Share

BAB 32

BUKTI PENGHIANATAN

"Nanda! berhenti! diam disitu!".

Ungkap wanita jal*ang itu ketakutan, karena sebelumnya ia tak pernah melihat aku semarah ini. Dulu jika kami bertengkar, aku hanya diam dan mengalah. Dia mungkin terkejut melihat amarah yang sudah berada di puncak ubun ubun kepalaku saat ini.

"Dasar penghianat! Munafik! Kamu fikir aku Bod*h! Kamu fikir aku tidak tahu apa yang sudah kamu lakukan dengan mas Ardi dibelakangku selama ini! Kamu sudah benar benar membuat aku kehilangan kesabaran Anggi!".

Dadaku kembang kempis, nafasku memburu hebat. Aku mencoba untuk menahan amarah yang sudah memuncak, aku tak ingin menyakitinya lagi.

"Apa maksud kamu Nanda? aku tidak mengerti. Aku dan mas Ardi? apa maksud semua perkataanmu?", ungkapnya merasa tak bersalah.

"Cukup Anggi! cukup akhiri semua sandiwaramu. Aku tidak akan pernah tertipu lagi! aku sudah mengetahui semuanya Anggi!",

"Sandiwara? tertipu? aku benar benar tidak mengerti dengan semua ucapanmu", lirihnya berlinang air mata seolah o
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status