Share

Chapter 4

Zarianti duduk dimeja rias miliknya, hatinya penuh kegusaran karena la harus menghadapi cobaan terberat dalam hidupnya,

'Rupanya diriku tak muda lagi, tapi sampai saat ini aku belum bisa memberikan anak kepada mas Bastian,' gumam zarianti didalam hati sambil mentap wajahnya di cermin.

Zarianti menatap wajah Bastian dibalik cermin, yang selalu tersenyum menatapnya, menunggu pujaan hatinya selesai berdandan, karena Bastian sudah tahu kebiasaan istrinya yang suka berdandan sebelum tidur,

sedang Zarianti hanya bisa membalas senyuman Bastian, meski didalam hatinya sedang berkecamuk, tekanan batin yang la rasakan membuatnya sakit, saking sakit yang la rasakan, la berusaha menenangkan dirinya dengan meremas kuat dadanya.

'Sampai kapan mas kamu akan menyimpan kekasih mu itu di rumah kita mas, apakah kamu ga bisa menjaga perasaan hati istri kamu mas,walupun sakit,tapi aku tetap tersenyum di depan mu dan kekasih gelap mu itu mas.' Rianti berkata dalam hati.

Namun semua itu tidak menghalangi rencana Zarianti yang akan berpura pura tidak ada masalah di depan Bastian,walaupun Rianti tidak setuju bastian membawa seorang gadis yang la temui satu minggu belakangan ini.

Zarianti mencoba mengumpulkan seluruh tenaganya, la menghela nafas panjang lalu menghampiri Bastian yang sedari tadi menunggunya diranjang asmara milik mereka, dimana ranjang itulah yang menjadi saksi bisu awal pernikahan mereka hingga saat ini.

"Mas," panggil Rianti sambil mendekapkan kepalanya di dada Bastian yang bidang nan berotot.

"Iya sayang" sahut Bastian membelai rambut zarianti.

"Kamu sayang gak sama aku?" tanya Zarianti dengan sedikit gugup

"Yah sayang dong" jawab Bastian dengan santai

"kamu cinta gak sama aku?" tanya Zarianti lagi

"Ya cinta lah sayang," jawab Bastian sambil tersenyum menatap Zarianti.

"Apa kamu akan melakukan apapun yang aku mau mas?"

"Hmm selagi aku mampu, akan aku lakukan apapun untukmu sayang"

"Hmm seperti itu yah,"

"lya sayang, kamu ini kenapa sih? tiba-tiba bertanya seperti itu?" tanya Bastian keheranan melihat tingkah istrinya yang aneh itu.

"Tidak apa-apa mas, aku hanya ingin megatakan sesuatu padamu mas,"

"Apa itu sayang?"

Mendengar pertanyaan Bastian membuat Zarianti semakin gugup, sejenak ia menarik napasnya lalu menghembuskannya dengan perlahan.

"Sebenarnya, aku ingin menanyakan sesuatu sama kamu mas,tapi aku takut kamu, marah sama aku!"

Mendengar ucapan Zarianti membuat Bastian terkejut, Bastian langsung mengerutkan dahinya tak mengerti dengan ucapan Zarianti barusan.

"Apaa? maksud kamu apa sayang?" tanya Bastian mulai penasaran.

Zarianti langsung duduk disamping Bastian lalu memegang lembut tangan Bastian, la menghela nafasnya sejenak lalu mencoba menjelaskan maksudnya kepada Bastian.

"Mas, kalau aku belum di kasih keturunan juga dari Allah , apakah, kamu akan menikah dengan wanita pilihanmu Mas dan besok aku harus bertemu dengan dokter kandungan kembali, Mas" jelas Zarianti serius.

'Aku sebenar nya hanya ingin mengetes kamu aja mas,apakah! kamu jujur atau tidak,atau apakah! kamu emang punya rencana ingin menikahi Claudia mantan pacar kamu yang sekarang sedang hamil anak kalian'

Mendengar penjelasan Zarianti, seketika Bastian menarik tangannya dari genggaman Zarianti, la tak percaya Zarianti akan melakukan hal sekonyol itu.

"Apa kamu sudah gila Rianti! Aku gak mau, kamu boleh menyuruhku apapun, tapi jangan menyuruhku menikahi wanita lain" ucap Bastian yang mulai emosi.

"Aku tidak menyuruh mas,harus menikah lagi mas,cuma aku kan berkata ,seandainya aku ga bisa memiliki anak dari rahim aku dan darah daging kita,apakah kamu mau menikah lagi atau tidak."ucap Zarianti,

"Tapi mas kalau emang kamu ada niat mau menikah lagi, hanya ingin memiliki keturunan , silakan saja, mas ,aku tidak punya cara lain, kalau emang mas mau menikah lagi karena mas ingin mempunyai anak,hanya itu satu satunya jalan agar kamu bisa mempunyai anak Mas" ucap Zarianti dengan matanya yang mulai berkaca-kaca.

