Marko benar-benar memanfaatkan waktunya agar bisa terus bersama dengan Lisa. Seperti sekarang misalnya, dia sedang menemani Lisa ke butik milik Risa."Naira sayaaang, tante mau lihat rancangan Risa terbaru doong? " Seperti biasa Lisa memang tidak berubah, pembawaannya yang ceria membuat Marko selalu betah berlama-lama dengannya.Senyum Marko semakin melebar melihat sikap Lisa yang memang ramah kepada siapa saja. Hal ini berbanding terbalik dengan Mauren yang selalu menjaga statusnya sebagai orang kaya sehingga terkesan angkuh."Waah, tante Lisa kemana aja nih, kok baru kelihatan lagi. Diantar Leon ya tante? " Naira memang tidak memperhatikan kedatangan tante Lisa, dia hanya melihat saat mendengar suara mamanya Leon ini yang cukup keras ditelinganya."Eh, maaf kali ini tante ngga bawa Leon. Tapi sama calon papanya Leon." Lisa mengatakannnya sambil berbisik ke telinga Naira. "Wow.. Berita bagus nih tante, kenalin dong calon papanya Leon?"Tante Lisa langsung tergelak, dia senang melihat
Akhirnya hasil tes DNA sudah bisa diambil hari ini, setelah selama dua minggu Laura menunggu. Dengan hati berdebar Laura diantar Leon ke rumah sakit, sedangkan ayah Robert sudah tiba di sana lebih dulu.Meskipun Robert yakin kalau Laura memang anak biologisnya namun tak urung juga dia khawatir. Hasil tes DNA sudah ada ditangan Robert, merekapun segera membuka hasilnya. Ternyata benar Laura adalah anak kandung Robert.Robert memeluk Laura darah dagingnya yang selama ini dilarang ditemui oleh Mauren. Tangisnya pecah seketika, dia benar-benar terharu. Diusianya yang sudah setengah abad lebih baru bisa memeluk putrinya.Selama ini Robert selalu ditolak kedatangannya oleh Mauren. Karena Mauren khawatir Robert akan mengambil Laura darinya. Jika itu terjadi maka Marko pasti akan marah dan meninggalkannya.Ternyata takdir mempertemukan mereka jua, Robert tak henti-hentinya bersyukur. Namun dia tidak akan melarang Laura untuk tetap mengakui Marko sebagai papinya.Tangis haru keduanya membuat L
Rere menunggu kedatangan Robert di tempat yang sudah ditentukan oleh Robert sebelumnya. Hatinya sudah berdebar tidak menentu, seperti sedang menanti seorang kekasih.Robert terlihat tampan, kali ini dia menggunakan baju santai warna hitam dengan lengan digulung. Wajahnya masih bersinar seperti dulu, membuat Rere tergila-gila. Hal itu tidak berubah sampai saat ini.Awalnya Rere merasa bersalah karena mencintai kekasih sahabatnya sendiri. Tapi dia tidak bisa menolak pesona Robert, dia hanya ingin cintanya terbalas oleh kekasih sahabatnya.Rere juga tahu kalau sahabatnya Mauren tidak mencintai Robert sama sekali. Makanya dia biarkan rasa cintanya tumbuh sampai sekarang. Percuma saja dulu dia menyembunyikan perasaannya di depan Mauren, karena akhirnya dia semakin tersiksa sendiri."Bagaimana kabarmu Re? Lama ya kita ngga ketemu? " Robert mengawali perjumpaan mereka dengan pertanyaan yang biasa ditanyakan seorang teman yang sudah lama tidak pernah bertemu.Namun bagi Rere itu sangat membah
Pernikahan Marko dan Lisa akhirnya dipercepat. Mereka tidak mau keduluan putra putrinya, bahkan Leon kini sibuk menyiapkan pesta sederhana untuk perayaannya. Leon tentu saja dibantu oleh Laura, terlihat bagaimana Laura selalu menggoda papinya sampai Lisa ikut terpingkal melihat tingkah Laura dan papinya."Udah deh Laura jangan godain papi kamu terus, itu muka udah ngga bisa dikondisikan lagi deh! " Lisa mencoba menghentikan kegilaan Laura dan Leon terhadap mereka. Namun Marko menanggapinya hanya dengan senyum jenaka."Biar saja Bee, nanti mereka akan merasakan di saat yang sama seperti kita." Lisa mendelik tidak suka saat mengetahui rencana Marko untuk membalas anak-anaknya."Eh, jangan dong sayang. Mereka itu harusnya didukung bukannya dibuat seperti kita! " Lisa lagi-lagi tetap membela anak menantunya. Marko akhirnya hanya terdiam, dia kini mulai tidak nyaman."Bee, acara kita kan sudah selesai. Bagaimana kalau kita menghilang saja dari pandangan mereka." Bisik Marko ditelinga Lisa
