Share

Part 18

Qila tersenyum mendapati mobil papanya terparkir di depan gerbang Cendikia Bakti. Tidak biasanya papanya itu menjemputnya karena alasan tidak ingin pilih kasih antara dirinya dengan Alea.

Seringaian muncul di bibir mungil Qila. Sepertinya ia mempunyai cara untuk membalas perbuatan Alea di atap sekolah tadi. Qila akan pamer kepada Alea bahwa papanya lebih memilih menjemputnya dibandingkan menjemput Alea.

Namun semua rencana balas dendam yang telah Qila susun hancur begitu saja saat Qila membuka pintu depan mobil.

Di sana Alea tengah tersenyum dengan manisnya seolah tengah mengejek Qila untuk kedua kalinya.

Qila mengepalkan tangannya.

“Qil, kamu duduk di belakang.” Suara Alvian menginterupsi Qila yang tengah menahan emosinya.

Qila menghembuskan napasnya kasar. “Hufft, baik Pa.”

Qila pun pergi membuka pintu belakang dan duduk di sana sesuai perintah papanya. Ia harus tetap jaga image agar selalu terlihat baik di m

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status