Share

18. Berbagai Pertanyaan

Pintu terbuka kasar dan orang yang membukanya segera berdiri di samping ranjang diikuti beberapa orang di belakangnya.

“kalian?” kejut Agra.

“Bagaimana keadaan Agina, Andrew?” tanya Steven.

“Sudah agak mendingan. Panasnya tidak separah tadi.” Andrew mengelap keringat yang terus mengalir dari dahi sampai leher Agina.

Semuanya menghela napas.

Lidya lantas memukul kepala Steven hingga pria itu mengaduh. “Tadi aja larang-larang, sekarang siapa coba yang bergegas ke sini,” sindirnya.

“Maaf, maaf.” Namun Steven tak menunjukkan raut bersalah.

“Woi... Apa keberadaanku tersamarkan di sini?” ujar Agra kesal.

Seluruhnya menoleh pada laki-laki yang ingin diberi atensi.

Alfin bersedekap. “Woah, apa ini tuan Agra Pratama? Dari raut mukamu kelihatan kau tidak senang bertemu teman rasa pesaing ini,” balas Alfin. Memang diantara lainnya, Alfinlah yang paling sering adu mulut dengan Agra.

“Diam kau Raka versi dua!” sentak Agra membuat Alfin diam dengan wajah cemberut. Agra melirik teman-teman
Girl_Rain

Aku suka misteri...

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status