SAHABATKU GUNDIK SUAMIKU

SAHABATKU GUNDIK SUAMIKU

last updateLast Updated : 2025-03-20
By:  Vanya RingostarOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
10Chapters
546views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Davina Setiawan harus mengalami kebutaan setelah mengalami kecelakaan. Akan tetapi, musibah itu justru membuatnya tahu tentang kebusukan sang suami. Bagaimana nasib rumah tangga Davina? Akankah Davina buta selamanya, dan terus-menerus terjerat dalam kepalsuan sang suami?

View More

Chapter 1

Bab 1 Adu Banteng

"Tahu, arem-arem, kacang-kacang buk." Seorang pedagang kaki lima mendekati jendela Davina sambil menawarkan barang dagangannya. 

"Mineralnya satu berapaan Mang?" tanya Davina setelah kaca mobil turun. 

"Lima ribu aja Buk, mau berapa? " jawab si mang penjual. 

"Dua aja deh Mang." Davina mengeluarkan uang ratusan ribu tiga lembar dan Anggara sedikit melirik dari ekor matanya.

"Jadi sepuluh ribu ya Bu, loh uang kecil aja Buk. Saya belum ada kembalian, " ucap mang penjual. Beliau menolak uang dari Davina.

"Udah, ini buat Mamang aja semuanya, semoga dagangannya laris manis ya mang. " Davina segera menutup kaca mobil kembali setelah uang diterima. 

Wajahnya sumringah, ada kelegaan tersendiri dengan berbagi sedikit ke sesama. Namun, kebahagiaan itu seketika sirna saat suaminya buka suara. "Teruus, terus aja kayak gitu hambur-hamburin duit. Kamu fikir nyari duit itu gampang? Mentang-mentang kerja sendiri buang-buang duit terus. Lagian kamu itu udah punya suami Davina, ngapain sih harus baik sama semua pria. Tadi anak magang, sekarang kang asongan. Jangan-jangan kalau digodain sama semua lelaki iya iya aja kamu ya! " cetus Anggara.

"Astaga … Mas, kok jahat banget sih mulutmu itu ngomong. Aku itu berbagi Mas sama mereka, karena sebagian dari rejeki kita itu ada hak mereka juga. Jadi aku bukan buang-buang duit, justru harta kita yang sesungguhnya itu adalah apa yang kita sedekahkan. Sedangkan yang kita miliki dan kita nikmati ini semua hanyalah titipan, yang sewaktu-waktu bisa diambil pemiliknya," jawab Davina. 

"Hallah udah macam bener aja kamu ngomong, lagian kalau mau sedekah itu dikit aja, nggak perlu banyak-banyak gitu. Nanti malah buat mereka jadi malas kerja," bantahnya. 

Belum sempat Davina menjawab lagi Anggara sudah kembali berkata, "lagipula apa salahnya sih nurut apa kata suami. Bukankah itu pahalanya lebih besar, termasuk nurutin perintah suami?"

Perasaan Davina sudah semakin tak enak saat suaminya berkata seperti itu. "Apalagi maksudmu Mas? " tanya Davina. 

"Ya aku tuh cuma mau kamu duduk manis aja di rumah, jadi ibu rumah tangga yang baik. Fokus buat promil kita, fokus buat ngurusin aku aja, tapi kamu terus aja nolak. Kamu nggak yakin sama aku, aku bisa kok ngebiyayain hidup kamu yang hedon itu. Kalau kamu menghawatirkan Ayahmu, aku juga bisa membantunya sedikit-sedikit di kantor. " Kali ini Anggara kembali memasang wajah yang serius. 

Akan tetapi, Davina hanya menggelengkan kepalanya dan sambil menjawab, "nggak Mas!"

"Kamu masih mau nolak lagi? " tanya Anggara kembali. 

"Sampai kapanpun aku tidak akan berhenti dari perusahaan. Mas kan tau kalau aku ini anak tunggal, dan hanya aku yang dipercaya Ayah untuk mengurus perusahaan," sahut Davina yang sudah sedikit tersulut emosi. 

"Kamu nggak percaya sama aku, suamimu sendiri! " Anggara mulai menaikkan nada bicaranya. Suasananya pun berubah menjadi tegang, apalagi cuaca diluar tiba-tiba turun hujan yang lebat. Seolah alam tahu tentang perasaan suami istri itu. 

"Bukannya aku nggak percaya Mas, hanya saja aku tidak ingin mengecewakan Ayah. Beliau juga berharap aku bisa melanjutkan dan membuat perusahaan itu semakin besar nantinya." Davina berusaha menjelaskan, tetapi matanya sudah mulai berkaca-kaca.

"Hallah, bulsyit!  Omong kosong itu, jelas kamu tidak setuju jika aku bergabung di perusahaan Ayahmu. Pasti kamu takut aku menghabiskan harta Ayahmu kan? Ingat Davina, disini bukan cuma kamu yang kaya. Orang tuaku memiliki kursi penting di pemerintahan, aku juga sudah memiliki perusahaan sendiri, bahkan sebelum aku menikahimu, " jelas Anggara secara gamblang. 

"Tidak Mas, bukan itu maksudku. Aku sama sekali tidak mempermasalahkan hartamu, sungguh. Aku hanya menuruti apa kata Ayah. Bahkan sekalipun kamu dari orang biasa, aku tetep cinta sama kamu Mas, tapi tolong jangan larang aku untuk tetap bekerja," pinta Davina. 

"Kalau emang kamu udah nggak mau nurut lagi sama aku, buat apa kita bersama Davina! Lebih baik kita sudahi semua ini," sahut Anggara. 

"Mas! jangan pernah bicara seperti itu." Davina reflek memegang tangan kiri Anggara yang sedang fokus mengemudi dan membuat stir mengarah ke kiri. 

"Lepaskan tanganmu, apa yang kau lakukan!" sentak Anggara. 

Kemudian mobil dibanting stir kanan untuk mengembalikan ke jalur pertama, tetapi tanpa Anggara sadari ada mobil truck fuso dari arah berlawanan yang jaraknya sudah cukup dekat dengan mobilnya. Davina yang lebih dulu mengetahui sontak saja berteriak. 

"Mas awas! Aaaaaa …." 

Brak!! 

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
10 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status