Share

Dua Garis Biru

"Cerai? Aku mau pindah kamar supaya kamu bisa berpikir jernih kalau sendirian gitu." Michael yang sedang menikmati sereal langsung tersedak saat Odelyn tanpa aba-aba langsung mengatakan kalimat semacam itu.

"Makasih. Karena hal itu aku jadi bisa berpikir jernih dan mengambil keputusan itu." Odelyn tidak mau berdebat lebih jauh. Lebih baik mulai hari ini dia mencari kontrakan baru untuk dia tempati. Rumah ini milik Michael oleh karena itu Odelyn harus jadi pihak yang tahu diri untuk angkat kaki dari sini.

"Odelyn, kayaknya kamu belum benar-benar berpikir jernih. Sekarang mendingan kamu ke kamar ya. Atau kamu bisa kemana pun asal bisa bikin pikiran kamu jadi jernih lagi ya." Michael kini menatap khawatir ke arah Odelyn.

Odelyn yang ditatap seperti itu justru merasa muak. Apakah Michael tidak sadar bahwa sumber kekhawatiran Odelyn adalah Michael sendiri? Michael membuat Odelyn khawatir kalau-kalau rumah ini bukanlah rumah lagi. Odelyn khawatir kalau rumah ini adalah tempat nyawanya berakhir di tangan Michael.

"Aku sudah berpikir jernih jadi gak perlu mengkhawatirkan aku seperti itu. Aku juga akan keluar dari sini hari ini juga." Odelyn kembali lagi ke kamarnya untuk merapikan semua barang-barang kepunyaannya. Tekad Odelyn untuk pergi dari rumah ini dan memutus semua hal yang berkaitan dengan Michael sudah bulat.

"Odelyn-Odelyn. Ini ada apa sih? Aku belum paham kenapa kamu tiba-tiba minta cerai. Apa alasannya gara-gara aku nanya soal detektif swasta? Aku cuma nanya karena khawatir dengan kamu dan tentunya aku sendiri. Kalau memang karena pertanyaanku itu bikin kamu terganggu aku minta maaf ya. Aku tahu aku salah karena terlalu mencecar kamu." Saat ini terlihat sekali bahwa Michael merasa sangat frustasi karena tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Sebenarnya kenapa tiba-tiba Odelyn meminta cerai? Odelyn bukanlah orang yang berpikiran dangkal dalam mengambil keputusan. Apapun keputusan yang diambil Odelyn pasti sudah melalui pertimbangan matang-matang. Tapi hari ini sulit rasanya bagi Michael untuk merasa bahwa Odelyn sudah berpikir matang-matang sebelum meminta cerai. Sebenarnya ada apa ini?

"Kamu bahkan gak tahu? Ya sudah kalau begitu." Dasar Michael manusia gak berguna. Orang yang bahkan tidak tahu apa kesalahannya malah terus-terusan bersikap tidak tahu diri seperti ini. Apa sulitnya sih tahu akan kesalahan diri sendiri?

"Odelyn. Kita ini punya mulut untuk bicara dan aku juga bukan cenayang untuk tahu apa yang ada di pikiran kamu. Kalau memang ada kesalahan yang aku lakukan yang bikin kamu merasa marah ataupun jengkel tolong bilang ke aku. Ini kita sudah menikah lho, bukan masa pacaran lucu-lucuan yang kalau mau putus tinggal bilang putus lalu kalau mau balikan ya tinggal balikan. Ini kalau kita cerai ya sudah cerai saja, akan sangat sulit untuk kita bisa rujuk." Demi Tuhan, Michael sangat frustasi saat ini. Apa yang sedang ada di pikiran Odelyn sampai meminta cerai seperti ini?

Odelyn yang mendengar semua itu langsung merasa jengkel sendiri. Masalahnya Odelyn tidak tahu rahasia apa yang disimpan Michael. Odelyn hanya merasa bahwa rahasia itu akan membahayakan dirinya jika terus-terusan berada di dekat Michael. Saat ini Odelyn juga tidak bisa bilang hal ini kepada Michael.

"Sebenarnya kamu mikir apa saja di dalam kamar waktu sendirian? Apa yang kamu pikirkan sampai kamu mau cerai dari aku?" Michael tidak ingin masalah ini berakhir dengan cerai. Michael ingin mempertahankan pernikahan ini. Memangnya pernikahan itu adalah hal yang main-main?

"Itu..." Sialan. Kenapa ini? Kenapa Odelyn merasa mual tiba-tiba? Sebenarnya sih sudah satu minggu ini Odelyn selalu mual tiap pagi.

"Kamu kenapa?" Michael melihat Odelyn yang raut wajahnya meringis dan memegangi perut.

"Ayo ke kamar dulu. Perut kamu sakit itu." Michael dengan pelan-pelan memegangi Odelyn untuk masuk ke dalam kamar.

Odelyn sebenarnya tidak mau dipegang seperti ini. Tapi kenyataannya adalah dirinya saat ini terlalu lemah untuk memberontak. Rasanya kalau memberontak pun akan sia-sia.

"Sekarang kamu tiduran saja dan —" Belum selesai Michael berbicara tiba-tiba Odelyn memotong ucapan Michael.

"Testpack. Aku butuh testpack." Wajah Odelyn terlihat sangat serius. Ada kecemasan juga pada wajahnya saat meminta hal tersebut.

