Home / Historical / RANIA / 20. Rasa yang sama

Share

20. Rasa yang sama

Author: cungil191
last update Last Updated: 2021-11-17 15:39:56

Sore sudah berganti malam, Rania sekarang sedang mencak mencak tidak jelas diruang tamu. Bagaimana bisa arya belum pulang sampai sekarang. Setelah membeli sate untuk rania, arya pamit pergi lagi, karena sedang ada urusan, katanya. 

Rania hanya mengangguk sebagai ucapan, karena menurutnya dia tidak berhak mengatur arya. Tapi sekarang, bolehkah dia menyesal karena tidak minta arya untuk membawanya. Sungguh, dia bosan sekarang. 

Rania menghembuskan nafasnya berkali kali, mendudukan diri diatas sofa dengan kaki yang diangkat keatas, tak lupa bibirnya yang manyun dengan mata yang berkaca. 

" Iss dimana si, ko ga pulang pulang "

" Udah tau istri lagi hamil, malah ditinggal sendirian "

Rania mengelus perutnya yang berbunyi, dia kembali melanjutkan ocehannya. 

" Kamu laper ya sayang, sabar ya kita tunggu daddy "

" Hikss daddy lama sayang, mamah laper huaa hiks hiks " rania menangis seperti anak kecil ketika pertunya kembali berbunyi, dia lapar sungguh. 

....

Arya tiba di apartnya pukul 10 malam, dengan kondisi wajah yang sedikit lebam. Dua jam lalu arya dengan anggota nya terlibat baku hantam, dengan siapa lagi jika bukan Lexo. Tapi anehnya, tidak ada keberadaan Zeko disana, hanya ada rendika sebagai wakilnya.

Perkelahian itu dibubarkan karena bunyi sirine polisi yang terdengar nyaring di telinga mereka. Sebelum pulang arya menyempatkan diri untuk ke bascampnya, melihat keadaan para anggotanya. 

Setelah melihat jika keadaan anggotanya baik baik saja, arya pamit untuk pulang. Banyak pertanyaan yang anggotanya lontarkan kepadanya ketika arya hendak pulang, pasalnya arya biasa tidur di bascamp apalagi keempat anggota inti berada disana.

" Tumben lo pulang? "

" Ga nginep aja bos? "

" Ngapain pulang? "

" Tidur sini aja bro, gadang sampe malem "

Begitulah kira kira pertanyaan yang mereka lontarkan, tapi arya memang harus pulang karena Rania. Mengingat rania arya telah membelikan beberapa makanan untuk istrinya, dia tau istrinya pasti sedang lapar. Anggap saja itu sogokan untuk istrinya karena arya sudah meninggalkan nya sendiri. 

Arya memasuki apart nya yang terasa sepi, dia menghela nafas berfikir jika rania sudah tidur. Tapi tunggu, arya seperti mendengar isak tangis dari seseorang. Perlahan kakinya mendekat ke arah sofa yang sedikit bergoyang dan terpampanglah wajah istrinya yang sembap dengan bahu yang bergetar. 

" Hiks hiks dasar suami ga bertanggung jawab, istri lagi hamil malah ditinggal sendirian huaaa hiks hiks ayah " Rania terus menggerutu tanpa menyadari kehadiran arya dibelakangnya.

" Hiks hiks laper "

" Hahahahahah lucu banget anjir " Arya meledakkan tawanya ketika melihat rania yang akan menangis dengan raut yang sangat menyedihkan, bibir mengerucut, hidung merah dan mata yang terus mengeluarkan air mata.

Melihat arya, rania malah mengencangkan suara tangisnya, entah kenapa dia rasanya ingin menangis dengan kencang sekarang. 

" Huaaaa hiks hikss ayah,  huuuu hiks "

" Sttt diem, gue udah balik " Arya mendudukkan diri diamping rania, dan langsung mendekap tubuh istrinya yang berbalut piama terusan bergambar babydol, terlihat lucu. 

