"Kemana perginya mereka?" gumam Angga menelusuri lorong rumah sakit hingga sampai bagian depan. Melewati resepsionis begitu saja setelah mengedarkan pandangan. Tidak ada tanda apapun yang menunjukkan bahwa orang dicarinya berada di sana. Angga membawa langkah kakinya menuju parkiran. Sebuah kendaraan berwarna merah menyakinkan hatinya bahwa yang dicari masih berada di area rumah sakit.Rumah sakit ini terdiri dari tiga bagian. Pertama paling selatan adalah ruang IGD, ruang pendaftaran juga beberapa ruang pemeriksaan yang tiap ruangnya di tempati oleh dokter spesialis di bidangnya. Bagian tengah adalah apotik dan laboratorium. Sedangkan bagian Utara sedikit menjorok lebih jauh. Sekitar seratus meter dari jalan raya adalah kamar-kamar pasien rawat jalan. Kini Angga mencari ke arah berlawanan. Menuju masjid. Bangunannya berada tepat di samping rumah sakit. Melewati halaman yang lebih luas daripada halaman sebelumnya. Entah kenapa hatinya tiba-tiba menghangat kala melihat senyum menawan
"Angga, dimana Feesa? Kenapa sejak tadi mama hubungi tidak juga dijawab? Apakah dia sama kamu?" Selalu saja yang ditanyakan adalah menantu kesayangan itu. Posisiku tergeser sejak kedatangan perempuan bernama Feesa. Aku hanya menjawab"Ya" "Ajak dia makan malam di rumah ya. Besok kita berangkat sama-sama ke pesantren." "Ya!" jawabku lagi. Sambil terus mengawasi Feesa tengah asyik bersama seorang pria. Tunggu, aku seperti mengenal postur tubuh itu, siapa ya. Lihatlah bagaimana cara mereka berbincang gestur tubuh mereka bergetar pasti obrolan yang menyenangkan. Aku ngedumel sendiri. Sambil mendengarkan celotehan mama yang semakin membuatku panas dalam. Beruntung mama menyudahi panggilan. Tunggu! Feesa juga sudah menghilang dari sana. Kemana dia?"Lagi cari siapa, Mas?"Nyawaku hampir saja hilang dari raga. Dia tiba-tiba muncul di belakangku seperti hantu. Aku pun bertanya sejak kapan dia di sana. Lihatlah wajah polos tak bersalah itu. Dia masih saja bawa kresek. Apa itu makanan untu
Part 1 PedihSiapa yang tidak ingin memiliki keluarga harmonis yang diwarnai dengan senyum bahagia, kedua pasangan saling melemparkan kata-kata romantis dan berakhir dengan ciuman dan pelukan. Istri mengantarkan suaminya dengan bergelayut manja pada lengan sang suami lalu berakhir dengan ciuman di kening. Jangankan yang intim seperti itu, sarapan bersama dengan sang suami saja, adalah hal yang mustahil terjadi bagi perempuan berusia 20 tahun yang bernama Feesa.Nafeesa Candramaya adalah nama perempuan yang dinikahi oleh Angga Dimas Saputra. Pengusaha sukses yang kini telah berusia 28 tahun, karena sebuah fitnah.Mereka tanpa sengaja bertemu di sebuah proyek rumah sakit yang belum sepenuhnya jadi. Beberapa warga memergoki mereka dalam keadaan yang tidak menguntungkan. Angga yang saat itu mengunjungi proyek pembangunan rumah sakit, membuka bajunya yang basah karena kehujanan, memerasnya lalu mengibaskan agar airnya sedikit berkurang.
Part 2 PernikahanPov (Angga)Dipaksa menikah dengan seseorang yang sama sekali tidak dikenal, bagaikan mimpi buruk bagiku. Istri yang sama sekali tidak memiliki tipe atau kriteria yang pernah ada dalam kamus hidupku. Terlebih lagi, dia mau menikah denganku sebab harta orang tuaku, tentu saja itu alasannya. Entah bagaimana caranya, wanita itu berhasil membuat orang tuaku simpati dan bahkan menyerahkan semua harta warisan atas namanya. Sebagai anak satu-satunya, tentu saja aku tidak terima.Bahkan orang-orang dengan sok tahunya memuji perempuan itu. Pasti dia memiliki rencana licik agar bisa menjadi bagian dari keluarga ini. Apalagi papa adalah Bupati kaya raya yang baik hati, disegani dan sayangi semua orang. Siapa yang tidak ingin menikah dengan pria kaya dan memiliki kedudukan yang membuat siapa saja menunduk hormat kepadanya.Bahkan saat itu, aku tidak memiliki kesempatan untuk menjelaskan atau bahkan hanya sekedar membela diri.
