Share

Chapter 5

Bastian langsung memeluk tubuh Zarianti yang terguncang karena menangis, hingga akhirnya Bastian pun ikut menangis.

'Aku tidak tahu kalau istri sudah mengetahui ini semua,dan aku juga tidka tahu kalau setiap malam istri ku,melihat ini semua,begitu terpukul nya perasaan dan hati Rianti, melihat itu semua,apakah aku suami yang sangat kejam dan tega,terhadap Rianti.' Bastian berkelana dengan hati dan pikiran nya sendiri.

"Kamu tahu Rianti, hampir 8 tahun kita bersama, tak sedikitpun aku mempunyai pikiran untuk menghianatimu Rianti, dan sekarang kamu tega menyuruhku untuk menduakanmu" bisik Bastian ditelinga Zarianti.

"Maafkan aku, Mas" ucap Zarianti memeluk erat Bastian.

Kemudian Bastian melepaskan pelukannya lalu menatap Istrinya yang sesenggukan menangis.

"Baiklah Rianti kalau itu memang kemauanmu, akan aku turuti, tapi ingat aku tidak akan memperlakukan dia sepertimu,aku memperhatikan Claudia karena anak aku yang ada di dalam kandungan Claudia,tidak lebih tidak kurang, Rianti."ucap Bastian,hanya pasrah apa yang terjadi.

"Iya tidak apa-apa mas, terima kasih yah mas karena kamu sudah mau menuruti kemauanku" ucap Rianti seraya memeluk Bastian dengan erat.

Mendengar keputusan Bastian seketika membuat Rianti merasa sedikit lega,meskipun la tahu pasti suatu saat ini akan menjadi cobaan terberatnya tapi la tidak perduli, yang terpenting baginya adalah kebahagiaan Bastian bersama keluarganya.

*****

Hari ini Zarianti sudah bersiap siap untuk menemui gadis yang sudah semingu tinggal di rumah Zarianti dan Bastian, Zarianti tampak semangat memilihkan baju untuk Bastian, la tak mau Claudia merasa kecewa melihat tampang suaminya itu kurang rapih. Sedang Bastian duduk ditepi ranjang nampak lesu tidak bersemangat.

"*Mas kamu mau pakai yang mana?" tanya Zarianti tersenyum.

"Aku gak tahu sayang, kamu aja yang pilih" jawab Bastian dengan suara datar.

"Hmm kalau menurut aku kemeja ini bagus, hmm tapi yang warna merah hati lebih keren kayaknya" ucap Zarianti bingung memilih pakaian yang akan dikenakan Bastian.pada hal hanya bertemu di rumah nya sendiri tidak keluar rumah.

"Hmm yang ini ajalah mas" ucap Zarianti sambil memberikan kemeja biru langit polos kepada Bastian.

Bastian pun menuruti semua perintah Zarianti, meskipun dalam hatinya kesal dan emosi, tapi la berusaha menahannya demi menjaga hati istri yang dicintainya itu.

"Ya udah mas, cepetan ganti baju, entar kita turun kebawah nya samaan ya"

Bastian hanya menatap tingkah istrinya, lalu berlalu pergi untuk mengganti pakaiannya. Setelah selesai Bastian keluar dengan pakaian yang dipilihkan Zarianti dengan sendal warna hitamnya hingga membuat Bastian terlihat tampan, seketika Zarianti langsung terpukau melihat ketampanan suaminya itu.

"Nah kalau gitu kan kelihatan cakep, pasti calon istri mas suka nanti"

"Zarianti cukup, stop bicarakan itu" ucap Bastian yang mulai emosi.

"Aku mohon sama kamu Zarianti, tolong urungkan Niat gila mu ini" lanjut Bastian memegang lengan Zarianti lalu mengguncangkannya.

Seketika Zarianti langsung terdiam sejenak lalu menarik napasnya kembali.

"Tidak Mas, aku sudah tekad untuk menikahkanmu, dan aku tidak mau semuanya gagal" ucap Zarianti menatap Bastian tajam.

"Aku, tidak cinta dengan Claudia, aku hanya khilaf waktu itu,jadi aku ingin bertanggung jawab atas perbuatan aku , Rianti,aku tidak ada niatan untuk menikahin dia."

"Tapi,mas,kan tiap malam kekamar Claudia mas,dan melakukan itu,gak mungkin mas tidak mencintai nya mas."

mendengar ucapan zarianti, membuat Bastian kembali menitihkan air mata, la langsung memeluk Zarianti.

"Zarianti, Aku tak sanggup menyakitimu, apa kamu rela membagi aku dengan wanita lain? hiks hiks" bisik Bastian.

"Mas, aku sudah memikirkan ini dari jauh hari dan aku sudah siap menerima konsekuensinya" ucap Zarianti melepas pelukan Bastian.

