Judul : RAHASIA GRUP WA KELUARGA SUAMI
**[Om Adnan, makasih ya hadiah sepeda gunung ini, Bianca suka banget!] pesan dari Feli Kakak iparku. Jadi Mas Adnan membelikan keponakannya yaitu Bianca sepeda baru. Setahuku sepeda begitu harganya sekitar 3 jutaan.[Makasih juga Om Adnan, ini gelang emasnya. Bisa untuk tabunganku menjelang persalinan.] Dea adik iparku ikut mengirim pesan.WA suamiku telah ku sadap tanpa sepengetahuannya. Ternyata dia mempunyai grup WA keluarga, dan aku tak di masukkan kedalamnya. Mas Adnan bagi-bagi hadiah dengan saudaranya, apakah ini yang sering di lakukan suamiku. [Mas, aku dan Cila sudah sampai rumah Mama. Kapan kamu nyusul kesini, bawa mobil ya. Ajak kita ke kota mau ke tran*ma*t. Cila gak sabar mau kesana.] Deg.. pesan iti dari Mbak Kemala mantan istri suamiku. Dulu Mas Adnan sebelum menikah denganku memang duda dan ia mempunyai anak 1 dengan Mbak Kemala yang bernama Cila berusia 7 tahun. [Wah ada yang mau jalan-jalan dengan Papanya nih. Asik dong!] timpal Dea dengan emot bahagia.[Cila, jangan lupa ajak Kak Bianca dong hehe...] Mbak Feli.[Cila cantik, nanti setelah liburan gantian kerumah Nenek sini ya.] Ibu mertuaku ikut membalas. [Pasti sayang, nanti sore papa kesana. Papa ajak Cila jalan-jalan dengan Mama sepuasnya!] Mas Adnan akhirnya ikut membalas.[Setelah itu ajak cucu Ibu kesini, Nan. Ibu sudah rindu.] balas ibu mertua."Nenek, aku mau ini!" ujar Riko anakku, dia menunjuk kue yang ada di toples kaca. Tapi Ibu mertuaku hanya diam tak menanggapi, dia kembali sibuk dengan ponselnya. Ya, aku sedang dirumah Ibu mertua. Tadi beliau minta di belikan makanan, karena sedang tak enak badan. Tapi seperti nya ibu baik-baik saja. Bahkan sedang berbalas pesan WA di grup dengan mantan menantunya juga. Padahal Riko juga cucu kandungnya, aku dan Mas Adnan sudah mempunyai anak yang kini berusia 4 tahun. Tapi keluarga Mas Adnan memang seperti tidak suka denganku, bahkan anakku. Mereka memang perhatian pada Cila. Tapi aku tak menyangka jika Mas Adnan menjalin hubungan baik juga dengan Mbak Kemala. Dulu mereka cerai karena Mbak Kemala selingkuh.Entah sejak kapan mereka berhubungan baik, sampai Mbak Kemala masuk ke grup WA keluarga sedangkan aku.Aku tak bisa biarkan ini, apalagi Mas Adnan kerja mengelola usahaku. Semua yang ia miliki adalah dariku, dan enaknya dia bagi-bagi dengan saudaranya yang bahkan tak menghargaiku, menganggap aku dan Riko saja tidak. [Satu minggu lagi Farhan akan lamaran, kamu kesini ya Kemala. Ibu berharap kamu datang.] Ibu kembali mengirim pesan WA.Farhan adalah adik Mas Adnan dan Dea si bungsu.[Tapi Bu, gimana nanti dengan Kania?] balas Mbak Kemala. [Istri Adnan memang ada hak apa untuk melarangmu datang, Ibu yang mengundangmu.]"Bu, Nenek gak bolehin aku ambil kue itu!" adu Riko dengan raut wajah sedih."Kita beli sendiri ya sayang," aku mengajak Riko pergi dari rumah mertua."Bu, aku pulang dulu ya," aku berpamitan pada Ibu."Hum iya!" sahut Ibu tanpa menatapku dan sibuk dengan ponselnya.Saat aku akan pulang. Mas Adnan datang. "Mas, aku minta kunci mobil!" ucapku.Aku tak akan membiarkan Mas Adnan menggunakan mobilku untuk menjemput mantan istrinya."Mau