Share

Dua Garis Biru

Author: Lavien Wu
last update Last Updated: 2023-12-26 18:00:41

"Cerai? Aku mau pindah kamar supaya kamu bisa berpikir jernih kalau sendirian gitu." Michael yang sedang menikmati sereal langsung tersedak saat Odelyn tanpa aba-aba langsung mengatakan kalimat semacam itu.

"Makasih. Karena hal itu aku jadi bisa berpikir jernih dan mengambil keputusan itu." Odelyn tidak mau berdebat lebih jauh. Lebih baik mulai hari ini dia mencari kontrakan baru untuk dia tempati. Rumah ini milik Michael oleh karena itu Odelyn harus jadi pihak yang tahu diri untuk angkat kaki dari sini.

"Odelyn, kayaknya kamu belum benar-benar berpikir jernih. Sekarang mendingan kamu ke kamar ya. Atau kamu bisa kemana pun asal bisa bikin pikiran kamu jadi jernih lagi ya." Michael kini menatap khawatir ke arah Odelyn.

Odelyn yang ditatap seperti itu justru merasa muak. Apakah Michael tidak sadar bahwa sumber kekhawatiran Odelyn adalah Michael sendiri? Michael membuat Odelyn khawatir kalau-kalau rumah ini bukanlah rumah lagi. Odelyn khawatir kalau rumah ini adalah tempat nyawanya berakhir di tangan Michael.

"Aku sudah berpikir jernih jadi gak perlu mengkhawatirkan aku seperti itu. Aku juga akan keluar dari sini hari ini juga." Odelyn kembali lagi ke kamarnya untuk merapikan semua barang-barang kepunyaannya. Tekad Odelyn untuk pergi dari rumah ini dan memutus semua hal yang berkaitan dengan Michael sudah bulat.

"Odelyn-Odelyn. Ini ada apa sih? Aku belum paham kenapa kamu tiba-tiba minta cerai. Apa alasannya gara-gara aku nanya soal detektif swasta? Aku cuma nanya karena khawatir dengan kamu dan tentunya aku sendiri. Kalau memang karena pertanyaanku itu bikin kamu terganggu aku minta maaf ya. Aku tahu aku salah karena terlalu mencecar kamu." Saat ini terlihat sekali bahwa Michael merasa sangat frustasi karena tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Sebenarnya kenapa tiba-tiba Odelyn meminta cerai? Odelyn bukanlah orang yang berpikiran dangkal dalam mengambil keputusan. Apapun keputusan yang diambil Odelyn pasti sudah melalui pertimbangan matang-matang. Tapi hari ini sulit rasanya bagi Michael untuk merasa bahwa Odelyn sudah berpikir matang-matang sebelum meminta cerai. Sebenarnya ada apa ini?

"Kamu bahkan gak tahu? Ya sudah kalau begitu." Dasar Michael manusia gak berguna. Orang yang bahkan tidak tahu apa kesalahannya malah terus-terusan bersikap tidak tahu diri seperti ini. Apa sulitnya sih tahu akan kesalahan diri sendiri?

"Odelyn. Kita ini punya mulut untuk bicara dan aku juga bukan cenayang untuk tahu apa yang ada di pikiran kamu. Kalau memang ada kesalahan yang aku lakukan yang bikin kamu merasa marah ataupun jengkel tolong bilang ke aku. Ini kita sudah menikah lho, bukan masa pacaran lucu-lucuan yang kalau mau putus tinggal bilang putus lalu kalau mau balikan ya tinggal balikan. Ini kalau kita cerai ya sudah cerai saja, akan sangat sulit untuk kita bisa rujuk." Demi Tuhan, Michael sangat frustasi saat ini. Apa yang sedang ada di pikiran Odelyn sampai meminta cerai seperti ini?

Odelyn yang mendengar semua itu langsung merasa jengkel sendiri. Masalahnya Odelyn tidak tahu rahasia apa yang disimpan Michael. Odelyn hanya merasa bahwa rahasia itu akan membahayakan dirinya jika terus-terusan berada di dekat Michael. Saat ini Odelyn juga tidak bisa bilang hal ini kepada Michael.

"Sebenarnya kamu mikir apa saja di dalam kamar waktu sendirian? Apa yang kamu pikirkan sampai kamu mau cerai dari aku?" Michael tidak ingin masalah ini berakhir dengan cerai. Michael ingin mempertahankan pernikahan ini. Memangnya pernikahan itu adalah hal yang main-main?

"Itu..." Sialan. Kenapa ini? Kenapa Odelyn merasa mual tiba-tiba? Sebenarnya sih sudah satu minggu ini Odelyn selalu mual tiap pagi.

"Kamu kenapa?" Michael melihat Odelyn yang raut wajahnya meringis dan memegangi perut.

