Share

Bab. 62: Kabar Kak Disti

Dini hari, aku terbangun untuk berikhtiar melaksanakan sholat istikharah seperti yang disarankan Bu Ustadzah. Aku meminta petunjuk kepada Allah agar di mantapkan hati mengenai keputusan yang akan diambil nanti. Keputusan terbaik yang akan enentukan masa depanku dan Dani kelak.

Tidak terasa, bulir air mataku jatuh ketika menengadahkan tangan seraya khusuk berdoa. Meminta petunjuk-Nya serta memohon ampunan atas semua dosa masa lalu yang pernah diperbuat. Aku juga berdoa agar kedepannya bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Adzan subuh sayup-sayup terdengar di telinga. Aku terkejut dan terbangun dari tidur. Rupanya semalam aku ketiduran setelah melaksanakan sholat istikharah. Aku mengerjap-ngerjapkan kedua mata dan melihat ke sekeliling kamar mencari seseorang.

Rupanya aku bermimpi tetapi terasa begitu nyata ketika Mas Dito hadir di hadapan. Wajahnya terlihat sangat tampan dengan pakaian serba putihnya. Dia tidak mengucapkan sepatah katapun, hanya tersenyum menatap seraya membelai
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status