kemana, Kania. Mas mau pergi," ujarnya."Aku mau kerumah, Mamaku." jawabku."Kamu kan bisa naik motor, rumah Mamamu tak terlalu jauh!" timpal Ibu mertua sinis."Kenapa memangnya Bu, kan aku mau pakai mobilku sendiri!" jawabku sedikit ketus."Gak bisa, Adnan mau jemput-""Jemput siapa, Bu?" sahutku ketika Ibu mertua tak melanjutkan ucapannya.Adnan tak mengizinkan mantan Ibu mertuanya dan Sarah untuk membawa Cilla, sama saja mereka memanfaatkan Cilla untuk memaksa Adnan memberi uang pada Kemala setiap bulan."Kami yang akan mengurus Cilla. Kemala berhak karena dia ibunya, kami dulu hanya menitipkan dia," kekeh Bu Dona yang tetap akan membawa Cilla. "Banyak alasan, aku tahu apa maksud kalian. Pasti ingin agar aku mengirim uang setiap bulan pada Kemala kan, karena kalian sudah tidak punya uang lagi. Aku tidak akan membiarkan Cilla, dibawa oleh kalian. Dia tetap akan di sini tinggal bersamaku, aku tidak mau lagi dimanfaatkan oleh Kemala, harusnya Ibu bilang pada putrimu itu suruh dia bertaubat sudah banyak dosa yang ia lakukan membuat rumah tanggaku hancur dan juga kakakku. Itulah akibatnya menjadi wanita murah*n!" cerca Adnan pada mereka. "Lancang mulutmu Adnan, jangan pernah menghina Kemala. Ia sekarang sedang sakit," ujar Bu Dona matanya melotot memarahi Adnan karena telah menghina putrinya. "Bagus dia sakit, itu huku
PoV AdnanHampir 6 bulan sudah aku menikah dengan Asti. Tak ada perubahan dari istriku itu, dia semakin liar, pulang pagi dan tak peduli dengan bayi ini. Ibu datang ke rumah bersama Mbak Feli. Aku yang meminta mereka datang, karena kewalahan mengurus Cilla dan Fano. Ingin mendapatkan kerja, justru malah menjadi baby sitter untuk bayi Asti. Bapak mertua juga tak ada kejelasan, untuk memberiku pekerjaan."Istrimu kemana?" tanya Ibu dan duduk di sofa. "Sudah 4 hari ini Asti, gak pulang, Bu!" jawabku. Memang entah kemana Asti. Biasanya ia akan pulang pagi jam 3/4 dinihari tapi sekarang sudah 4 hari tak pulang, juga tidak mengabari. Aku mencoba menelpon tapi sepertinya nomorku telah di blokir olehnya. "Lihat nih!" Mbak Feli menunjukkan layar ponselnya. Di situ jelas akun fesbuk Asti yang berfoto bersama teman-temannya, sedangkan ada foto ia dirangkul oleh seorang pria muda. "Healah Asti ni ternyata gemblung! Udah punya suami, malah foto begitu sama pria lain! Adnan, kamu ceraikan sajal
PoV AdnanHampir 6 bulan sudah aku menikah dengan Asti. Tak ada perubahan dari istriku itu, dia semakin liar, pulang pagi dan tak peduli dengan bayi ini. Ibu datang ke rumah bersama Mbak Feli. Aku yang meminta mereka datang, karena kewalahan mengurus Cilla dan Fano. Ingin mendapatkan kerja, justru malah menjadi baby sitter untuk bayi Asti. Bapak mertua juga tak ada kejelasan, untuk memberiku pekerjaan."Istrimu kemana?" tanya Ibu dan duduk di sofa. "Sudah 4 hari ini Asti, gak pulang, Bu!" jawabku. Memang entah kemana Asti. Biasanya ia akan pulang pagi jam 3/4 dinihari tapi sekarang sudah 4 hari tak pulang, juga tidak mengabari. Aku mencoba menelpon tapi sepertinya nomorku telah di blokir olehnya. "Lihat nih!" Mbak Feli menunjukkan layar ponselnya. Di situ jelas akun fesbuk Asti yang berfoto bersama teman-temannya, sedangkan ada foto ia dirangkul oleh seorang pria muda. "Healah Asti ni ternyata gemblung! Udah punya suami, malah foto begitu sama pria lain! Adnan, kamu ceraikan sajal
