Share

18. Terbiasa

Sudah dua minggu berlalu sejak kejadian diparkiran, sekarang tidak ada yang berani mengganggu raina karena memang tidak ada yang mau berurusan dengan anak dari pemilik sekolah, yap siapa lagi jika bukan arya. Jangankan muridnya guru saja sudah lelah memarahi nya tapi yang namanya arya tidak akan pernah kapok membuat ulah. 

Saat ini apartemen arya yang biasa sunyi kini terdengar ramai, itu semua karena anggota laknatnya yang bertamu sejak sore sampai malam dengan alasan Belajar bersama, karena memang besok adalah hari pertama Ujian kelulusan.

" Pulang dah lo pada, pusing gue liatnya. Belajar ngga, rusuh iya. " 

" Iss pak bos nantilah, masih juga jam 8 biasanya juga kita pulang apa ngga lo ga perduli " revi menjawab dengan mata yang masih terfokus menonton serial boboiboy, tak hanya revi tanpi ardan, kavi dan raka pun sama.

Arya memutar matanya malas, dia memejamkan matanya guna menetralisir rasa kesal yang mendera melihat respon temannya, apalagi melihat ardan yang tidak terganggu sama sekali, fyuh. 

" Lo semua kalo cuma mau nonton boboiboy balik sana ke baschamp disana juga lengkap, ngapa harus ke apart gue si šŸ˜Œ"

" Beda ya, iyakan kav, rev, dan " mereka yang disebut hanya menganggukkan kepalanya. 

" Kalo di baschamp lo pasti gaikut, kalo disini kita bisa nonton bareng sekalian biar lengkap "

" Anjing lo pada ga malu apa diliatin rania sama aurel "

Shitt, Mereka berempat melupakan dua orang perempuan yang mereka bawa untuk dijanjikan belajar bersama, nyatanya hanya dua perempuan itu yang belajar sisanya game, nobar dan nyemil. Sontak mereka langsung melihat kearah dua orang yang meringis melihat mereka, oh no turun wibawa mereka.

" Emhh ini ga seperti yang kalian liat ko girls, iyakan gays" revi memasang muka so coolnya.

" Nah iya, ini gaseperti yang kalian liat. Kita lagi gabut aja makanya nonton kartu."

" Anggep aja kalian ga liat apa apa ya "

Rania dan aurel hanya bisa menggeleng tak percaya melihat pemandanga tersebut. Kita memang tidak boleh menilai sesuatu dari covernya.

" Gue anter pulang " aurel beranjak dari tempatnya ketika tangannya digenggam erat oleh ardan. 

" Eh tapi rania?"

" Ada arya "

" Woi bangsul tungguin kita, sialan mentang mentang punya doi pamer uwu sembarangan " revi,arya dan kavi ikut pamit kepada arya untuk menyusul ardan yang sudah berada jauh didepan. Mereka sempat menawarkan rania untuk pulang bersamanya yang ditolak mentah mentah oleh arya dengan alasan dia sendiri yang akan mengantar rania pulang.

" Maafin temen temen gue, mereka emang rese "

" Santai aja, gue seneng ko. Gue juga udah terbiasa sama kehadiran mereka "

" Sana mandi, belajar langsung tidur "

" Eh tapi gue mau beresin ruang tamu dulu, sama cuci piring bentar "

" Biar gue, nanti lo kecapean "

" Tapi ya,, "

" Nurut rania " mendengar nada datar dari suara arya, rania menurut memasuki kamar untuk mandi dan membiarkan arya membereskan kekacauan yang telah diperbuat teman temannya. 

Arya telah selesai merapikan kekacauan yang dibuat oleh anggota nya, dia berniat menyusul rania ke kamar tapi dia urungkan ketika mengingat jika rania belum meminum susu hamil. Dia berinisiatif untuk membuatkannya. 

Ceklek

Arya membuka pintu kamar nya dan langsung disuguhkan oleh pemandangan istrinya yang sudah tertidur pulas.

