Di malam yang begitu sunyi dan gelap, hanya suara rintik hujan yang dapat terdengar di malam yang begitu gelap gulita tanpa ada cahaya yang bersinar sedikitpun karena tertutupi oleh awan gelap. Seorang gadis cantik di seret seperti anjing oleh dua orang yang berbeda gender dengan tidak berperasaan.
“Ka-kalian tega!”
Gadis itu merintih kesakitan. Namun, ia belum kelihatan kesadarannya. Ia menatap dua orang di hadapannya dengan tatapan yang penuh kebencian. Gadis itu adalah Kyara Anastasya, CEO ANS Group. Karena nasib yang begitu malang dirinya berada di ambang kematian.
“Iya, kami tega! Karena, kamuu pantas mati!”
Tanpa berperasaan ia mengatakan hal tersebut. Gadis yang menyebutkan dirinya sebagai adik menatap bengis gadis yang terkapar tak berdaya di tanah. Ia tak bergeming sedikitpun ketika dengan susah payah sang kakak hendak bangkit.
“Ke-kenapa kau seperti ini Sa, Kakak sudah melakukan semuanya untukmu, memberikan apa pun yang kamu inginkan dan ini balasanmu?! Dan kau bajingan keparat aku menyesal pernah mencintaimu!”
Ia berteriak dalam keputusasaan, ia benar-benar tak habis pikir bahwa orang yang begitu ia cintai dan sayangi kini menusuknya tanpa berperasaan, rasa kecewa dan benci yang amat dalam terlihat di matanya yang sekelam malam.
“Karena aku benci padamu Kak, dari dulu kau selalu dimanja oleh tua bangka itu. Kamu tidak mengetahui penderitaanku selama ini. Kau tahu, aku juga mencintainya, tapi aku harus berpura-pura tidak menyukainya serta menjelek-jelekkan dirinya agar kau mau mendengarku untuk melepasnya dengan begitu aku bisa menikah dan hidup bahagia dengan Daniel. Akan tetapi, kau tidak mendengar kata-kataku, kau malah makin dekat dengannya! Dasar murahan! Jadi, jangan salahkan aku jika kejam kepadamu, Kakakku tersayang.” Gadis yang bernama Tessa Virginia itu meraung kesetanan dan menatap penuh kebencian ke arah gadis yang bernama Kyara Anastasia itu. Mereka adalah saudara kandung, tapi karena kebencian membutakan rasa persaudaraan itu yang membuat Tessa nekat membunuh sang Kakak.
Padahal sebenarnya mereka semua ingin merebut ANS Group jadi mereka menyusun rencana untuk membunuh Kyara.
“Sudahlah, Sayang, air matamu tidak pantas keluar untuk orang egois sepertinya,” ucap seorang pemuda sambil memeluk tubuh Tessa yang bergetar entah itu karena kedinginan ataukah karena amarah yang meledak. Ia lantas menatap Kyara tajam.
Hati Kyara bagaikan dirajam oleh seribu pisau dan ditusuk oleh banyak jarum yang membuat hatinya hancur berkeping-keping. Tidak ada lagi cinta, tidak ada lagi kelembutan semuanya berubah menjadi kebencian yang menyesatkan dada.
“Ba-bajingan kalian berdua, caough!” Setelah mengatakan hal demikian Kyara memuntahkan seteguk darah. Dia yakin pasti ini berakhirdengan tidak menyenangkan.
‘Ck, sial, seandainya aku tidak dibius pasti mereka sudah berada di alam kubur dan bertemu dengan malaikat penjaga neraka, tapi sayang tubuhku dibius. Bodoh!’
“Ha ha ha, sudah cukup lama kamu bicara Kak, sebaiknya sekarang mengirimmu ke dewa Yama.” Tepat setelah Tessa mengatakan hal demikian Tessa menembak kepala Kyara yang tidak dapat bereaksi karena pengaruh obat bius.
‘Sial, akan kubalas kalian. Huuu, kenapa aku mati dengan begitu mengenaskan.’ Kyara tidak bisa menangis, tapi dia tertawa, menertawi nasibnya yang begitu tragis. Mati di tangan orang yang kita kasihi begitu sialnya dia.
Namun, Tuhan berkendak lain dan memberinya kesempatan untuk membalas semua rasa sakit yang ditorehkan oleh mereka.
Kyara mengepalkan tangannya mengingat masalalu yang mengerikan itu.