"Testpack? Odelyn bukannya kita selalu pakai pengaman ya waktu melakukan itu? Aku rasa gak mungkin kalau kamu hamil." Michael dengan segera membantah ucapan Odelyn. Michael sudah memakai pengaman begitu juga dengan Odelyn yang selalu meminum pil. Mereka selalu menggunakan pengaman ganda seperti itu untuk mencegah kehamilan di pernikahan ini.

"Aku yang ngerasain badanku ini makanya aku minta tolong untuk dibelikan testpack." Odelyn merasa kesal dengan Michael yang masih saja membantah. Duh, kenapa sih emosi negatif Odelyn mulai meluap-luap?

Melihat wajah Odelyn yang terlihat sangat kesal Michael kemudian langsung buru-buru bersiap untuk membelikan testpack. "Yaudah aku beli dulu ya. Kamu istirahat aja dulu disini. Sebentar aku ambilkan minum dulu biar kamu gak perlu keluar lagi." Michael dengan segera mengambil air minum di dapur lalu buru-buru kembali ke dalam kamar Odelyn.

"Aku gak akan lama kok." Michael dengan segera keluar untuk membeli testpack.

Odelyn yang melihat dan merasakan perhatian Michael langsung merasa sedih. Sebenarnya selama ini apakah Odelyn sudah berada di tempat yang tepat? Apakah pernikahan ini benar-benar membuat Odelyn bahagia? Ya, Odelyn memang bahagia. Mereka memang bukan pasangan penuh cinta yang mungkin setiap harinya terasa berbunga-bunga dalam pernikahan. Mereka adalah pasangan biasa yang hidup dalam satu rumah tapi punya komitmen yang kuat. Mereka saling berbagi, saling peduli, saling menghargai, saling setia, dan saling menghormati. Semuanya dalam pernikahan ini terasa sangat membahagiakan untuk Odelyn. Apakah cerai adalah keputusan yang tepat? Jika bercerai, Odelyn akan kehilangan semua ini. Tapi jika tidak bercerai maka bisa jadi nyawa Odelyn akan jadi taruhannya. Ditambah lagi Odelyn tidak tahu rahasia apa yang disimpan oleh Michael. Tentunya semua hal tersebut membuat Odelyn sulit untuk mengambil keputusan.

"Odelyn ini— Loh kamu kenapa nangis?" Michael yang baru saja kembali langsung terkejut saat melihat Odelyn yang menangis.

"Kamu pengen sesuatu? Kamu mau apa bilang aja ke aku." Michael tidak tahu apa yang terjadi pada Odelyn selama dia pergi membeli testpack tapi ketika melihat kondisi Odelyn yang seperti ini jelas saja membuat Michael khawatir.

"Aku gakpapa. Mana testpack nya biar aku coba sekarang?" Odelyn buru-buru meminta testpack yang dibeli oleh Michael.

"Ini. Kamu beneran gakpapa kan?" Michael yakin sekali ada hal yang menganggu Odelyn akhir-akhir. Hal itu jugalah yang membuat gerak-gerik Odelyn jadi aneh dan bahkan meminta cerai. Sekarang ini Odelyn malah menangis.

"Gakpapa. Aku mau ke kamar mandi dulu."

*

"Aku hamil." Odelyn memperlihatkan testpack yang menunjukkan dua garis biru.

"Hamil?" Michael benar-benar terperangah dengan hasil testpack itu.

"Kita sudah tiga kali gak pakai pengaman karena kamu selalu mabuk waktu itu. Kita tiga kali berturut-turut gak pakai pengaman waktu kamu stres karena kerjaan terus ya mabuk sampai akhirnya gak mikir soal pengaman." Ah, Odelyn ingat waktu itu dia sangat mendambakan anak sehingga berpikir tidak ada salahnya jika punya anak. Apalagi tidak ada kesepakatan diantara mereka untuk tidak punya anak. Tapi sekarang Odelyn baru bisa berpikir dengan jernih. Bagaimana jika ternyata Michael tidak ingin punya anak? Dan lagi saat ini Odelyn benar-benar bimbang dengan pernikahannya karena adanya rahasia Michael.

Michael baru ingat kalau mereka memang pernah melakukan hal tersebut tanpa pengaman ketika dia mabuk. Tapi kenapa Odelyn tidak bilang apa-apa? Kenapa Odelyn tidak bilang kalau mereka tidak menggunakan pengaman saat Michael sudah dalam keadaan sadar? Apakah itu artinya sebenarnya Odelyn menginginkan anak? Lalu kenapa orang yang seperti itu malah tiba-tiba menginginkan perceraian? Ah, bukankah anak ini adalah anugerah untuk pernikahan mereka. Ya, anak ini adalah anugerah terindah dalam pernikahan ini karena bisa membuat Odelyn melupakan keinginannya untuk bercerai.

"Odelyn. Kamu mau apa? Biasanya ibu hamil suka mengidam kan? Eh, nggak. Sekarang yang paling penting kita ke rumah sakit dulu oke. Kita ini orang tua baru jadi perlu belajar kan." Michael langsung mengarahkan Odelyn untuk bersiap-siap dan Odelyn yang sudah tidak punya tenaga hanya pasrah saja.

*

"Odelyn pasti capek makanya sekarang tidur nyenyak gitu." Michael segera membereskan peralatan makan Odelyn di kamar karena tadi Odelyn meminta untuk makan di kamar. Rupanya ketika Michael mendatangi kamar Odelyn, dia sudah tidur."

"Barang apa sih? Aku takut sama Michael."

Mendengar rintihan seperti itu keluar dari mulut Odelyn langsung membuat badan Michael kaku berdiri di depan pintu kamar. Apa ini?

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status