutan yang tidak pernah Arya tunjukkan pada istrinya.

"Kamu kenapa di sini?"

Melihat Shasa, Arya langsung cemberut.

"Kalau begitu, aku nggak akan masuk dulu. Kak Arya, jaga kesehatanmu baik-baik. Dia pasti akan merawatmu," kata Shasha lembut.

Arya tertawa dingin. "Dia? Merawatku? Sejak aku sakit, apa dia pernah melakukan sesuatu untukku? Saat aku terbaring di rumah sakit, satu panggilan pun nggak pernah dia lakukan."

"Mulai sekarang, ini rumahmu," ujarnya sambil menggandeng tangan Shasha masuk. Arya berjongkok sedikit dan memakaikan sandal rumah untuk Shasha dengan penuh kelembutan.

Shasa berdiri kaku di tempat, dia seperti orang asing di rumahnya sendiri. Padahal, dialah nyonya rumah yang sebenarnya.

Shasa memang pernah menjenguk Arya di rumah sakit.

Saat itu, dia melihat pria itu terbaring lemah di ranjang sambil menggenggam tangan Shasha erat-erat. Keduanya bersandar satu sama lain, tampak seperti pasangan suami istri yang setia dalam suka dan duka. Saat itu, tangan Shasa yang sempat terangkat akhirnya perlahan dia turunkan lagi.

Arya adalah penyelamat hidupnya. Dulu, Shasa sampai memohon pada keluarganya dan melakukan berbagai cara demi bisa menikah dengannya. Dia pikir, setelah bertahun-tahun menikah, hati Arya akan luluh.

Jika memang tidak bisa diluluhkan, lebih baik dilepaskan. Sebelum pergi, setidaknya biarkan Shasa melakukan satu hal terakhir untuk Arya.

"Shasha baru kembali ke kota ini, dia belum punya teman di sini. Biarkan dia tinggal di rumah ini dulu. Dia nggak suka makanan yang terlalu berminyak, dan juga nggak suka daun bawang. Saat memasak, ingat untuk hindari itu."

Nada suara Arya datar, seperti sedang memberi perintah pada pembantu rumah tangga.

"Kak Shasa, jangan khawatir. Aku hanya khawatir dengan kondisi Kak Arya, nggak ada maksud lain."

Shasha seolah khawatir Shasa akan menolak, lalu dia menambahkan dengan hati-hati, "Aku datang tanpa diundang, kamu nggak marah, 'kan?"

Tatapan Arya beralih pada Shasa penuh rasa muak.

Selama bertahun-tahun menikah, meskipun Shasa tahu suaminya tidak mencintainya, ini adalah pertama kalinya Shasa melihat tatapan penuh kebencian dari Arya.

Setelah lama terdiam, akhirnya Shasa berkata, "Tidak."

"Lakukan sesuka kalian."

Setelah itu, Shasa mengambil satu berkas dari meja dan menyerahkannya pada Arya. "Asistenmu datang pagi ini, ini berkas yang perlu kamu tanda tangani."

Mungkin karena kondisi tubuhnya yang tidak nyaman, Arya hanya melihatnya sekilas dan langsung menandatangani semuanya dengan ekspresi kesal.

"Ambil!"

Namun, ketika menoleh ke arah Shasha, raut wajah Arya seketika berubah lembut. "Shasha, ayo kita istirahat di atas."

"Kak Arya, biar aku bantu menuntunmu."

Shasha bersandar pada Arya, mereka berdua naik ke atas sambil saling menuntun.

Sementara itu, Shasa berdiri sendirian di ruang tamu, seperti boneka rusak yang telah dibuang. Dia menggenggam erat ujung roknya, giginya menggigit bibirnya hingga hampir berdarah.

Sampai sekarang, dia masih tidak berani memikirkan, selama pernikahan mereka, saat memanggil namanya, sebenarnya siapa yang dipikirkan Arya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
25 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status