Share

16. Sebaiknya menjauh

"Sejam berapa, Wi?" ucap seorang pria bartender sembari terus mengikuti gadis itu, tak peduli meski raut wajah gadis itu menunjukan ekspresi kesal.

Pria itu menarik paksa tangan Dewi saat kata-katanya sama sekali tak digubris. Dengan paksa Dewi menghempaskan pegangan tangan pria itu. Ingin sekali ia berlari sekencang mungkin, namun saat terlepas dan akan berlari, tangannya kembali ditarik oleh pria yang sama. Lebih kuat dari sebelumnya.

"Lepasin, Dio, aku mau pulang," Dewi meronta sekuat tenaga, namun usahanya sia-sia. Pria itu lebih kuat darinya.

"Please, jangan jual mahal. Aku bersedia bayar berapapun, untuk malam ini saja," pinta Dio dengan kedua tangan mencengkram kuat, bak seekor elang yang berhasil mencengkram buruanya.

"Lepasin, Dio, tanganku sakit," Dewi mengaduh dengan lirih. Berharap pria itu membebaskannya dari cengkraman kuat.

"Jawab lah, aku tau, kamu nggak bisu." pria itu menatap lekat, dia sangat bersungguh-sungguh ingin Dewi menemaninya malam ini.

Tidak ada seorangpun
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status