Mauren kini meratapi nasibnya yang berakhir di penjara. Awalnya dia masih tidak terima dengan kenyataan ini. Bagaimana mungkin seorang Mauren menjadi seorang tahanan. Benar-benar memalukan, tanpa terasa pikirannya mulai mengulang beberapa peristiwa.Sesaat Mauren tersenyum ketika dia berada dalam peristiwa yang menyenangkan, kemudian bersedih ketika dirinya larut dalam peristiwa duka dan kehilangan kemudian tertawa terbahak-bahak saat merasa dirinya masuk dalam peristiwa yang lucu saat itu.Sikap aneh yang ditunjukkan Mauren membuat polisi disekitarnya mengernyitkan kening dan membentaknya. "Bu, sadar bu..! Tolong dijawab pertanyaannya dengan baik. Kami ingin membantu ibu agar masalahnya cepat selesai! "Mauren tersentak menatap sekelilingnya, kemudian tiba-tiba dia menangis. Awalnya polisi mengira Mauren hanya berpura-pura saja. Namun ternyata Mauren semakin berbicara ngawur, membuat mereka saling berpandangan satu sama lainnya."Marko sayang, dimana suami tercintaku? Dimanaaa...?? "
Surya kini semakin mantap ingin berpisah dari Kirey. Apalagi setelah melihat Ruby anaknya yang manis. Cintanya pada Kirey semakin menipis, apalagi kini Kirey semakin dingin dengannya."Sayang, kamu baik-baik ya di sini sama nenek.. Nanti papa sama mama balik lagi ke sini untuk menjemput Ruby dan tinggal bersama. "Ruby tentu saja mengangguk senang karena dia akan tinggal serumah dengan mama dan papanya. Sedangkan Kirey sedang marah-marah ngga jelas, dia merasa kebingungan karena Surya tidak pulang selama dua hari.Bahkan ponsel Surya juga mati tidak bisa dihubungi. Kini orang yang dicarinya sedang menikmati secangkir kopi panas dikantornya. Senyum selalu menghiasi bibirnya, perasaannya semakin membaik setelah bertemu dengan malaikat kecilnya.Surya sudah memutuskan akan mengakhiri pernikahannya dengan Kirey secepatnya. Perusahaan yang dibangunnya dari nol sudah berdiri dengan kokoh dan menunjukkkan kekuasaan kepemilikannya.Tidak ada yang perduli lagi dengan semua keinginannya. Kirey
Kirey pulang dengan hati yang dongkol, dia benar-benar marah karena merasa dipermainkan oleh sepasang suami istri itu. Saking kesalnya dia memukul setir mobilnya dengan keras. "Brakk..!! Dasar sialan mereka itu, padahal aku sudah merendahkan diriku agar mereka mau membantuku! "Kirey tidak bisa menahan emosinya lagi. Kini dia harus mencari cara lain agar bisa menghentikan kegilaan suaminya. Kirey mencoba menghubungi Surya, kali ini sepertinya ponsel suaminya sudah aktif kembali."Halloo, mas Surya.. Kamu ada dimana sekarang mas, kita harus bicara! " Kirey langsung meminta bertemu dengan Surya, dia tidak akan membiarkan Surya bersikap seenaknya pada dirinya dan anak-anaknya."Aku ada di perusahaan, memangnya kenapa?" Mendengar jawaban suaminya rasanya Kirey ingin meluapkan amarahnya saat itu juga. Namun dia khawatir Surya akan menghilang lagi."Baiklah aku ke perusahaan sekarang ya mas? " Kirey sudah tak sabar lagi ingin meminta penjelasan pada Surya. "Maksudmu, mau ke perusahaan seka
Kini Surya pergi dengan melangkah ringan, ternyata keputusannya yang dia ambil dulu salah. Saat ekonominya terpuruk Kirey sudah mengajukan gugatan cerai ke pengadilan Agama.Surya memohon pada Kirey untuk membatalkannya dan memaafkan dirinya. Surya berjanji akan melepaskan Gea dan menalaknya, bahkan tidak akan lagi bertemu dengannya.Karena Kirey masih mencintai Surya akhirnya Kirey memaafkan Surya dengan sederet syarat yang harus dipenuhi oleh Surya. Begitu pula dengan kedua orangtua Kirey, menyetujui keinginan anaknya dengan syarat yang bermacam-macam.Surya menerima dengan pasrah, namun seiring berjalannya waktu ternyata Surya kini dijadikan sapi perah oleh keluarga Kirey. Termasuk Kirey sendiri sebagai istrinya sudah tidak lagi menghargai dia sebagai suaminya. Hubungannya semakin hambar dan dingin, bahkan Kirey membatasi berhubungan intim dengannya.Meskipun sakit hati Surya tetap menjalankan perannya sebagai suami meskipun kini tidak dipandang sebelah mata. Surya bersabar karena