PoV AdnanAsti meringis tampak menahan sakit. "Kita ke kamar saja, kamu kesakitan," aku mengajak Asti untuk pergi ke kamar dan meninggalkan pelaminan. "Sakit banget, Mas!" rintih Asti. "Kamu mau melahirkan mungkin As, ini sama seperti mantan istriku dulu saat ia kontraksi. Apa kamu sudah hamil 9 bulan?" aku benar-benar penasaran dengan usia kandungannya. "Iya mungkin, Mas!" jawabnya sambil terus berjalan perlahan menuju kamar."Kok mungkin? Kan kamu yang hamil pasti tahu lah!" aku menutup pintu saat kami berada di dalam kamar. Pak Lurah bilang jika putrinya hamil 4 minggu, waduh pas acara resepsi malah mau melahirkan, buat malu saja Asti ini. Jika memang benar dia akan melahirkan sama saja tak menutup aib. Yang penting aku sudah menerima uang dari Pak Lurah, tapi jika begini namaku juga yang ikut tercoreng dan di duga yang telah menghamili Asti."Asti..!" pintu di gedor terdengar suara Ibu Asti yang kini menjadi ibu mertuaku. Aku membuka pintu. "Ada apa dengan kalian, kenapa mal
PoV AdnanJika dengan cara baik-baik Kania tak bisa di ajak bekerja sama, maka jangan salahkan aku jika cara memaksa bisa membawa Riko. Ia pasti ada di rumah Mama Nayla. Mbak Feli bilang, jika putraku sering di rumah Neneknya karena Kania mengurus usahanya. Kania dengan angkuh pergi menggunakan mobilnya, wanita keras kepala yang selalu merendahkan aku. Akan ku balas perbuatanmu, karenamu harga diriku terinjak-injak. **"Adnan?" ucap Kania mantan Mama mertuaku. Matanya membulat terlihat jelas ia kaget dengan kehadiranku di rumahnya. "Ma, aku ke sini mau menemui, Riko anakku!" ujarku menyampaikan maksud tujuan. Dan tetap memanggilnya Mama. Ia tampak ragu dan tersenyum kecut. "Sebentar, Mama panggilkan Riko," perempuan paro baya itu berlalu kembali masuk ke dalam rumah. Aku akan mengajak Riko. 3 hari lagi pernikahanku dan Asti akan berlangsung, dia harus mengenal calon Ibu tirinya. Tak lama Mama Nayla kembali bersama Riko."Itu Ayah, mau bertemu kamu," tukas Mama Nayla menunjuk aga
PoV KaniaMas Adnan datang kembali hanya ingin mengatakan ingin menikah, sungguh berita yang tidak penting bagiku. Awalnya aku masih bisa menanggapi biasa saja, tapi emosiku naik karena ia berkata akan meminta hak asuh Riko. Bahkan membiarkan Riko satu hari saja dengan Ayahnya aku tak sudi. Katakan aku jahat, memisahkan putraku dari Ayah kandungnya, tapi setiap manusia mempunyai sisi jahat bukan? Terlebih aku yang sudah di sakiti atas perbuatan Mas Adnan. Dia memang tidak peka atau tak punya ot*k untuk berpikir, perbuatan nya juga menyakiti anak kami. Anak korban perceraian itu berhak tinggal bersama ibunya. Apalagi kamu mempunyai skandal sebelum bercerai. Kamu tidak akan bisa menuntutku Mas, aku masih punya banyak bukti perselingkuhanmu dengan Kemala dulu jadi jangan mengancam!" "Aku tetap akan membawa Riko!" ujar Mas Adnan kekeh."Tidak akan pernah aku mengizinkan Riko, untuk ikut bersamamu. Bahkan satu hari saja aku tak sudi mengizinkannya!" ucapku menolak mentah-mentah keingina