Part 3 Tak tentu arahFeesa POVSatu tahun lamanya, aku melalui hari-hariku sebagai istri dari seorang pria tampan nan rupawan. Bahtera rumah tanggaku hingga saat ini masih tidak tentu arah. Bahkan mungkin perahuku akan karam di lautan.Hari-hari aku lalui sebagai istri yang memenuhi segala kebutuhan suami, menyiapkan keperluannya dan menyediakan makanan di meja layaknya tugas seorang istri pada umumnya. Nafkah lahirku sangat terpenuhi, bahkan lebih kedua mertuaku begitu baik. Tapi tidak dengan nafkah batinku. Sejak menikah dengan Mas Angga, aku tidak pernah mendapatkan nafkah batinku sebagai istrinya.Aku mengerti dengan situasi pernikahan kami yang terjadi karena sebuah kesalahpahaman. Tapi aku terlanjur jatuh cinta pada pandangan pertama. Saat kami akan melangsungkan pernikahan, aku mencuri pandang padanya. Sungguh sempurna pahatan Allah SWT jika dia tersenyum, akan ada lubang dipipi yang membuat rahang tegas itu semakin menarik. Bulu
Part 4Angga POVSejak pagi, aku sudah disibukkan oleh persiapan pengembangan proyek di sudut kota. Pembangunan restoran dan hotel. Tapi ada satu hal yang membuatku semakin kesal. Kenapa semua orang tidak henti-hentinya membuat kesalahan. Cara kerja mereka benar-benar berantakan. Laporan keuangan yang kurang transparan dan beberapa karyawan yang tidak kompeten. Rapat yang memakan waktu dan hanya menemukan jalan buntu. Semakin membuat aku frustasi."Semangat Bos, kita masih punya kesempatan terakhir untuk memenangkan tender kali ini.""Apakah sudah kau persiapkan bahannya? Aku tidak mau ada kesalahan lagi. Sehingga kita kehilangan kesempatan untuk kedua kalinya.""Semua sudah kami persiapkan Bos!" Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, sekretaris Ondel-ondel itu nyelonong saja."Bisakah kau mengetuk pintu terlebih dahulu?" gertakku penuh amarah."Upss, sorry Bos, pintunya terbuka sedikit
Part 5 Sebuah ideLina POVSelama setahun ini aku melupakan tugasku sebagai seorang ibu. Karena tuntutan pekerjaan dan kesibukan mendampingi suami di masa pemilu. Aku menyangka, bahwa kehidupan rumah tangga anakku baik-baik saja, jika ada sedikit perselisihan, mungkin itu adalah hal yang wajar dan lumrah. Terlebih pernikahan mereka berawal dari sebuah ketidaksengajaan.Feesa adalah gadis baik-baik yang sudah membuat hatiku jatuh cinta untuk pertama kalinya. Gadis yang memiliki nilai luhur dan budi pekerti yang baik. Gadis yang kuharapkan bisa meluluhkan hati anakku yang membeku. Mengurus segala keperluannya dan mendapatkan cintanya."Nak, saya kemari untuk meminta maaf atas kesalahan anak saya. Dan jika diperbolehkan, bisakah kami bertanggung jawab dengan menjalin hubungan yang lebih serius dengan dirimu agar masalah ini tidak menjadi bumerang bagi kami?""Tante jangan meminta maaf! Karena anak Tante tidak bers
Part 6 EntahlahDua hari telah berlalu, bertepatan dengan hari minggu ini, Lina datang ke rumah menantunya pagi-pagi sekali. Seperti biasa Angga menghabiskan waktunya di kolam renang, sedangkan Feesa berkutat dengan beberapa pekerjaan rumah."Mereka masih saja menjaga jarak. Baiklah, aku sudah lelah menasehati Angga. Kini giliran kiat jitu pesona wanita yang bermain cantik dan manis-manis manja. Aku akan pensiun menjadi wanita cantik jika tidak bisa menularkan ilmu pengait suami kepada menantu kesayanganku." Lina tersenyum tipis, sejuta rencana licik yang dia susun sempurna telah dia mulai. Dia harus bisa memberi pelajaran kepada anak semata wayangnya yang sok jual mahal itu."Feesa, kamu ingat rencana kita kemarin, bukan?" ucap Lina saat menemui menantunya menjemur pakaian. Lina sebenarnya kasihan melihat perlakuan Angga terhadap istrinya sendiri, sudah berulang kali menasehati bahkan sampai marah-marah, tak kunjung juga berubah. Saatnya berma