Alasan kenapa ia setujuh untuk menikahi Al pria ‘Idiot’ karena dia ingin bebas dari rumah mewah bak istana ini.
“Huft, aku penasaran seperti apa rupanya?” tanya Kyara pada dirinya.
Ia tidak begitu mempermasalahkan pernikahan ini. Karena tujuannya hanya satu yaitu menghancurkan mereka semua dan merebut kembali perusahaan yang ia bangun sendiri dengan ketekungan dan kesabarannya.
Setelah mengucapkan kata itu, ia berdiam diri sejenak menghirup udara malam yang menusuk sampai tulang. Tak ingin masuk angin Kyara bergegas masuk dan menujuh ke alam mimpi berharap besok akan baik-baik saja.
***
Cicitan burung camar terdengar di pagi hari yang cerah. Bias cahaya matahari tampak menembus cela dedaunan. Pun menembus sela-sela jendela hingga cahayanya menembus masuk ke kamar seorang dara jelita yang baru saja terbangun dari tidur panjangnya.
Gadis itu adalah seorang Kyara ia tampak sangat berseri-seri di pagi hari. Ia memakai kemeja yang tampak kebesaran di tubuhnya. Namun, hal itu malah membuat Kyara tampak lebih menawan.
Saat ia hendak beranjak ke kamar mandi, suara dobrakan pada pintu kamarnya terdengar yang membuat Kyara berdecih tidak suka. Harusnya semalam ia mengunci pintu kamarnya sehingga para wanita iblis itu tak dapat menerobos masuk dan menggangu ketenangannya.
Kyara hanya melirik merekak acuh. Kemudian beranjak dan berdiri di depan ke tiga wanita iblis itu yang tentunya akan mengajaknya berdebat. Kaki jenjang Kyara menapaki lantai kamarnya yang putih bersih, ia terlihat seperti dewi. Tubuhnya diselimuti cahaya hangat yang makin membuatnya tampak lebih menawan.
Alexa, Alexina dan Dira tampak tercekak. Mereka memang mengetahui jika Kyara adalah kecantikan yang murni, tapi mereka selalu menyuruhnya menutupi hal itu, dan tidak menyangka Kyara begitu cantik dan menawan ketika ia tak memakai riasan hitam lagi di wajahnya.
Kyara diam sejenak menatap mereka satu per satu tamu yang sedang menatapnya. Kyara hanya tersenyum mengejek ke arah mereka bertiga menunggu hal apa yang akan mereka lakukan.
“Hei, jalang sialan! Kau sudah berani ya sekarang? Pura-pura membatalkan pertunagan itu supaya Damien melirikmu, dasar penggoda ulung!”
Alexa yang tersadar terlebih dahulu langsung saja melontarkan kalimat hinaanya kepada Kyara yang sedang menatapnya seakan akan mengatakan bahwa Alexa adalah seorang idiot.
Kyara terdiam sejenak. Kemudian mengatakan apa yang ia pikirkan suaranya halus dan lembut. Dia berbicara tidak terburu-buru sehingga suaranya enak untuk didengar.
“Harusnya aku yang melontarkan pernyataan itu kepadamu ‘kan, Kak? Aku bingung seorang jalang yang merebut tunangan adiknya sendiri malah berteriak seakan dia tak bersalah?”
Kyara tampak berpikir. Namun, senyum mengejek lantas mengembang di kedua sudut bibirnya yang membuat Alexa menggeram.
“Kau ... dasar wanita penggoda!”
Alexa tak mampu beradu argument dengan Kyara sehingga ia hanya mampu menghinanya. Hal itu membuat Kyara merasa lucu dengan mereka semua, ternyata tidak ada apa-apanya.
“Hm, wanita penggoda, ya?”
Kyara terdiam sejenak kemudian menatap mereka semua dengan pandangan suram. Ia benci dengan mereka semua, ia tahu bagaimana harus memperlakukan anjing yang sedang menggonggong.
“Iya, kamu wanita penggoda. Namun, sayang Damien lebih memilihku daripada wanita menjijikkan sepertimu!”
Alexa tampak puas setelah mengatakan hal tersebut. Dia merasa puas ketika melihat wajah suram Kyara. Alexa berpikir bahwa Kyara pasti akan berteriak dan melakukan hal bodoh seperti sebelumnya ketika ia memprovokasi gadis jelek itu.
Alexina dan Dira tersenyum penuh penghinaan ke arah Kyara. Mereka berpikir Kyara memang pantas diperlakukan seperti binatang karena memang ia tak layak hidup di dunia ini.