" Hei bangun "

" Hem "

" Bangun minum susu dulu " arya menepuk pelan pipi rania.

" Bangun bentar, abis itu lanjut tidur "

Rania mengerjapkan matanya pelan, dia sedikit membukakan matanya. Tangannya menggapai susu yang berada di tangan arya dan meminumnya hingga tandas. 

" Udah "

" Yaudah gih lanjut tidur " arya membantu rania merebahkan kepalanya kembali, ketika hendak beranjak kedapur tangannya ditahan.  

" Kenapa hm? "

" Mau Peluk "

" Aku taruh gelas ke dapur dulu bentar ya "

" Mau peluk "

Arya menghela nafas pelan, membiarkan gelas kosong bekas susu berada diatas nakas kamarnya. Dia merebahkan badannya disamping istrinya, tangannya dia jadikan bantalan kepada istrinya. 

" Tidur yang nyenyak my wife "

....

Pagi ini tak secerah biasanya, bukan cuaca nya tak cerah melainkan raut istrinya yang sedari tadi memberengut jangan lupakan mulut nya yang tak henti hentinya mengoceh.

" Ini semua gara gara kamu tau ga, aku jadi kesiangan dan gabisa bikin sarapan. Coba aja kalo semalem kamu ga ngajak aku keluar aku pasti udah bangun dari tadi " arya hanya bisa pasrah menerima tuduhan istrinya, padahal semalam tepat jam 1 istrinya mengeluh ingin memakan martabak dan ingin ikut membeli bersamanya, tapi lihat lah sekarang, siapaa yang disalahkan?. 

" Ko kamu diem aja si " 

" Terus aku harus apa sayang "

" Iss tukan ngapain coba manis gitu, aku kan lagi marah " rania memalingkan wajahnya yang bersemu, untuk pertama kalinya arya memanggilnya sayang. 

" Ciee aku kamu " arya semakin gencar menggoda rania yang sedang marah padanya, dia senang melihat rona merah yang muncul di wajah istrinya.

" Iss Ayo berangkat nanti telat "

..

Arya memasuki kelasnya yang sudah ramai, dia langsung mendudukan dirinya di kursi paling belakang yang berada tepat disamping ardan. 

Raka menatap bingung revi yang tengah memfokuskan diri ke buku tanpa menoleh kesiapapun. " Tumben lo belajar " 

" Karena gue mau "

" Anjayy "

" Gausah ganggu gue dulu, gue mau masuk kampus impian jadi gue harus kejar nilai "

" Eh anjing ini bener revi temen kitakan? Ga kesambit kan lo " raka berteriak heboh dengan tangan yang sudah berada di kening revi bertujuan untuk mengecek suhunya. 

" Biarin dia belajar " suara berat ardan mengakhiri perbacotan raka. Karena bel sudah berbunyi. 

.....

Tak terasa Ujian pun berakhir, sekarang rania sedang berada di Baschamp Lexa karena ajakan dari arya tentunya. Suaminya itu memaksanya untuk ikut, awalnya rania menolak karena memang merasa tidak nyaman berada di tengah banyaknya lelaki dan dia perempuan sendiri. Tapi arya dengan mudahnya memberi solusi dengan menyuruh ardan menjemput aurel. 

" Boss gimana? Rencana jalan jalan jadi ga? "

Salah satu anggota Lexa bertanya kepada arya. 

" Gue gabisa mutusin semuanya sepihak, gue gimana kalian aja. Kalo kalian mau gue siap siap aja "

" Kita mau boss "

" Ayo liburann "

" Puncakk boss "

" Oke karena kalian yang mau gue putusin buat liburan ke puncak minggu depan. Kita sunmory "

" Yeayy Liburan gayss"

" Huuu liburan gays "

" Boleh bawa pasangan ga bos? " tanya salah satu anggota Lexa. 

" Boleh silahkan aja "

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status