Home / Rumah Tangga / RANJANG PANAS KAKAK IPAR / Bab 206. Lebih Dalam +++

Share

Bab 206. Lebih Dalam +++

Author: weni3
last update Last Updated: 2025-10-31 10:32:38

"Nanti dulu! Jangan rusuh, Dito! Akh.... Tangan kamu astaga..."

Sena sudah tak bisa diam. Tubuh wanita itu menggeliat kala bagian paling sensitif disentuh dan dipermainkan oleh Dito. Pria itu belum pernah tetapi sangat pro sekali membuai wanita. Terbukti dengan Sena yang dibuat tak berdaya sampai desahan yang keluar dari mulut wanita itu terdengar semakin liar.

"Akh yess, lebih dalam. Enak Dito."

Lama -lama candu juga. Tubuh Sena seperti gelombang yang beraturan kala merasakan jemari Dito bergerak sangat nakal. Akh suka! Itulah yang Sena selalu gumamkan dan di setiap kata yang terucap selalu keluar kata sensitif yang membuat Dito semakin horny.

"Ssttt...."

"Suka?"

"Munafik jika tidak. Kamu membuatku tambah tidak waras, Dito. Aku minta tolong jangan hentikan!"

Dito menyeringai mendengar permintaan dari Sena. Laki-laki mana yang tidak menginginkan lebih jika melihat wanitanya tidak mau dilepas begini. Sena semakin membuka kaki hingga tak perduli akan apapun. Sena me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • RANJANG PANAS KAKAK IPAR   Bab 206. Lebih Dalam +++

    "Nanti dulu! Jangan rusuh, Dito! Akh.... Tangan kamu astaga..." Sena sudah tak bisa diam. Tubuh wanita itu menggeliat kala bagian paling sensitif disentuh dan dipermainkan oleh Dito. Pria itu belum pernah tetapi sangat pro sekali membuai wanita. Terbukti dengan Sena yang dibuat tak berdaya sampai desahan yang keluar dari mulut wanita itu terdengar semakin liar. "Akh yess, lebih dalam. Enak Dito." Lama -lama candu juga. Tubuh Sena seperti gelombang yang beraturan kala merasakan jemari Dito bergerak sangat nakal. Akh suka! Itulah yang Sena selalu gumamkan dan di setiap kata yang terucap selalu keluar kata sensitif yang membuat Dito semakin horny. "Ssttt...." "Suka?" "Munafik jika tidak. Kamu membuatku tambah tidak waras, Dito. Aku minta tolong jangan hentikan!" Dito menyeringai mendengar permintaan dari Sena. Laki-laki mana yang tidak menginginkan lebih jika melihat wanitanya tidak mau dilepas begini. Sena semakin membuka kaki hingga tak perduli akan apapun. Sena me

  • RANJANG PANAS KAKAK IPAR   Bab 205. Memainkan Jarinya +++

    Brugh Dito mendorong Sena hingga ambruk di ranjang. Pria itu menyeringai menatap Sena yang menatap was-was. Kedua tangan Sena meremas sprei dengan kuat dan bergerak mundur. "Dito aku belum siap melakukan itu lagi! Jangan ganggu aku!" kata Sena membuat Dito menyeringai mendengar itu. Dito pun membuka ikat pinggang kemudian naik ke ranjang. Kedua kaki mengkukung tubuh Sena dan mengunci pergerakan wanita itu. "Apa kamu tidak merindukan sentuhanku Sena?" "Kamu menjelma seperti singa jika berdua bersamaku, Dito!" Benar, Dito berubah menjadi seperti singa kelaparan saat bersama dengan Sena. Entah ada daya tarik apa pada wanita itu tetapi sejak awal bertemu, memang Sena yang mampu meluluhkan hati Dito. Terlebih Dito yang belum pernah memiliki kekasih dan tidak pernah mencintai seorang wanita. Hal pertama memang hanya Sena yang memberikan tantangan dan godaan, maka jangan heran jika Dito begitu sangat tak tahan jika melihat Sena. "Karena kamu yang pertama." Kedua mata Sena

