Home / Fantasi / ROH KAISAR LEGENDARIS / #1. Tanah Kekuasaan Raja Iblis Levanor

Share

ROH KAISAR LEGENDARIS
ROH KAISAR LEGENDARIS
Author: Zaid Zaza

#1. Tanah Kekuasaan Raja Iblis Levanor

Author: Zaid Zaza
last update Last Updated: 2023-06-08 14:01:09

Cerita ini hanya fiktif belaka. Karangan fantasi yang murni hasil dari imajinasi dan kreativitas penulis untuk menghibur para pembaca. Harap menjadi pembaca yang bijak, dan ambillah hal-hal baik di dalamnya. Terimakasih.

Selamat membaca ^^

"Tidak! Aku tidak boleh tertangkap! Aku harus berlari lebih cepat! Lebih cepat!" Ucap Zhao Ning sembari berlari dengan sekuat tenaga.

Zhao Ning, pemuda malang yang hidupnya penuh dengan kepahitan. Meski begitu ia tak pernah menyerah dan terus berjuang melawan nasib buruknya. Pemuda itu memiliki kejujuran dan kegigihan di hatinya. Di antara kedua matanya yang murni dan tenang, ada kobaran keberanian dan kesedihan. Ada api semangat yang membara dan memancarkan cahaya. Namun, juga menyimpan ribuan rasa sakit tak terhingga yang sudah di alaminya selama ini. Kepalanya tertutup oleh balutan kain hitam yang tak pernah lepas. Bajunya begitu lusuh dan tubuhnya penuh dengan luka.

Setiap goresan dan bekas luka di tubuhnya menjadi bukti betapa ia telah menderita dan bertahan dalam ketidakadilan yang tak terhitung jumlahnya.

"Kekeke! Ini menyenangkan sekali!" Ucap salah seorang pemimpin pasukan raja iblis, dia dan pasukannya sedang mengejar Zhao Ning.

Meski pemuda malang itu berlari sekuat tenaga, pada akhirnya langkahnya terhenti oleh tombak yang dilemparkan oleh pemimpin pasukan raja iblis tepat di kakinya.

Tidak!

Tanpa merintih sakit, pemuda itu terjatuh dan berucap lirih dalam hatinya, "Menyedihkan! Aku benar-benar manusia yang menyedihkan! Kenapa aku masih berjuang? Padahal aku sudah tahu kalau pada akhirnya nasibku hanya akan berada di kegelapan saja, harusnya aku diam saja dan membiarkan diriku tertangkap, setidaknya itu lebih baik daripada berjuang pada harapan yang sia-sia ini," pikirnya.

"Dapat kekeke!" Pasukan raja iblis tertawa jahat sambil menyeret manusia buruan yang sudah mereka tangkap.

Sambil menatap langit Zhao Ning terus bertanya, kejahatan apa yang ia lakukan sehingga hidupnya penuh dengan penderitaan, "Tidak pernah berakhir, selalu saja seperti ini, kenapa? Kenapa dunia ini sangat kejam padaku? Kenapa? Apa aku memang makhluk terkutuk seperti yang mereka katakan? Sehingga hidupku ini hanya ada kegelapan saja? Tidak bisakah aku melihat cahaya? Sekali saja ...." Mata pemuda malang itu pun tertutup dengan tetesan air mata yang penuh kepahitan.

Ketika Zhao Ning membuka mata lagi, dia sudah berada di tempat yang paling mengerikan di dunia, TANAH IBLIS. Tempat dimana tak ada hari tanpa teriakan rasa sakit dan penderitaan, tak ada hari tanpa kematian, dan tak ada hari tanpa ketakutan.

Di tanah iblis, angin dingin berhembus dengan gemuruh mengerikan, membawa kegelapan dan kehancuran di sekitarnya. Aura jahat dan kegelapan seperti kabut tebal yang menyelimuti setiap jengkal tanah, membenamkan segala cahaya dan kehidupan yang ada.