“Bodoh! Kau seakan mengatai dirimu sendiri. Kita jelas tahu bahwa kau yang merebut tunanganku!”
Kyara maju ke depan dan langsung mencengkram dagu Alexa yang membuat mereka semua terkejut. Betapa berani gadis kecil ini.
“Akh, Kyara brengsek lepaskan tangan kotormu dari wajahku.”
Alexa mengaduh kesakitan karena Kyara mengcengkram dagunya begitu kuat. Dira yang melihat putrinya diperlakukan demikian langsung menarik Alexa ke sampingnya, dan menatap Kyara penuh ancaman.
“Dasar jalang! Beraninya kau menyentuh putri berhargaku!”
Dira berteriak di depan wajah Kyara yang membuat Kyara makin tersenyum penuh penghinaan.
“Menurutmu?!” tantang Kyara.
Kyara menatap mereka dengan senyum mengejek, mengatakan bahwa mereka semua idiot yang makin membuat Dira naik pitam. Sebelum, ia akan mencaci Kyara sang putri bersuara yang membuatnya tersenyum.
“Tidak ada guna meladeni orang seperti dia. Hidupnya telah hancur, dia akan menikah dengan seorang pria idiot, tidakk ada yang lebih memalukan dari itu. Idiot dan sampah tidak berguna.”
Setelah mendengar pernyataan dari Alexina Dira dan Alexa tampak merasa lebih baik. Mereka melupakan fakta bahwa meskipun pria itu idiot. Namun, pria itu tak dapat diremehkan begitu saja.
“Ha ha, kau benar. Hidupnya telah hancur, dan dia masih bisa bersikap congkak! Ayo kita pergi, Alexa jijik satu ruangan dengan sampah masyarakat!”
Kyara yang mendengar hal itu tentu saja acuh. Ia tak ingin terlalu memikirkan hal tersebut karena tiada yang bisa menebak masa depan akan seperti apa nantinya.
Setelah mendapatkan kejutan yang sangat membahagiakan Al tak henti - hentinya tersenyum walaupun hanya senyum tipis yang membuat semua karyawan meleleh karenanya. "Feb, jam berapa saya akan bertemu dengan dia?" tanya Al dengan menekan kata dia pada ucapannya. "Saat jam makan siang," jawab Febian sekertaris sekaligus tangan kanan Al. "Baiklah, kau sudah menemukan bukti-bukti yang akan menyudutkannya?" tanya Al lagi dengan seringaian yang tersunging di bibir tipisnya. "Sudah, saya pastikan dia tidak bisa berkutik," tutur Febian ikut tersenyum. 'Tunggu dan lihat saja, ini sangat menyenangkan.' *** Di sebuah kamar nan mewah terlihat seorang wanita yang sedang memerah menatap layar monitor komputer. Entah apa yang dia lihat sehingga menimbulkan fantasi aneh di sekitarnya. "Ah, ya ampun Al kau membuatku bergairah," ujar wanita itu yang tak lain dan tak bukan adalah Tessa saudari kandung dari Kyara. Tessa menatap layar monitor komputer yang menampakkan tubuh atletis Al yang dibalut ja
Al mengeram frustasi akibat apa yang dia alami. Lama berdiam diri mengontrol emosinya benda pipih di sampinya yang tadi sempat ia lempar kini berdering. Langsung saja Al mengambil benda pipih persegi empat itu untuk mejawab telepon yang masuk. "Iya, apa kau sudah mendapatkan kabarnya?" tanya Al to the point. "Ck, kenapa kerja kalian tidak ada yang becus." Setelah mengatakan hal itu Al mematikan telephone sepihak. Mengacak rambutnya frustasi karena tidak bisa mendapatkan kabar tentang sang istri. Sementara itu, ada tatapan khawatir yang menatapnya dari kejauhan. Jam sudah menunjukkan 11 : 57 dan Al belum beranjak dari sofa itu. Seketika lampu padam tidak ada penerangan di ruangan itu. Al mencoba mencari ponselnya sebagai penerangan. Belum lagi Al mengambil ponselnya di depan sana sudah ada cahaya temaran dari arah dapur. Di tengah ruangan lilin kecil menyala satu persatu hingga membentuk kata 'Happy Berstday Al' melihat hal itu Al baru paham belum lagi Al sempat tertegun. Semua lampu