Bukannya diam, rania malah terus menangis dengan tangan yang memukul dada arya dan berakhir dengan menggigit bahunya.

" Aaaw anjir, ngapa gue digigit Raniaa, astaga agresif banget ya lo " Arya mengusap usap lengannya yang memerah. 

" Hiks laper "

Arya melonggarkan pelukannya, dia mensejajarkan wajahnya dengan perut rania yang sedikit membuncit, tangannya mengelus pelan dengan mulut yang berbisik. 

" Anak daddy laper hm? Mau makan apa sayang? "

Rania memalingkan wajahnya ketika hawa panas hinggap di pipinya. Sial lagi lagi dia Baper! 

" Mau makan apa? "

" Apa aja "

" Batu mau? "

" Isss nyebelin tau ga hiks hiks "

" Etss jangan nangis lagi, diem dulu baru gue kasih makan "

" Hiks jahat "

" Diem dulu "

Rania menurut, dia sudah tidak menangis seperti tadi. Tiba tiba Arya membuka bajunya untuk mengelap wajah rania dengan kaosnya.

" Isss ngapain si buka baju "

" Gerah "

" Ngapain baju kamu buat lap-in muka aku, bau tau ga "

" Ciee kamuuu, enak aja baju gue wangi "

" Iss apasi "

" Yaudah, kita panggilnya aku kamu aja. Gabaik panggil lo gue, gasopan"

" Apaansi geli tau ga "

" Gue ga nerima penolakan! "

" Dasar pemaksa "

" It's me "

" Gu- ekhem aku laper "

" Nih karena aku suami yang bertanggung jawab, aku udah beliin makanan buat istri sama anak aku "

Rania tidak mendengarkan perkataan arya, dia merebut plastik yang berisi makanan dan langsung membukanya. Memakan tanpa memperdulikan arya yang merasa geli melihat rania yang makan dengan porsi banyak. Badan doang kecil makan mah banyak wkwk

" Kenyang "

" Anjirr, cepet banget. Mana semua diabisin, gue ga disisain. Parah ya lo "

" Kamu gabilang kalo kamu mau "

" Udahla, tidur yu. Udah malem "

Rania mengangkat tangannya, mengkode arya untuk menggendongnya ke kamar. 

Arya menaikkan alisnya tidak mengerti " Apaan?".

" Gendong " rania memasang raut semelas mungkin. 

Arya hanya bisa mengelus dadanya melihat tingkah rania yang semakin hari semakin menjadi. Tak ayal dia menggendongnya. 

" Berat juga ya lo "

Karena tak mendengar sautan apa apa,  arya menundukkan pandangannya ke arah rania yang berada di gendongannya. 

" Anjirr, bisa bisa nya dia tidur "

Dengan gerakan pelannya, arya memindahkan rania ke kasur tak lupa untuk menyelimutinya. 

Cup 

" Tidur yang nyenyak, gue sayang kalian " Arya berbaring di sebelah rania dan ikut memejamkan matanya, cukup untuk hari ini dia lelah. 

Rania menahan senyumnya ketika mendengar ucapan arya, sejujurnya dia belum tidur dia hanya menutup matanya. Rania membalikkan tubuhnya ke arah arya, tangannya perlahan mengelus wajah suaminya. 

" Ganteng." Rania merutuki dirinya yang tak pernah memperhatikan wajah suaminya dengan detail. 

" Gue tau." Rania menjauhkan tangannya dari wajah arya, dia kaget melihat mata yang tadinya tertutup kini terbuka dengan lebar nya. Dan kini arya juga sedang menghadap nya. 

" Gue cinta sama lo Rania surya mahendra "

" Emm aku juga cinta sama kamu " Rania menundukkan pandangannya, dia tidak kuat menatap mata arya yang sedang manatap kearahnya. 

" Kamu siapa hm? "

" Aryastama Adi Putra xixix "

" Gue boleh cium lo? "

" Hah." Rania mengerjapkan matanya mendengar ucapan yang arya lontarkan. 