Di tengah jurang kegelapan itu, menjulanglah Gunung Hitam, sebuah tempat mengerikan yang melampaui segala batas. Tempat itu dikenal sebagai Puncak Kegelapan, dan di sanalah terhampar kekuasaan menakutkan sang Raja Iblis, Levanor. Setiap jiwa yang terperangkap di sana dihukum untuk hidup sebagai budak tak berdaya, terjerat oleh belenggu kejahatan yang tak terbantahkan. Mereka dipaksa dengan kejam untuk menggali inti-inti kristal hitam yang menjadi sumber kekuatan gelap sang raja.

Mereka semua tak punya harapan apapun selain menunggu Kematian di kolam pengorbanan darah.

"Aaaaa!" Teriakkan tanpa henti terus terdengar. Mereka adalah orang-orang yang dikorbankan di kolam darah api untuk dipersembahkan kepada raja iblis Levanor.

Api menyulut tinggi membakar semua manusia yang ada di dalamnya.

Ketika mereka lenyap seutuhnya. Aura hitam dari arwah yang tersiksa terserap masuk ke dalam kristal-kristal hitam yang tumbuh di Gunung Hitam.

"Heyy! Dasar budak-budak rendahan! Cepat kerja kalau tidak ingin mati!" Ucap salah seorang pengawas budak yang ada di gunung hitam. Wajahnya sangat angkuh dan sombong.

Platak! Platak!

Suara cambuk terus saja berbunyi. Mengiris keheningan dan menciptakan dentuman yang menggema di Gunung Hitam. Cambuk-cambuk itu menjadi nyanyian penyiksaan yang tak pernah berakhir, memaksa setiap budak untuk bekerja tanpa henti. Tak ada belas kasihan yang tersisa di wajah-wajah sangar para pengikut Raja Iblis.

Di tanah kekuasaan raja iblis Levanor ini, sudah seminggu berlalu sejak Zhao Ning ditangkap oleh pasukan raja iblis. Seperti budak-budak lainnya, ia dipaksa bekerja menambang kristal hitam tanpa henti. Meskipun kelelahan telah merasuki setiap serat tubuhnya, Zhao Ning terus mengayunkan cangkulnya walau dengan gemetar.

"Te-tempat ini neraka!" ucap salah seorang budak dengan suara gemetar, sambil menatap sekeliling dengan mata yang penuh ketakutan. Wajahnya memucat, dan keringat dingin mengalir di pelipisnya.

"Shhhht diam! Apa kau bosan hidup!" tegur budak lainnya dengan suara berbisik, matanya memandang tajam sambil menekan bibirnya agar tidak bergetar. Dia berusaha untuk menunjukkan sikap yang tegar di tengah keadaan mencekam.

Namun, ketegaran itu terlihat goyah ketika budak yang gemetar tadi menyahut dengan nada yang penuh ketidakberdayaan, "Tapi, apa bedanya ini dengan mati!" Suaranya lirih, namun terdengar jelas di telinga temannya yang sedang berusaha untuk tetap tenang.

"Shhht diam! Bagaimana kalau pengawas mendengarnya! Kita akan mati!"

"Biarkan saja!"

"Kau!"

Saat mereka tengah berdebat, tanpa disadari, mereka ketahuan oleh seorang pengawas yang tiba-tiba muncul di dekat mereka. "Heyyy! Apa yang kalian bicarakan! Apa ini tempat berbicara bagi kalian!" teriak pengawas dengan nada tinggi, sambil melangkah cepat menuju arah dua budak itu. Wajahnya memancarkan rasa marah dan ketidakpuasan.

Platak! Platak!

Dua cambukan kejam langsung menghantam tubuh mereka, merobek baju mereka dan meninggalkan bekas luka merah di kulit mereka. Budak-budak itu berteriak kesakitan, menggigit bibir mereka untuk menahan rasa sakit yang tak terhingga.

