Share

Makanan Dan Minuman Kesukaan Naya

 Naya terbangun ketika merasakan lapar. Ia lalu melihat jam pada ponselnya dan sudah menunjukkan pukul 07.00 malam.

"Lama banget aku tidur nya, sampai jam segini baru bangun,"

Ia pun keluar kamar dan melihat seluruh ruangan masih gelap, yang berarti Bunda nya belum kembali dari Kantor. Dirumah Naya memang ada satu pembantu, namun ia hanya datang pada pagi hari untuk membersihkan rumah dan menyetrika saja. Setelah itu ia pulang pada siang hari. Urusan masak memasak biasanya Bunda sendiri yang melakukan nya.

"Bunda belum pulang juga ya," Ia lalu menyalakan semua lampu yang berada di dalam rumahnya, lalu ia menuruni anak tangga untuk menuju ke ruang keluarga.

Ia kembali merebahkan dirinya diatas sofa yang berada di sana.

"Gak enak banget ya jadi anak tunggal yang di tinggal sana Ayah, Bunda sibuk kerja sampe gak ada waktu buat aku. Percuma punya banyak uang kalo aku terus merasa kesepian tiap hari," Ketika Naya sedang melamun tiba-tiba terdengar pintu di ketuk. Ia pun langsung membukakan pintu, dan betapa terkejut nya Naya setelah melihat siapa yang datang menemuinya.

"Hai," Sapa Raka.

"Ngapain kakak malam-malam kesini? Saya kan udah bilang sama kakak kalo saya gak mau deket-deket sam.. " Ucapan Naya terhenti ketika jari telunjuk Raka  menempel di bibir nya.

"Hustt, bawel banget sih lo, lo jam segini belum mandi?"

"Bukan urusan kakak,"

"Mata lo sembab, lo abis nangis?" Naya hanya terdiam tanpa menjawab pertanyaan Raka.

"Tante Ratih mana?" Tanya Raka lagi.

"Belum pulang,"

"Lo udah makan?" Namun tak ada jawaban dari Naya, yang terdengar justru suara cacing di dalam perut Naya yang tidak di beri makanan sejak siang tadi.

"Lo mandi dulu cepetan, nanti ikut gue,"

"Kemana?" Tanya Naya penasaran.

"Udah cepetan mandi, anak gadis jam segini belum mandi," Kemudian Naya menuruti perintah Raka, Raka pun menunggu Naya di teras rumah. Setelah 20 menit Raka menunggu, akhir nya Naya datang menemuinya kembali. Naya terlihat cantik dengan mengenakan hoodie overzise warna putih dan celana jeans hitam serta rambut yang di urai. Raka mencium aroma permen karet dari tubuh Naya seperti yang biasa ia cium ketika sedang bersama Naya.

Sedangkan Raka saat ini mengenakan kaos hitam polos serta celana jeans dengan warna senada.

"Kita mau kemana?" Tanya Naya.

"Cari makan lah, lo belum makan kan dari tadi? Lo kenapa sih?"

"Gak papa," Raka hanya pasrah mendengar jawaban Naya, kemudian ia menggenggam tangan Naya dan membawanya masuk ke dalam mobil.

Raka membawa Naya pada sebuah restoran mewah dan mengajak nya masuk menuju meja yang sudah di pesan sebelumnya. Setelah itu datang seorang waiters menghampiri mereka berdua.

"Selamat malam Kak, mau pesan apa?"

"Pesan Nasi goreng seafood 2 ya mbak. Yang satu gak pedes dan gak pakai udang, sama Green Tea nya 2 mbak,"

Naya mengernyitkan dahinya, dia heran darimana Raka bisa tau makanan dan minuman kesukaan dia.

"Baik kak, silahkan di tunggu ya."

"Kak Raka dari mana bisa tau Makanan sama Minuman kesukaan saya?" Tanya Naya penasaran.