" Kalo gaboleh gapapa, sorry gue ga-"

" Boleh."

Arya tersenyum mendengar jawaban dari rania, perlahan dia mendekatkan wajahnya. Dan Cup dua benda kenyal itu sukses menyatu. Dibawah rembulan yang bersinar terang, mereka telah menyadari perasaannya masing masing. 

Arya terus mencecap bibir atas dan bawah rania dengan bergantian, lama lama ciuman itu semakin menuntut apalagi mendengar lenguhan yang rania keluarkan. 

" Emhhh ya "

" Rania, sorry gue ga kuat " Rania melihat mata arya yang sudah berkabut gairah, apalagi sekaranga rya sedang menciumi lehernya dan itu menambah sensasi panas dalam dirinya. Rania hanya bisa mengangguk pasrah dan kejadian itu terulang lagi bedanya, sekarang mereka berdua sama sama menikmati dan mengingikan. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • RANIA   23. Salah Paham

    Arya mengacak rambutnya asal, saat ini dia dkk sudah berada di apart tempat dia dan rania tinggal. Sayangnya apart nya kosong, tidak ada rania didalamnya. Istrinya yang dia fikir sudah pulang ternyata salah, istrinya tidak berada di apartnya. " Bangsat, ini semua gara gara lo rev. Kalo aja gue ga ngikutin saran lo, mungkin rania ga akan salah faham kaya gini." Arya menarik kerah baju yang revi kenakan sedikit lagi tangannya akan mengenai pipi mulus temannya jika ardan tak menghalangi niatnya. " Lepas ya." Ardan berusaha melepas cekalan tangan arya pada kerah revi yang lumayan kuat sehingga membuat revi terbatuk karenanya. " Uhuk uhuk, lee paash uhuk yaa." " LEPAS BANGSAT." " Apa hah? Ini semua juga salah kalian. Kalo aja kalian ga nahan gue buat ngejar rania, mungkin sekarang dia udah ada di apart sama gue." " Lo juga salah ya, kalo aja lo ngikutin alur rencananya rania ga akan salah faham. Lo sendiri yang mau ngobrol sama karina

  • RANIA   22. Rencana

    Sudah seminggu Zeko berada di Bandung, dia dan teman temannya mewakili sekolahnya mengikuti Turnamen Basket. Seharusnya dua hari lalu mereka sudah bisa pulang, tapi karena ada perubahan jadwal mereka dipulangkan dua hari lebih lama dari perkiraan. Zeko dan teman temannya berhasil meraih juara 2, jika kalian bertanya pemenang utama turnamen tersebut, jawabannya sudah pasti Highstar School. Meskipun bukan Arya dkk yang mewakili sekolahnya tapi anggota lainnya juga cukup mumpuni untuk melawan Moonschool. Saat ini Zeko tengah berada di Bashcamp Lexo, dia memandang langit langit markasnya dengan rokok yang berada diantara telunjuk dan jari tengahnya. Menghisap pelan seraya memejamkan Matanya. "Apa gue bisa rebut lo dari Arya?" "Gimana ya reaksi lo pas tau kalo gue yang salah jebak Arya sama lo." "Tapi gue tertarik buat milikin lo, Rania. Persetan sama lo yang udah hamil anak Arya. Gue bakal rebut lo dari dia." Zeko berkata dengan raut datarnya.