Pengawas itu menatap mereka dengan pandangan penuh kebencian. "Bawa mereka!" perintahnya dengan tegas, sambil menunjuk ke arah sel penjara yang gelap di kejauhan. Dalam penjara gelap itu, ada puluhan harimau darah kelaparan yang akan mencabik siapapun yang masuk ke dalamnya.

"Tidak, pengawas, mohon ampun!" ucap salah seorang budak dengan suara lirih, memohon belas kasihan sambil menundukkan kepala. Dia merasakan rasa putus asa dan ketakutan yang tak terperi dalam hatinya.

"Bawa saja aku! Dasar iblis sialan!" sahut yang lainnya dengan penuh amarah. Dia menatap tajam pengawas itu, penuh keberanian. Namun, begitu dia menghina pengawas dengan kata-kata kasar, tanda segel di tangannya tiba-tiba menyala. Rasa sakit yang menusuk menghantam tubuhnya, membuat budak itu berteriak histeris. Bahkan teriakannya bisa didengar oleh seluruh budak yang ada di Gunung Hitam.

Begitu mendengar teriakan itu, semua budak lainnya gemetar ketakutan. Mereka merasakan keputusasaan dan harapan yang pudar, terjebak dalam situasi yang tak berdaya. Mereka tahu bahwa siksaan dan penderitaan tak akan berakhir begitu saja.

"Sekali lagi! Kapan ini berakhir?" pikir Zhao Ning dengan penuh kepahitan saat melihat tanda budak yang terukir di tangannya. Tanda budak itu membawa sebuah mantra pengikat jiwa yang berfungsi untuk menyiksa budak yang memberontak atau mencoba melarikan diri.

Kehadiran tanda budak ini membuat semua budak terpaksa menuruti perintah-perintah kejam para pengawas. Mereka tidak punya pilihan lain lagi.

Zhao Ning mengepalkan tangannya dengan rasa marah. Ia ingin berbuat sesuatu, namun sekarang dia hanyalah seorang budak yang tidak memiliki kekuatan apapun.

"Haa ...," Zhao Ning menarik dan menghembuskan nafas pelan untuk menenangkan dirinya. Matanya mulai melirik ke segala arah dan melihat wajah para budak yang dipenuhi dengan ekspresi kelelahan dan ketakutan yang terukir dalam setiap kerutan dan noda kotor. Mata mereka kehilangan kilauan harapan, digantikan oleh ketundukan yang membatasi jiwa mereka. Terhimpit oleh tekanan yang tak ada habisnya, mereka melanjutkan pekerjaan mereka dengan sedih dan tanpa semangat.

Setiap gerakan mereka dipenuhi dengan rasa sakit dan kelelahan yang tak terkatakan, namun mereka tak memiliki pilihan selain terus berjuang dalam keputusasaan.

Setelah melihat itu, kedua mata Zhao Ning turun ke bawah dan bergumam pelan dalam hatinya. "Bagiku, kehidupan di mana pun sama saja, apakah di tanah kekuasaan raja iblis atau di tempat lain, apa bedanya? Ha!" Zhao Ning terkejut akan sesuatu hingga kedua matanya melebar.

Tiba-tiba saja, dalam benak Zhao Ning, muncul sosok yang sangat besar dan kuat. Tubuhnya tertutup dalam baju api merah yang berkobar, dan matanya bersinar dengan cahaya yang ganas.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Wisanggeni
kekeke ki opo to su Asuu karangan sampah ... skiipp
goodnovel comment avatar
Joe Mozart
moga bukan novel sampah
goodnovel comment avatar
Zaid Zaza
makasih sudah mampir
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • ROH KAISAR LEGENDARIS    650. Energi Jiwa Ratusan Juta Tahun