  • RANJANG PANAS KAKAK IPAR   Bab 204. Minta Jatah

    "Sayang...." Gama masuk ke dalam kamar dan menyapa Zoya yang masih tertidur. Gama masuk ke dalam selimut yang sama kemudian memeluk Zoya dengan erat. Gama merapatkan diri membuat Zoya terusik. "Mas..." "Maaf mengganggumu, Sayang. Mau pindah ke kamar kita? Ayo, Sayang!" ajak Gama dan Zoya berbalik menghadap suaminya. Zoya memperhatikan wajah Gama yang begitu terlihat sangat lelah sedangkan dia sendiri masih sangat mengantuk sekali. "Tapi nggak mau jalan," kata Zoya manja dan Gama terkekeh dengan tatapan begitu gemas pada Zoya. Pria itu pun beranjak kemudian merentangkan kedua tangan dan Zoya pun tersenyum melakukan hal yang sama. Zoya melingkarkan tangannya di leher Gama dan menyandarkan kepalanya dengan mata terpejam. Rasanya ingin kembali terlelap lagi karena kantuknya masih sangat terasa menyiksa. Gama pun membawanya dengan gagah. Zoya lupa jika itu bukan rumahnya. Dia berpikir tidak akan ada yang melihat tetapi ternyata ada Bibi yang tiba-tiba keluar dari kamar un

  • RANJANG PANAS KAKAK IPAR   Bab 203. Sisanya....

    Zoya pun masuk kamar dan segera menutup pintu kamar tersebut tetapi begitu terkejutnya dia saat melihat Gama menahan pergerakan tangannya. Pria itu nampak cemas memperhatikan membuat Zoya menarik kedua ujung bibirnya. "Kenapa Mas? Acaranya baru akan dimulai." "Kamu kenapa Sayang? Kenapa terlihat pucat sekali? Apa kamu sakit?" tanya Gama dan Zoya menunduk mengusap perutnya. "Agak sedikit keram, Mas." Gama pun mendorong pintu kamar kemudian masuk dan menutup pintu tersebut. Gama meraih tangan Zoya dan menggenggamnya kemudian membawa dia menuju ranjang. "Rebahan Sayang! Aku usap perutnya. Mungkin anak kita kangen Papahnya. Seharian Papahnya sibuk mengurus semuanya," kata Gama yang membuat Zoya tersenyum mendengar itu. Zoya pun segera merebahkan tubuhnya dan tangan Gama mengusap seraya menunduk membisikkan sesuatu di sana. Sesekali kecupan pun Zoya rasakan di perutnya yang membuat hati Zoya menghangat. Usapan itu pun terasa sangat nyaman sampai Zoya merasakan kedua matany

  • RANJANG PANAS KAKAK IPAR   Bab 202. Otakmu Sudah Gila!

    Semua menoleh memperhatikan Sena setelah suara sentakan wanita itu terdengar sangat lantang usai jatuhnya piring ke lantai hingga makanan buyar berantakan. Zoya melirik Gama yang kemudian melangkah mendekati dan menarik tangan Bibi Santi. "Otakmu sudah gila! Kehilangan Nenek kamu nangis tapi Ibumu kamu bentak seperti ini. Mati kamu jika kehilangan Ibumu!" kata Gama dengan tatapan tajam kemudian menoleh menatap Zoya. Zoya pun segera mendekati dan mengajak Bibi menjauh dari sana membiarkan Gama yang turun tangan. Dito pun menggelengkan kepala melihat itu apalagi yang kedapatan tanggung jawab dari Gama. "Tuan..." Tangan Gama terangkat menghentikan ucapan Dito yang kemudian membuat pria itu bungkam. Gama yang sekarang turun tangan karena sikap Sena sudah sangat keterlaluan. "Tapi Mas, aku nggak akan seperti ini kalau didikan mereka itu benar!" kata Sena membela diri. "Tapi tidak dibenarkan jika kamu membalas dengan melawan ibu yang sudah melahirkan dan membesarkan kamu.

  • RANJANG PANAS KAKAK IPAR   Bab 201. Mau Sayangin Kamu, Mas.

    Dito menahan pergerakan Sena yang hendak menyusul Gama. Kedua mata Sena terlihat penuh kekhawatiran akan nasib wanita itu selanjutnya setelah dibuang dari keluarga Atmanegara. Namun sepertinya ada yang dilupakan oleh Sena. "Tidak perlu mengejar Tuan Gama! Sesuai dengan perjanjian kita dan kamu sudah berjanji akan patuh apa yang aku katakan. Kamu sudah menjadi tanggung jawabku! Jangan lagi menjadi wanita yang berambisi kalau tidak mau aku kembalikan lagi kamu ke ruangan pasung itu." Sontak Zoya menoleh ke arah Dito yang terlihat sangat serius sekali. Penuturan pria itu penuh ancaman yang membuat Sena menelan kasar saliva dan mengangguk patuh. "Bagus! Satu lagi, orang tuamu tetap menjadi orang tua yang sudah banyak berjasa. Tidak seharusnya kamu melawan mereka walaupun mereka mungkin memiliki banyak salah." "Tapi yang membuat aku muak adalah mereka yang sudah membuat nenekku mati." "Tapi semua itu pun ada kaitannya denganmu. Andai kamu tidak melakukan kesalahan besar itu p

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status