Share

RANIA
RANIA
Penulis: cungil191

Prolog

"Raniaaaa"

Suara itu menggema di ruang tamu, mengagetkan penghuni rumah terutama para maid yg sedang bekerja, mereka berbaris menyambut tuan rumah yang rupanya sedang menahan amarah, terlihat dari wajahnya yg merah padam.

" Mana Rania " Tanya surya kepada salah satu Art yang berjejer diruang tamu tersebut.

" Non Rania dari tadi di kamar tuan, dari tadi belum turun, bibi suruh makan siang juga gamau"

Jawab asih dengan suara gemetar, melihat tuannya sedang menahan amarah dia sedang menerka nerka tentang kejadian apa yg menimpa putri majikannya sampai sampai rela pulang di jam kantor seperti sekarang.

Suryana dengan langkah lebar menapaki setiap tangga menuju kamar putrinya. Dan

BRAKKKK

" Raniaa, Bangun. Ayah bilang BANGUN "

Suara suryana kembali menggema, bahkan maid yg berada di kantai bawah pun turut mendengar suaranya.

Rania masih enggan membuka suara, dia menahan mati matian air matanya yg sudah berada di pelupuk matanya.

" Apa benar kamu hamil "

Hening

Tidak ada jawaban dari Rania

" JAWAB RANIA , APA BENAR KAMU HAMIL?" Tanya suryana dengan nada yg membentak

Rania terlonjak, apa yg dia takutkan akhirnya terjadi, bangkai yg dia tutupi sudah tercium. Dia mengepalkan tangan menahan rasa sesak yg menghimpit dadanya, rania enggan berbicara kepada papahnya, dia takut. Rania pun memejamkan matanya menahan isakan yg terus menerus ingin di lepaskan.

"Siapa orang yg menghamilimu?" 

Tanya surya kepada Rania yg hanya diam sedari tadinya.

" JAWAB AYAH RANIA"

" Baiklah jika kamu tidak mau menjawabnya, biar ayah yg carikan ayah untuk janinmu " Ujar surya dengan nada dinginnya. 

Rania mendongakkan kepala menatap lurus ayahnya yang juga sedang menatapnya. 

"Aku diperkosa yah , aku akuuu" Rania tidak bisa menyelesaikan perkataannya, perempuan itu menangis sejadi jadinya.

jawaban Rania membuat surya mengepalkan tangannya.

" Siapa laki laki brengsek yang memperkosa kamu, JAWAB ayah, siapa rania"

Rania hanya bisa diam dan membuang tatapan kesembarang arah.

" Baiklah kalo kamu gamau ngasih tau siapa ayah dari janin yg kamu kandung, ayah akan tetap mencarikan ayah anakmu". Jawab surya tak terbantahkan.

"Kenapa yah, nia bisa ngurus anakn nia sendiri nantinya ?"

Rania bertanya dengan nada lirihnya, tangannya kembali mengepal menahan air mata yang memang sudah mengalir dengan derasnya.

" Mengurus anak sendiri? Apa ayah ga salah dengar? Kamu ngurus diri kamu sendiri aja ga becus, gimana mau ngurus anak " Suryono berkata dengan mata yang menyorot tajam nia yang sedari tadi menangis, tak bisa dipungkiri hatinya sakit melihat anaknya menangis. 

" Tapi pah"

" Cukup, kamu dirumah aja, biar papah yg bicarakan ayah untuk anak yang kamu kandung " 

Perlahan kakinya melangkah meninggalkan Rania yg sudah menangis tergugu di dalam bungkusan selimut , menangis meratapi kehidupan yang akan dia jalani kedepannya.

Mampukah Rania bertahan?

Menjadi ibu diusianya yang baru 18 tahun. 

Kenapa harus dia? Bagaimana dengan cita citanya? Dan bagaimana reaksi teman temannya ketika mengetahui jika dia hamil diluar nikah, tidak ini bukan salah nya. Ini takdir rania juga tidak ingin berada di situasi seperti ini. 

Rania menatap bingkai foto yang berada diatas nakas nya, disana ada sesosok perempuan cantik yang sedang tersenyum memegang perutnya yang membuncit. Dia Raisa, bunda rania yang sudah tenang di surga. Rania menatap dalam foto bundanya, memeluk seraya menggumamkan kata maaf karena telah mengecewakan ayah dan bundanya. 

Rania lelah, rasanya ada beribu ribu ton beban yang sedang menindihnya. Dia memejamkan matanya dengan posisi yang masih memeluk foto bundanya, perlahan mata itu terpejam menuju alam mimpi, berharap bisa bertemu dengan bunda disana untuk mengucapkan maaf.

Selamat malam dunia. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status