    Meski Roh kaisar legendaris mulai kehilangan harapan, dia masih percaya pada Zhou Ning, percaya bahwa pemuda itu baik-baik saja. "Kau biasanya selalu membuat kemustahilan menjadi nyata. Aku tidak percaya kau akan mati begitu saja!" ucapnya.Seperti yang diyakini Roh Kaisar Legendaris, Zhou Ning tidak mati ataupun hancur. Butiran-butiran emas menyatu di udara, membentuk kesadaran spiritual yang baru. Zhou Ning kembali melangkah maju, tak tersentuh oleh jiwa-jiwa liar di sekitarnya. Dalam setiap langkahnya, tubuh dan jiwanya terbentuk semakin jelas, semakin nyata. Tubuhnya tampak kokoh, namun yang lebih mengerikan adalah energi jiwa yang memancar darinya—begitu menakutkan hingga membuat udara di sekitarnya bergetar.Sampai di tangga ke dua puluh, tubuh dan jiwa Zhou Ning terbentuk dengan sempurna. Dia berhenti, menatap kedua tangannya, "Walaupun sekarang aku hanyalah sebuah kesadaran spiritual saja. Aku bisa merasakan tubuhku dan jiwaku telah diperkuat lagi, tapi yang mengejutkan adala

  • ROH KAISAR LEGENDARIS    #649. Kekuatan Jiwa Miliaran Tahun!

    Zhou Ning mengumpulkan kekuatan, berusaha untuk menaiki tangga kedua. Walau ribuan tangan menjeratnya, walau tekanan dari atas menimpanya tanpa henti, dia tak menyerah sedikitpun, matanya memancarkan tekad yang kuat. "Hiyyyaaah," teriaknya. Zhou Ning berusaha sekeras mungkin, namun sekeras apapun dia berusaha, tarikan dari jiwa-jiwa marah yang ada di tangga dewa dan iblis menjadi semakin kuat, menariknya kembali ke tangga pertama yang dia pijak. Karena gagal menaiki tangga kedua, kekuatan pada tangga pertama bertambah berkali-kali lipat, membuatnya terkejut. Bahkan kekuatan spiritualnya pun kini diserap oleh tangga tersebut, kedua kakinya gemetar menahan tekanan berkali-kali lipat, dan jiwa-jiwa yang lebih kuat menyerbu pikirannya. "Arrgggh!" Teriak Zhou Ning kesakitan, hampir kehilangan kendali pada dirinya."Jiwa-jiwa ini sangat kuat, jika aku lengah sedikit saja, mungkin aku akan tenggelam di dalam kegelapan yang ada di sini. Apa yang harus kulakukan sekarang...""Jika aku meng

  • ROH KAISAR LEGENDARIS    #648. Tangga Dewa dan Iblis

    Dengan fisik tubuh suci legendaris yang baru dia dapatkan, Zhou Ning kembali menyusuri rute primordial Star Route, dalam perjalannya Zhou Ning berpikir, "Jika tubuhku tidak memiliki wadah yang dapat menampung seluruh energi, aku mungkin akan meledak dan mati. Dengan energi spiritual sekuat itu, siapa yang bisa bertahan? Bahkan dewa dengan fisik terkuat sekalipun akan hancur!" Kedua matanya menyala, menatap ke depan dengan rasa ingin tahu yang kuat, "Aku penasaran… apa sebenarnya yang ada di ujung sana?" Seiring waktu berlalu, kekosongan dan kesunyian menjadi satu-satunya pemandangan yang Zhou Ning temui, membuatnya sedikit heran. Dia menghentikan langkahnya, menoleh ke kanan dan kiri, tetap tidak menemukan apapun. “Aneh, kenapa tidak ada apa-apa sejak tadi?” gumamnya heran, setelah mengalahkan semua dewa primal yang muncul, jalan yang dia tempuh kembali dengan kesunyian. "Jalan ini seperti tidak ada habisnya. Sampai kapan aku harus menyusurinya?" Zhou Ning terus melangkah, waktu b