  • RANIA   21. Masalah

    Pagi ini Rania sedang berkutat didapur, menyiapkan sarapan untuk nya dan em suaminya? Ah mengingat semalam pipinya mendadak memanas, dia tidak menyangka akan melakukannya untuk kedua kalinya. Lamunannya terganggu ketika sepasang lengan kekar melingkar di pinggangnya, badannya ditarik sedikit kebelakang sehingga tak ada jarak antara mereka. " Iss ngagetin tau ga " " Hem " arya hanya bergumam sebagai jawaban. " Lepasin dulu tangannya, aku lagi masak " " Gamau " " Lepas dulu sayang " Arya mengerjapkan matanya, dia tidak tuli kan? Rania memanggilnya dengan sebutan sayang. " Coba ulangin " " Apanya? " " Iss tadi kamu bilang apa? " " Apa nya? " Arya tidak menjawab dan malah memeluk Rania semakin kencang, tak lupa bibirnya mengecup leher jenjang yang terpampang jelas dimatanya, karena Rania menggelungkan rambutnya keatas. " Kamu mau godain aku ya? " "

  • RANIA   20. Rasa yang sama

    Sore sudah berganti malam, Rania sekarang sedang mencak mencak tidak jelas diruang tamu. Bagaimana bisa arya belum pulang sampai sekarang. Setelah membeli sate untuk rania, arya pamit pergi lagi, karena sedang ada urusan, katanya. Rania hanya mengangguk sebagai ucapan, karena menurutnya dia tidak berhak mengatur arya. Tapi sekarang, bolehkah dia menyesal karena tidak minta arya untuk membawanya. Sungguh, dia bosan sekarang. Rania menghembuskan nafasnya berkali kali, mendudukan diri diatas sofa dengan kaki yang diangkat keatas, tak lupa bibirnya yang manyun dengan mata yang berkaca. " Iss dimana si, ko ga pulang pulang " " Udah tau istri lagi hamil, malah ditinggal sendirian " Rania mengelus perutnya yang berbunyi, dia kembali melanjutkan ocehannya. " Kamu laper ya sayang, sabar ya kita tunggu daddy " " Hikss daddy lama sayang, mamah laper huaa hiks hiks " rania menangis seperti anak kecil ketika pertunya

  • RANIA   19. Check Kandungan

    Hari ini rania memutuskan untuk tidak datang ke sekolah, bukan tanpa alasan dia enggan untuk datang. Pasalnya kelas Xii memang dibebaskan pasca ujian maka dari itu dia memilih untuk tidak datang kesekolah. Rania juga mengabari aurel karena memang semalam mereka melakukan vidio call. Rania tersenyum mengingat kejadian semalam. Flashback on. Jam sudah menunjukan pukul 9 malam tapi rania belum bisa memejamkan matanya padahal rasanya sangat lelah. Karena bosan dia memainkan sosmednya yang memang jarang sekali dibuka, tiba tiba arya datang dengan membawa susu hamil untuknya dan jangan lupakan tangan kiri nya yang juga terdapat laptop. " Nih minum dulu " arya menyodorkan segelas susu yang dibuatnya dan langsung di sambut oleh rania. " Makasih " Setelah nya mereka sibuk dengan kegiatannya masing masing, sampai pada arya yang mengalihkan tatapannya dari laptop ke rania. " Gue mau ngomong " " Apa? "

  • RANIA   18. Terbiasa

    Sudah dua minggu berlalu sejak kejadian diparkiran, sekarang tidak ada yang berani mengganggu raina karena memang tidak ada yang mau berurusan dengan anak dari pemilik sekolah, yap siapa lagi jika bukan arya. Jangankan muridnya guru saja sudah lelah memarahi nya tapi yang namanya arya tidak akan pernah kapok membuat ulah. Saat ini apartemen arya yang biasa sunyi kini terdengar ramai, itu semua karena anggota laknatnya yang bertamu sejak sore sampai malam dengan alasan Belajar bersama, karena memang besok adalah hari pertama Ujian kelulusan. " Pulang dah lo pada, pusing gue liatnya. Belajar ngga, rusuh iya. " " Iss pak bos nantilah, masih juga jam 8 biasanya juga kita pulang apa ngga lo ga perduli " revi menjawab dengan mata yang masih terfokus menonton serial boboiboy, tak hanya revi tanpi ardan, kavi dan raka pun sama. Arya memutar matanya malas, dia memejamkan matanya guna menetralisir rasa kesal yang mendera melihat respon temannya, apa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status