"Loh, emang itu favorit lo juga? Gue tadi sengaja pesen itu karena gue tau itu makanan yang paling enak disini."

"Apa kakak punya alergi udang?"

"Enggak,"

"Terus kenapa tadi kakak pesan Nasi goreng nya satu nya gak pake udang?"

"Buat lo, gue takut aja lo ada alergi udang gitu, jadi ya gue antisipasi aja pesenin lo nasi goreng tanpa udang,"

Naya masih tidak percaya dengan ucapan Raka, dia merasa jika Raka ini adalah orang yang sudah lama mengenal nya, bahkan Naya berfikir atau mungkin Raka ini ada secret stalker dia, tapi Naya membuang jauh-jauh fikirannya itu. Karena ia merasa jika tidak pernah mengenal Raka sama sekali dalam hidupnya.

Setelah menunggu hampir 2 menit, waiters pun datang membawakan pesanan mereka. Setelah mereka menghabiskan makanannya, Raka kemudian mengajak Naya ke taman kota tak jauh dari Restoran tempat mereka makan tadi.

"Kenapa gak langsung pulang kak?" Tanya Naya.

"Gue pengen ajak lo jalan-jalan dulu, sekarang kan malem minggu. Ya anggep aja lo lagi malem mingguan lah sama pacar lo, hehe."

Mendengar kata "Pacar", hati Naya terasa sakit. Mendadak ia teringat dengan Leo kembali, dan bayangan kecelakaan yang mengakibatkan Leo kehilangan nyawanya. Raut muka Naya seketika berubah menjadi murung dan ia menundukkan kepalanya. Raka yang melihat sikap Naya yang berubah pun menjadi bingung sendiri.

" Lo kenapa jadi murung gini Nay?, ada yang salah ya sama ucapan gue tadi?"

"Saya gak papa kak, bisa kita pulang sekarang? Saya ngantuk,"

"Lo beneran kenapa-kenapa kan? Gue khawatir ngeliat muka lo sedih gitu,"

"Saya gak papa, pulang sekarang kak. Nanti Bunda khawatir kalo dia pulang dan saya gak ada dirumah,"

"Yaudah ayok kita pulang. "

Di sepanjang perjalanan tidak ada obrolan di antara Raka dan Naya. Mereka berdua di sibukkan dengan pikiran masing-masing. Naya yang sedang berfikir apakah di masa lalu ia mengenal Raka dan Raka yang berfikir kenapa sikap Naya mendadak berubah menjadi murung.

Sesampai nya mereka di rumah Naya, mereka berdua turun. Raka pun mengantarkan Naya sampai ke depan pintu.

"Tante Ratih belum pulang?" Tanya Raka.

"Tadi sih katanya udah," Jawab Naya.

Tiba-tiba Bunda Naya muncul dari dalam.

"Sayang, udah pulang? Habis darimana sama Raka?"

"Udah Bun, habis keluar sebentar tadi,"

"Tadi tante denger, Raka nanyain tante ya? Ada apa?"

"Iya tante hehe, jadi gini. Tadi Raka ajak Naya keluar karena waktu Raka kesini tante gak ada, makanya Raka gak sempat pamitan. Jadi baru sekarang deh pamitannya,"

"Ohh gitu, iya gak papa Nak Raka. Kalian udah makan? Maafin Bunda ya Naya, tadi Bunda pulang telat jadi gak ada makanan waktu kamu pulang,"

"Kita udah makan di luar kok Tan, jadi tenang aja. Naya nya gak kelaparan hehe, kalo gitu Raka pamit pulang ya Tante, Nay. Udah malem soalnya." Pamit Raka.

"Yaudah hati-hati di jalan ya Nak, makasih udah temenin Naya tadi,"

"Iya Tante, kalo begitu saya permisi dulu." Setelah berpamitan, Raka pun kemudian kembali kerumah nya. 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Zuzan Zulqadar
Di up lagi dong kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status