Share

Dia dan Lelaki Masa Lalu (3)

"Nona Miro, kau tampak cantik hari ini" puji seorang gadis yang menghampiri Kimberly Miro dan Jamie Stanford yang baru memasuki ruang pesta.

"Lalu sebelumnya aku tidak cantik?" balas Kimberly Miro dengan nada bercanda.

"Nona Miro, aku menantikan bekerja denganmu dilain waktu" kata seorang artis.

"Nona Miro, bagaimana kabarmu?" tanya seorang sutradara.

"Nona Miro, apakah kau masih ingat aku?" tanya artis kecil.

"Nona Miro, Halo, saya dari X agensi..." kata seorang agen.

"Dewi Kim, kau tampak luar biasa... "

"Dewi Kim, lama tidak jumpa"

"Dewi Kim..."

Banyak gadis muda, kebanyakan artis pendatang baru datang menyapa Kimberly Miro, sejumlah taipan-taipan menyapanya dengan genit, tokoh-tokoh berpengaruh juga beberapa menyapanya dengan akrab.

"Kenapa menatapku begitu?" tanya Kimberly Miro saat sudah duduk di samping Jamie Stanford, pesta bahkan belum dimulai tapi ia sudah lelah bertukar sapa, dan sekarang ditatap aneh oleh suami sendiri.

"Kau terkenal" gumam Jamie Stanford. Otaknya tidak mampu mengerti kenapa banyak orang seakan memaksa diri mereka untuk berkenalan dengan Istrinya, kebanyakan dari lingkaran artis.

Kimberly Miro terkekeh kecil "Kenapa? Kaget dengan ketenaran istri sendiri? Atau khawatir istrimu yang cantik ini dicuri? Atau cemburu?" tanyanya penuh selidik dan main-main. Ada kesombongan dan kebanggaan dalam nada bicaranya.

Jamie Stanford merasa tidak lagi mengenal istrinya sejak pulang dari rumah ibunya. Istrinya memang menunjukkan cara menggoda. Dan ialah yang terjebak dalam permainan itu.

"Kau sosialita?" tanya Jamie Stanford mengalihkan topik 'cemburu', tentu saja cemburu. Sejumlah lelaki yang lebih kaya dan berpengaruh darinya nampak akrab dengan istrinya. Memungkinkan istrinya dicuri didepan matanya sendiri.

"Tentu saja tidak. Atau kau lupa? Aku istrimu yang paling cantik dan sempurna. Sempurna seperti manekin hidup. Kau lupa?" Kimberly Miro terkekeh lagi. Ia ingat perkataan ibu mertuanya.

"Kim... " Jamie Stanford merasa bersalah. memang kata-kata itu keluar dari mulutnya dan terpatri di benaknya. Namun ketika Kimberly yang menanyakannya, dia merasa malu.

"Hmmm... Sebenarnya aku bekerja di industri showbiz, kadang menulis naskah dan sebagainya. Mereka menyapa karena memiliki tujuan sendiri. Mengharap peran, untuk laki-laki yang menyapaku, mereka kebanyakan investor film yang kutulis" jelas Kimberly Miro dengan senyum lebar "Kenapa? Kau cemburu? Jujur saja" godanya lagi, entah mengapa perubahan ekspresi di wajah suaminya membuat ia senang.

Haruskah topik cemburu di angkat lagi?

"Penulis? Ibuku bilang kau berhenti dari pekerjaanmu, lalu bersama Patrick Kho" cetus Jamie Stanford.

Patrick Kho bagai legenda dalam hidup bagi Jemie, laki-laki itu adalah salah satu 'investor malaikat' yang membantu Jamie dan dua orang teman sekamarnya untuk meluncurkan Eightcent Games di Lahpixa, Prevkaya, lima belas tahun yang lalu. Setidaknya sekarang laki-laki kaya, pemilik perkebunan terbesar di Imakurga itu, telah berusia akhir lima puluh tahun.

Kebenaran istrinya pernah terlibat dengan lelaki tua itu masih membuatnya tidak tenang, terlebih dengan kiriman bunga dari Max Merwe ditambah sejumlah tatapan lelaki di pesta yang ingin mengurung istrinya dikamar mereka.

Kimberly Miro hampir memutar matanya, haruskan Patrick Kho diangkat lagi? "Rasanya itu sudah sangat lama. Aku berhenti bekerja tiga empat tahun lalu, lalu mulai menulis naskah sejak saat itu. Aku tidak pernah hidup dengan uang Patrick sejujurnya. Tenang saja, kau lebih baik dari pada sejumlah lelaki disini, aku tidak akan tergoda. Aku tidak suka laki-laki banyak omong, terlalu berisik" kata Kimberly Miro agak mencondongkan tubuhnya kearah Jamie agar hanya mereka bisa mendengar.

Jamie belum sempat membalas atau berkomentar karena kemunculan suara berat sorang pria menganggu bisik-bisik mereka.

"Hei, Kim"

Kimberly Miro berbalik karena seseorang menepuk pundak telanjangnya "Jay" katanya nampak kaget "Bagaimana kabarmu?" tanyanya mencoba menstabilkan keterkejutan.