  • ROH KAISAR LEGENDARIS    #647. Dunia Dilanda Kekacauan

    Dewa Primal yang memenuhi ruang Primordial Star Route hancur satu per satu. Mereka semua berubah menjadi partikel energi yang kembali terserap ke dalam tubuh Zhou Ning. Aura yang kuat kembali memancar di sekujur tubuh pemuda itu. Tubuh suci tingkat ke tujuh, tubuh suci tingkat ke delapan, tubuh suci tingkat ke sembilan, hingga pada akhirnya menembus tubuh suci tingkat sempurna."Ini tubuh suci tingkat sempurna, dapat meniadakan segela jenis energi jahat, baik itu kutukan, racun, energi hitam, energi kematian, bahkan aura pembunuh sebesar apapun tidak akan bisa mempengaruhinya. Dewa pembantaian Wu Li penuh dengan semua itu, tapi untuk mengalahkannya, tubuh suci tingkat sempurna saja tidak akan cukup," pikir Zhou Ning seraya menatap sekitarnya, dia masuk di dalam ruang Primordial Star Route juga sebuah berkah. Akan tetapi terlalu banyak hal misterius yang tidak dia ketahui, dia harus berhati-hati agar tidak berakhir dengan kematian."Memutus semua hubunganku dengan dunia luar, bahkan d

  • ROH KAISAR LEGENDARIS    #646. Tubuh Suci Tingkat ke Enam

    Melirik kedua Dewa Primal yang terperangkap dalam kubah energi, Zhou Ning bertindak cepat. Dia menyatukan kedua tangannya di depan dada, mengumpulkan energi dari seisi ruangan. Energi murni dari Primordial Star Route bergemuruh, mengalir deras di antara kedua telapak tangannya. Dari pusaran, Energi biru pekat terbentuk, memancarkan daya penghancur yang besar. Lingkaran-lingkaran energi kecil berputar-putar di sekelilingnya."Kalau begitu, terima ini!" seru Zhou Ning seraya melesatkan serangan.Pusaran energi biru meluncur cepat, meninggalkan jejak kilat di udara. Kedua dewa primal yang terperangkap dalam kubah tak sempat bereaksi dan Bang!Serangan menghantam tepat pada inti kekuatan mereka, menghancurkan keduanya dalam sekejap. Energi dua primal yang hancur kembali diserap oleh Zhou Ning ke dalam tubuhnya, memperkuat tubuh suci legendaris miliknya."Tubuh suci legendaris diperkuat lagi, tapi untuk mencapai tubuh suci tingkat ketiga masih sangat jauh," pikir Zhou Nin

  • ROH KAISAR LEGENDARIS    #645. Segel Empat Pilar

    Di antara gempuran serangan yang datang, Dewa Primal menyadari dirinya sedang terpojok. Serangan dari Zhou Ning kini tidak hanya sekadar mengincar titik lemah fisik, namun juga celah dalam wujud spiritualnya. Bola-bola energi yang tak terhitung jumlahnya berputar dan mengunci setiap pergerakannya. Salah satu bola itu berhasil menembus pertahanan Dewa Primal dan meledak, menyebabkan wujudnya bergetar hebat.Dewa primal membalas dengan tendangan yang kuat, membuat Zhou Ning harus melompat ke atas untuk menghindarinya. Zhou Ning segera membalas dengan serangan berikutnya, dan pertempuran fisik antara keduanya pun dimulai. Kedua petempur itu bertukar serangan dengan kecepatan dan kekuatan yang sangat tinggi, membuat ruang Primordial Star Route di sekitar pertempuran mereka bergetar hebat."Ini belum selesai! Trisula Dewa Laut!" Zhou Ning berteriak, suaranya menggema di kehampaan. Di tangannya trisula biru terbentuk. Ketika ia mengayunkan tangannya, gelombang energi spiritual yang padat me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status