'walaupun batin aku tidak ikhlas dengan itu semua mas,aku tidak mau di bagi,masalah nya mas,tapi aku ga bisa menjadi wanita yang egois, kalau emang kamu ingin mempunyai anak dari darah daging kamu sendiri mas,maaf kan aku mas,akhirnya aku akan menyerah dengan pernikahan kita.' Rianti tak sadar bahwa bulihan air mata nya keluar begitu saja.

"Tapi kita kan masih bisa berusaha dengan cara lain Rianti, dengan bayi tabung aku siap" seru Bastian mulai emosi.

"Tidak bisa Mas, aku tidak mau karena itu terlalu beresiko, aku mohon Mas turutin permintaanku yah" ucap Siska bermohon disamping Bastian.

'ya Allah ,aku harus menerima kenyataan ini semua ,ya Allah,kalau emang jalan yang terbaik suami ku menikah lagi,aku tidak apa apa,aku ikhlas lahir banthin,yang penting mas Bastian ada keturunan dari diri mas Bastian, ya walaupun bukan dari Rahim ku,aku juga tidka bisa berbuat apa apa, semua itu kehendak Mu Ya Allah.' Rianti bermonolog dalam hati.

Seketika Bastian langsung menoleh ke hadapan Zarianti, lalu memegang bahu Zarianti dengan kuat, Bastian menatap mata zarianti dengan tajam

"Aku katakan padamu Rianti, Aku tidak bisa" seru Bastian dengan nada tegas menghempaskan Rianti diatas tempat tidur, lalu perlahan berjalan meninggalkan Rianti.

Bastian sebenar nya bingung,mau menerima atau menolak keinginan Rianti, walaupun nanti pasti akan ketahuan,bahwa Claudia sedang hamil anak Bastian,tapi Bastian sangat mencintai Zarianti, Bastian tidak mencintai Claudia.

Bastian hanya menganggap Claudia adalah teman dan mantan pacara Bastian dulu,tapi Bastian juga tidak bisa pungkirin bahwa Bastian juga,sudah ada rasa sedikit dengan Claudia.

"Kalau kamu tidak mau mengikuti kemauanku, lebih baik kamu tinggalkan saja aku Mas hiks hiks" teriak Rianti mulai terisak karena Bastian menolak permintaannya itu.

Zarianti tau ini sangat sakit di hati nya,tapi dari pada ,menambah dosa ,apasalah nya Bastian dan Claudia menikah saja,biar halal,karena Zarianti tidak mau Bastian menambah dosa,setiap malam datang ke kamar Claudia melakukan yang tidak boleh di lakukan.

Mendengar teriakan Zarianti, membuat Bastian menghentikan langkahnya, la langsung membalikkan tubuhnya lalu kembali menghampiri Zarianti.

"Rianti, apa kamu yakin akan melakukan ini semua?" tanya Bastian dengan nada emosi.

"Iya, aku sudah yakin Mas" jawab Rianti dengam lantang seketika membuat mata Bastian terbuka lebar.

"Apa yang kamu pikirkan Rianti? kenapa kamu bisa berpikiran seperti itu? atau jangan-jangan kamu sudah gak cinta sama aku Rianti?"

Walaupun zarianti tidak ikhlas,tapi Zarianti bisa apa,dengan semua ini, orang tua mas Bastian selalu menanyakan kapan punya anak,ya Allah mudah mudahan hati aku kuat tegar untuk menghadapin ini semua.

"Justru karena aku cinta kepadamu Mas, aku melakukan semua ini, karena aku ingin melihat kamu bahagia, aku juga ingin melihat mama bahagia melihat cucunya, hiks hiks hiks" ujar Zarianti sambil meneteskan air matanya.

"Aku juga,sudah tahu semua mas,bahwa Claudia adalah mantan pacar kamu,mas, dan sekarang Claudia sedang mengandung anak kamu kan mas!,tapi kenapa kalian berpura pura dan bersandiwara di depan ku mas,apa salah aku ,sampai kalian tega bersandiwara, seolah olah itu adalah kecelakaan yang terjadi pada Claudia dan pacar nya,pada hal itu kecelakaan ,atas dasar suka sama suka,aku juga tahu mas,setiap malam mas ,kekamar Claudia,dan kalian melakukan itu semua,apakah itu tidak menambah dosa,mas, masa yang melakukan tapi aku juga yang kena dosa nya,karena aku melihat itu semua, dengan mata kepala aku sendiri,mas, jadi apakah aku salah menyuruh mas dan Claudia,cepat melakukan pernikahan biar menjadi halal,walaupun aku tahu mas,aku belum ikhlas sepenuh nya dengan kejadian mas ini,tapi aku harus apa mas,aku ga bisa berbuat apa apa,mas, mau marah sama mas dan Claudia juga percuma,karena sudah kejadian mas."ucap Zarianti dengan menarik nafas dalam dalam dan mengatur kembali.

Bastian langsung memeluk erat tubuh Zarian.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status