"Tidak lebih baik" gumam laki-laki itu dengan lembut "Kau nampak lebih cantik dan lebih sexy malam ini" puji laki-laki itu dengan nada menggoda.

Pujian itu mampir ke telinga Jamie Stanford tanpa hambatan, membuat lingkungan disekitarnya membeku. Kemarahan memindahkan es kutub utara ke sekitarnya.

"Terima kasih atas pujian yang sangat berlebihan itu" balas Kimberly Miro dengan senyum kaku. Sejak kapan Jay Sykes ahli dalam menggoda? "Oh, ya Jay. Kenalkan ini Suamiku" cetus Kimberly Miro karena merasakan tatapan yang menusuk dibelakang punggungnya.

"Jamie Stanford, Suami Kimberly" kata Jamie Stanford, suaranya yang berat terdengar dingin dan bermusuhan, dan dia sangat menekankan kata 'Suami Kimberly'

"Jay Sykes, mantan tunangan Kimberly" balas Jay Sykes dengan sengaja dan menjabat tangan Jamie Stanford.

Dalam dunia bisnis, siapa yang tidak kenal dengan Jay Sykes. Lelaki tampan dan kaya, Penerus kerajaan Sykes dan sebuah laman berita terkenal Prevkaya pernah menobatkannya sebagai salah satu lelaki paling banyak diincar di Imakurga, meski ia sudah menikah sekalipun, banyak wanita masih berusaha memanjat tempat tidurnya.

Apa-apaan ini? Pikir Kimberly. Ia tahu suasana hati suami sejak memasuki ruang pesta tidak lebih baik. Dan sekarang Jay Sykes malah menuang minyak ke api.

"Dewi Kim, aku merindukanmu"

Tiba-tiba saja diantara perang dingin dua lelaki dingin dan pendiam itu, seorang pembuat masalah memeluk Kimberly dan orang itu adalah Max Marwe.

Kimberly Miro mendorong Max menjauh dan ingin segera membuat lubang untuk bersembunyi "Max, sialan. Aku sudah menikah"

"Hahahaha" Tawa Max Merwe pecah "Apa-apaan ini Kim? Kau mencari masalah lagi dengan sejumlah laki-laki kaya?" komentarnya main-main "Lihat. Lihat. Siapa disini, Oh, ada Tuan Stanford dari Eightcent Game's, lalu Tuan Sykes dari AA Enterprise. Kita hanya tidak bertemu beberapa waktu dan level jalangmu telah naik beberapa tingkat" pujinya dengan penuh cemooh dan masih cengengesan dengan sangat bahagia, ia masih punya dendam yang harus diselesaikan dengan Kimberly Miro dan kesempatan itu ada didepannya sekarang, tentu ia tidak melewatkan kesempatan itu.

"Sialan kau Max" gerutu Kimberly "Mulut kotormu, astaga. Untung sekarang kita di pesta, kalau tidak sudah kurebus kau hidup-hidup" ancam Kimberly dengan geram.

Lelaki pembuat onar itu pura-pura tidak mendengar kemarahan Kimberly Miro yang mengemaskan "Halo Tuan-tuan. Kenalkan aku mantan pacar dan mantan calon suami Kimberly tapi tidak jadi, lalu sekarang menjadi tamengnya dari sejumlah lelaki kaya, karena gadis kecil nan tak berdaya ini yang katanya, katanya sih, sudah menikah. Tapi aku tidak percaya dia telah menikah" Max Merwe si pembuat onar menggeleng lemah, amat terhanyut dalam perannya "Kimberly burung bebas ini tidak mungkin menikah, sangat tidak tidak mungkin baginya menyerahkan seluruh harem hanya untuk seorang lelaki. Standarnya untuk seorang suaminya juga sangat tinggi. Menikah? Dia pasti mengalami delusi parah. Bukan begitu, Dewi Kimberly?"

Kimberly Miro mengangguk-angguk marah dengan senyum masam, ia menggertak gigi gerahamnya dan melepaskan diri dari Max Merwe dan kembali kesamping suaminya yang bisa meledakkan bom kapan saja "Ngomong-ngomong Max, ini lelaki yang menyebabkan aku menyerahkan seluruh harem itu" katanya penuh penekanan.

Jay Sykes tersenyum kecil, ia tadinya mau menggoda Kimberly Miro dan berencana menyebabkan masalah untuknya, tapi ternyata ada pendatang lain yang menyebabkan masalah lebih besar, dan orang itu adalah artis terkenal Max Merwe.

Rahang Max Merwe hampir jatuh dan ia tertawa canggung "Haha, perkataan saya tadi hanya bercanda Tuan Stanford, ah, senang bertemu denganmu. Ah, Aku harus pergi, sampai jumpa lain waktu" katanya bersalah dan segera melarikan diri.

Jamie Stanford mengangguk dingin dan Max Merwe menghilang dengan cepat, lalu Jay Sykes mengucapkan selamat tinggal dengan senyum bahagia dan Kimberly seoranglah yang harus membereskan semua kekacauan yang di akibatkan kenalan sialannya.

Dari kejauhan dua pasang mata menatap bermusuhan menuju tempat kejadian interaksi Kimberly Miro dengan tiga lelaki panas di pesta, bukan hanya pesta, tapi juga di Prevkaya City.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status