"Ayo ke kamar dulu. Perut kamu sakit itu." Michael dengan pelan-pelan memegangi Odelyn untuk masuk ke dalam kamar.

Odelyn sebenarnya tidak mau dipegang seperti ini. Tapi kenyataannya adalah dirinya saat ini terlalu lemah untuk memberontak. Rasanya kalau memberontak pun akan sia-sia.

"Sekarang kamu tiduran saja dan —" Belum selesai Michael berbicara tiba-tiba Odelyn memotong ucapan Michael.

"Testpack. Aku butuh testpack." Wajah Odelyn terlihat sangat serius. Ada kecemasan juga pada wajahnya saat meminta hal tersebut.

"Testpack? Odelyn bukannya kita selalu pakai pengaman ya waktu melakukan itu? Aku rasa gak mungkin kalau kamu hamil." Michael dengan segera membantah ucapan Odelyn. Michael sudah memakai pengaman begitu juga dengan Odelyn yang selalu meminum pil. Mereka selalu menggunakan pengaman ganda seperti itu untuk mencegah kehamilan di pernikahan ini.

"Aku yang ngerasain badanku ini makanya aku minta tolong untuk dibelikan testpack." Odelyn merasa kesal dengan Michael yang masih saja membantah. Duh, kenapa sih emosi negatif Odelyn mulai meluap-luap?

Melihat wajah Odelyn yang terlihat sangat kesal Michael kemudian langsung buru-buru bersiap untuk membelikan testpack. "Yaudah aku beli dulu ya. Kamu istirahat aja dulu disini. Sebentar aku ambilkan minum dulu biar kamu gak perlu keluar lagi." Michael dengan segera mengambil air minum di dapur lalu buru-buru kembali ke dalam kamar Odelyn.

"Aku gak akan lama kok." Michael dengan segera keluar untuk membeli testpack.

Odelyn yang melihat dan merasakan perhatian Michael langsung merasa sedih. Sebenarnya selama ini apakah Odelyn sudah berada di tempat yang tepat? Apakah pernikahan ini benar-benar membuat Odelyn bahagia? Ya, Odelyn memang bahagia. Mereka memang bukan pasangan penuh cinta yang mungkin setiap harinya terasa berbunga-bunga dalam pernikahan. Mereka adalah pasangan biasa yang hidup dalam satu rumah tapi punya komitmen yang kuat. Mereka saling berbagi, saling peduli, saling menghargai, saling setia, dan saling menghormati. Semuanya dalam pernikahan ini terasa sangat membahagiakan untuk Odelyn. Apakah cerai adalah keputusan yang tepat? Jika bercerai, Odelyn akan kehilangan semua ini. Tapi jika tidak bercerai maka bisa jadi nyawa Odelyn akan jadi taruhannya. Ditambah lagi Odelyn tidak tahu rahasia apa yang disimpan oleh Michael. Tentunya semua hal tersebut membuat Odelyn sulit untuk mengambil keputusan.

"Odelyn ini— Loh kamu kenapa nangis?" Michael yang baru saja kembali langsung terkejut saat melihat Odelyn yang menangis.

"Kamu pengen sesuatu? Kamu mau apa bilang aja ke aku." Michael tidak tahu apa yang terjadi pada Odelyn selama dia pergi membeli testpack tapi ketika melihat kondisi Odelyn yang seperti ini jelas saja membuat Michael khawatir.

"Aku gakpapa. Mana testpack nya biar aku coba sekarang?" Odelyn buru-buru meminta testpack yang dibeli oleh Michael.

"Ini. Kamu beneran gakpapa kan?" Michael yakin sekali ada hal yang menganggu Odelyn akhir-akhir. Hal itu jugalah yang membuat gerak-gerik Odelyn jadi aneh dan bahkan meminta cerai. Sekarang ini Odelyn malah menangis.

"Gakpapa. Aku mau ke kamar mandi dulu."

*

"Aku hamil." Odelyn memperlihatkan testpack yang menunjukkan dua garis biru.

"Hamil?" Michael benar-benar terperangah dengan hasil testpack itu.

"Kita sudah tiga kali gak pakai pengaman karena kamu selalu mabuk waktu itu. Kita tiga kali berturut-turut gak pakai pengaman waktu kamu stres karena kerjaan terus ya mabuk sampai akhirnya gak mikir soal pengaman." Ah, Odelyn ingat waktu itu dia sangat mendambakan anak sehingga berpikir tidak ada salahnya jika punya anak. Apalagi tidak ada kesepakatan diantara mereka untuk tidak punya anak. Tapi sekarang Odelyn baru bisa berpikir dengan jernih. Bagaimana jika ternyata Michael tidak ingin punya anak? Dan lagi saat ini Odelyn benar-benar bimbang dengan pernikahannya karena adanya rahasia Michael.