Arkg! “Kenapa bisa begini!” Seorang pria tampan menggeram frustasi di ruangannya. Pria itu mengamuk karena semua penginvestasi menolak bekerjasama dengan perusahaannya lagi. Jadi, perusahaannya berada dalam masa yang sulit. Tok! Tok! Tok! “Masuk!” seru Daniel. Ya, pria itu adalah Daniel mantan kekasih dari Kyara di masa lalu. Sepertinya Al dan Kyara telah bergerak—Daniel akan mendapatkan hukuman berat karena telah mengkhianati Kyara di masa lalu. Masuklah seorang wanita yang merupakan sekertaris Daniel, seperinya dia ingin melaporkan sesuatu kepada atasannya. “Maaf Pak,” ujar sekertaris Daniel dengan hati-hati karena ia tahu suasana hati bosnya tidak dalam kondisi yang baik. “Iya, ada apa Bella?” tanya Daniel to the point. “Begini Pak, perusahaan TU Company menerima bekerjasama dengan Anda dengan syarat Anda mau bertemu dengan pemimpin dari TU Company,” jelas wanita itu yang bername tag Bella. Bagaikan d
“Alfiano Arga Dinata, CEO INC Group. Pria muda berumur 28 tahun ini sukses membawa perusahaannya ke puncak kesuksesan.” Tessa membaca profil Al. Ia sudah jatuh cinta pada pria itu pada saat bertemu di mall kemarin.‘Oh, beruntung sekali aku jika bisa bersading dengannya masih muda, tampan dan yang lebih penting sukses. Al tidak ada tandingannya. Apa lagi ANS Grub dalam masa yang sulit saat ini tiba-tiba saham turun drastis walaupun itu perusahaan Kakakku yang bodoh, tapi masa bodohlah aku tidak ingin ambil pusing yang terpenting aku harus bisa menarik perhatian Al,’ pikir Tessa berfantasi sendiri mengenai Al. Pikirannya telah kacau akibat fantasi liar yang ia ciptakan sendiri. Tidak mengetahui bahwa Al sendiri tak terlalu menempatkan dirinya di pandangan Al.Tessa yang sedang berfantasi tentang Al. Sosok tampan itu sekarang malah memandang sosok jelita di sampingnya.Menurut Al, Kyara adalah anugrah terin
“Ada apa ini?” Terdengar sebuah suara bas nan seksi menghentikan pembicaraan mereka.Tessa tertegun menatap sosok tampan di depannya itu.‘Omg! Tampannya, Daniel saja akan kalah dengan ketampanan pria ini. Astaga! Dia ... dia adalah Alviano Arga Dinata dari INC Group. Ternyata aslinya sangatlah tampan,’ ujar Tessa membatin. Netranya menatap Al dengan sangat intens seakan jika ia berkedip, maka Al akan hilang dari pandangannya.“Dady!” teriak Angel yang langsung membuyarkan fantasi Tessa tentang Al. Angel langsung saja memeluk sang dady di hadapan semua orang.Orang-orang yang melihat kedatangan salah satu pengusaha sukses itu lantas memotretnya. Blis camera mengenai sosok mereka tanpa jedah. Tempat itu, semakin ramai sejak kedatangan Al.Al langsung saja mengkode Febian agar membubarkan massa tersebut yang mulai menatap mereka penuh minat.Sedangkan Tessa dibuat terkejut, karena
Bias cahaya matahari tampak malu-malu memasuki kuseng-kuseng jendela sebuah kamar. Di sana dua insan masih terlelap dalam tidurnya. Jam pada dinding kamar sudah menunjukkan pukul setegah tujuh. Namun, masih belum ada tanda-tanda dari kedua insan itu untuk bangun. “Engh ...!” Lenguhan kecil keluar dari bibir sang wanita. Perlahan, tapi pasti matanya mulai mengerjap ‘tuk menyesuaikan cahaya yang masuk di netranya. Pupil mata yang berwarna coklat terang itu menyapa dunia, bulu matanya yang lentik tampak bergerak-gerak tak kala anila menerpanya. Wanita itu bernama Kyara Angela Wijaya—pandangannya menyapu area kamar. Sampai tatapannya jatuh pada seorang pria tampan berkulit putih dan memiliki rambut hitam legam yang sehalus sutra. Kyara menyelusuri wajah suaminya yang tanpah celah itu. Suami? Ya, mereka telah menikah lima tahun lalu. Di mana sebuah insiden berdarah terjadi yang membuat hari bahagia itu menjadi hari yang penuh