Michael baru ingat kalau mereka memang pernah melakukan hal tersebut tanpa pengaman ketika dia mabuk. Tapi kenapa Odelyn tidak bilang apa-apa? Kenapa Odelyn tidak bilang kalau mereka tidak menggunakan pengaman saat Michael sudah dalam keadaan sadar? Apakah itu artinya sebenarnya Odelyn menginginkan anak? Lalu kenapa orang yang seperti itu malah tiba-tiba menginginkan perceraian? Ah, bukankah anak ini adalah anugerah untuk pernikahan mereka. Ya, anak ini adalah anugerah terindah dalam pernikahan ini karena bisa membuat Odelyn melupakan keinginannya untuk bercerai.

"Odelyn. Kamu mau apa? Biasanya ibu hamil suka mengidam kan? Eh, nggak. Sekarang yang paling penting kita ke rumah sakit dulu oke. Kita ini orang tua baru jadi perlu belajar kan." Michael langsung mengarahkan Odelyn untuk bersiap-siap dan Odelyn yang sudah tidak punya tenaga hanya pasrah saja.

*

"Odelyn pasti capek makanya sekarang tidur nyenyak gitu." Michael segera membereskan peralatan makan Odelyn di kamar karena tadi Odelyn meminta untuk makan di kamar. Rupanya ketika Michael mendatangi kamar Odelyn, dia sudah tidur."

"Barang apa sih? Aku takut sama Michael."

Mendengar rintihan seperti itu keluar dari mulut Odelyn langsung membuat badan Michael kaku berdiri di depan pintu kamar. Apa ini?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Rahasia Gelap Suamiku    Happy Ending

    "Ya ampun, Maura! Kamu kenapa lagi ini?!" Odelyn terkejut melihat penampilan Maura yang jauh dari kata bersih dan rapi. Sebenarnya Maura pergi kemana lagi dan apa yang dia lakukan sampai penampilannya bisa sehancur itu?"Maaf, mama. Aku tuh beneran gak sengaja tahu. Aku gak mengira kalau akan jadi seperti ini." Maura seakan meminta belas kasihan dari Odelyn. "Kamu jatuh dimana lagi ini? Mama benar-benar gak habis pikir deh dengan kamu." Odelyn sudah memastikan bahwa Maura sudah dalam kondisi yang layak ketika berangkat sekolah. Odelyn tentunya berharap Maura juga akan pulang dengan keadaan yang sama. Tapi apa ini? Kenapa malah seperti ini jadinya? "Tadi aku gak sengaja deh, ma. Aku serius ini. Lagipula siapa sih yang pengen jatuh. Aku rasa gak ada yang pengen jatuh deh. Aku ini umurnya 17 tahun, ya kali aku sengaja jatuh. Itu namanya tindakan yang gak dewasa kan." Maura kesal karena di tengah kondisinya yang sedang luka seperti ini pun Odelyn seperti menyalahkan dirinya. Padahal ka

  • Rahasia Gelap Suamiku    Peringatan

    Michael dan Odelyn yang mendengar hal seperti itu jelas langsung terguncang. Maura mengalami hal mengerikan seperti itu di luaran sana dan Michael serta Odelyn malah tidak tahu apa-apa. Mereka berdua merasa tidak becus sebagai orang tua. Harusnya tidak boleh seperti ini. "Sayang, kamu gak perlu denger omongannya Helena. Orang yang mempunyai kesalahan memang bisa masuk penjara. Tapi kamu gak ada kesalahan apapun lho. Kamu gak perlu takut masuk penjara karena Helena pun gak punya hak untuk menakut-nakuti kamu masuk penjara. Mama harap Maura paham akan hal itu ya. Yang Maura perlu tahu adalah memang benar bahwa orang tuanya mama tinggal di tempat yang jauh tapi memang belum bisa menemui kita. Orang tuanya mama masih punya urusan yang masih harus diselesaikan. Kalau Helena menanyakan soal hal ini kamu bilang saja bahwa mama dan ayah gak ngasih tahu apa-apa. Kamu paham kan maksudnya mama?" Odelyn berusaha keras untuk tidak menangis di hadapan Maura. Saat ini hati Odelyn benar-benar hancur

  • Rahasia Gelap Suamiku    Cerita Maura

    Odelyn sampai jatuh terjerembab karena terkejut dengan suara yang tiba-tiba terdengar. Sialnya suara itu adalah suara yang tidak ingin didengar oleh Odelyn untuk saat ini. "Sayang, kamu kok sudah bangun? Ayo mama antar ke kamar lagi ya untuk tidur." Odelyn memilih untuk berlagak tidak terjadi apa-apa di depan Maura. Saat ini jantung Odelyn benar-benar berdegup dengan kencang. Michael yang tahu bahwa kondisi saat ini benar-benar tidak kondusif langsung berusaha untuk menenangkan Maura. "Nak, ayo kita ke dalam kamar dulu ya. Ini sudah malam jadi harusnya kamu sudah tidur bukannya malah berkeliaran begini." Michael juga sama terkejutnya dengan Odelyn saat Maura tiba-tiba ada disini. Barangkali Maura sudah mendengar semua pembicaraan tapi langsung tertarik di poin soal penjara. Sungguh Michael pun sampai sulit untuk berkata-kata. Saat ini yang ada di pikirannya hanyalah bagaimana bisa mengalihkan perhatian Maura. Kalau diperlukan adalah bagaimana cara membuat Maura lupa akan apa yang di

  • Rahasia Gelap Suamiku    Selisih Pendapat

    Odelyn terdiam sambil menatap dengan mata yang membesar ke arah Maura. Anak ini tahu kata penjara dari mana? Dari mana dia bisa punya spekulasi bahwa tempat yang jauh itu adalah penjara? "Penjara? Kamu kok bisa nebak gitu sih, sayang? Mama jadi takut deh kamu ngomong kayak gitu." Odelyn mencoba bercanda kepada Maura. Odelyn sangat takut tapi dia harus menyembunyikan ketakutan itu dengan baik. Pokoknya Maura tidak boleh mencurigai apapun dari Odelyn. "Loh tapi katanya Helena dulu memang keluarga ayah dan mama gak akur tuh. Nah karena gak akur itu makanya orang tuanya mama masuk penjara. Aku tuh bingung deh kenapa orang gak akur bisa sampai masuk penjara. Makanya aku nanya ke mama soal kemana orang tuanya mama. Aku tuh penasaran aja deh soalnya Helena bilang gitu. Tapi mama kok mama malah menghindar terus. Aku jadi bingung deh." Wajah Maura terlihat seperti orang yang diombang-ambing oleh kenyataan yang ada. Pada dasarnya yang terjadi adalah adalah fakta bahwa memang benar orang tuany

  • Rahasia Gelap Suamiku    Hening

    Odelyn sudah sering mendapatkan pertanyaan yang tidak menyenangkan dari orang-orang di sekitarnya. Tapi baru kali ini Odelyn mendapatkan pertanyaan yang tidak hanya tidak menyenangkan namun juga mengerikan. Bagaimana Odelyn akan menjawab pertanyaan semacam ini? Odelyn benar-benar kehilangan akal. "Tumben banget kamu nanyain orang tuanya mama." Odelyn menjawab dengan santai dan nada bicara yang bercanda. Tapi siapapun tahu bahwa detak jantung yang kencang ini bukanlah candaan. Saat ini Odelyn benar-benar merasa tidak nyaman. Saat ini Odelyn benar-benar tidak tahu lagi harus bagaimana. "Soalnya kalau aku main di rumah Helena tuh pasti orang tua mamanya ada lho. Sebutannya itu kakek dan nenek ya kan. Nah kalau orang tua ayah kan memang sudah meninggal. Tapi kalau orang tua mama kemana? Aku kok gak pernah tahu apa-apa tentang mereka." Wajah Maura benar-benar menunjukkan betapa besar rasa penasarannya saat ini. Odelyn sampai tidak mengerti lagi harus menjawab apa. Odelyn tidak tahu bagai

  • Rahasia Gelap Suamiku    Pertanyaan Maut

    "Bukannya mama sudah bilang untuk hati-hati ya. Ini kamu sampai lecet begini lho." Odelyn tidak bisa tidak mengomel ketika melihat lutut dan pergelangan kaki Maura dipenuhi dengan luka lecet. "Ma, tolong obatin aku dulu dong. Aku nih sakit lho." Maura rupanya bisa mencari celah agar tidak terlalu dimarahi oleh Odelyn. Lihatlah sekarang bagaimana cara dia berkilah. Sungguh Odelyn tidak bisa berbuat apa-apa kalau sudah begini. "Iya sini mama obatin. Kamu gak minta mama obatin pun pasti bakal mama obatin kok. Mama tuh cuma gak tega lihat kamu begini. Lagipula kamu tuh sudah 10 tahun lho, Maura. Harusnya kan kamu tahu gimana untuk berhati-hati. Tapi lihat nih kamu sekarang." Odelyn sudah berusaha keras kok untuk tidak terlalu mengomeli Maura. Tapi apalah datanya saat ini. Odelyn terlalu gemas dengan Maura yang seringkali tidak mengerti bahwa bahaya itu pasti bisa menjemput jika tidak berhati-hati. Ah, tapi sudahlah. Saat ini Odelyn tidak mau mengomel terlalu banyak. Bisa-bisa nanti Maur

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status