"Oke Oke kalau itu maumu, sekarang kita turun kebawah temui gadis itu" ucap Bastian dengan nada keras, lalu menarik tangan Zarianti sampai ke ruang keluarga.

Sampai diruang keluarga bastian melihat Claudia sudah menduduki sofa yang di sediakan di ruang keluarga, lalu menyuruh Zarianti duduk, diikuti bastian duduk di sebelah zarianti istri nya.

"Dimana alamat rumah kamu Claudia?"

"Dijalan kembang desa ci..."

Bastian pun mulai merasa tidak enak dengan Zarianti, apakah ini jalan yang terbaik atau hanya jalan sesaat sampai anak itu lahir, Bastian hanya diam membisu begitu pula dengan Zarianti yang hanya diam sesenggukan menyeka air matanya.

Setelah berdiam selama 2 jam, akhirnya Bastian dan Zarianti,mulai berbicara dengan Claudia,tentang masalah yang terjadi antara Bastian dan Claudia.

Perlahan Zarianti mulai mengetuk meja keluarga itu.

Tok tok tok

"Assalamualaikum" ucap Zarianti,yang melihat Bastian dan Claudia tidak ada sepata pun berbicara menjelaskan kronologi kenapa bisa terjadi.

Hingga akhirnya, Bastian mulai membuka mulut nya untuk bercerita.

"Wa'alaikumussalam" jawab Bastian bersamaan dengan Claudia.

Zarianti menatap Bastian, sedang Bastian memberikan Isyarat menggelengkan kepalanya agar zarianti mau mengurungkan niatnya, lagi lagi Zarianti keras kepala dan tidak mengindahkan permintaan Bastian, la meyakinkan Bastian untuk mau menerima pernikahan ini, demi anak yang di kandung Claudia, bahwa semua akan baik baik saja.

"Claudia ada apa ini semua, tolong ceritakan kepada saya."

"Iya mbak"

"Claudia" panggil Zarianti

"Iya Mbah"

terdengar suara sahutan seorang gadis dari tadi duduk dan diam saja,tiba tiba Claudia membuka suaranya dengan wajah yang penuh ketakutan. Claudia sudah tahu bahwa Zarianti sudah mengetahui perbuatan aku dan suami nya, karena Zarianti sempat mengintip dari balik pintu kamar tamu di depan, Sejujurnya Claudia merasa gugup melihat Zarianti dan Bastian.

Ternyata Zarianti telah menepati janjinya untuk menikahi suaminya dengan mantan pacar suami ku, Claudia Anggraeni,nama wanita yang akan di nikahi Bastian karena seminggu yang lalu Zarianti sudah berjanji akan menikahkan suaminya bersama Claudia.

*****

Saat aku sedang berbelanja di warung bu Rima, aku tampak risih melihat lelaki yang ada di sebelahku, dari tadi la selalu memperhatikanku sampai membuat aku kesal.

Duh kenapa sih nih cowok, liatin aku terus. gumamku dalam hati.

"Nih bu Rima uangnya, makasih yah bu" kataku sambil menyodorkan uang dua ribuan kepada bu Rima.

lalu aku segera pergi meninggalkan warung bu Rima.

Dalam perjalanan aku merasa ada yang selalu membuntuti. aku tahu pasti lelaki tadi yang selalu memperhatikanku. namun aku berusaha untuk pura pura cuek.

tiba tiba terdengar suara dari belakangku.

"Hey neng..." panggil lelaki itu. dan entah kenapa tiba tiba langkahku terhenti. dan jantungku mulai berdegup kencang.

Aku mendengar suara langkah kaki lelaki itu mendekatiku.

"hey dari tadi aku panggil kamu gak jawab jawab" kata lelaki itu.

"Iya soalnya Aku disuruh mbak aku, jadi aku jalan cepat, kamu ngapain sih panggil aku?" aku mencoba pura pura ketus, soalnya lelaki jaman now gak bisa dipercaya. itu menurut aku sih.

"oh gitu, gak kok,aku cuma mau kenalan sama kamu, boleh kan?" tanya lelaki itu sambil mengulurkan tangannya kepadaku.

"hmm gimana yah" jawabku sambil berpikir pikir.

"ya udah gak apa apa, kalau kamu gak mau kenalan sama aku" kata lelaki itu dengan nada sedikit kecewa kudengar. lalu ia melajukan langkahnya dan meninggalkanku.

"hey tunggu" aduh entah kenapa tiba tiba aku spontan langsung memanggilnya. seperti ada rasa kasihan ketika melihatnya. akhirnya lelaki itu menghentikan langkahnya. dan aku pergi menuju ke arah lelaki itu.

"aku Claudia.." ku ulurkan tanganku yang mulai dingin karena gugup. kulihat mata lelaki itu bahagia.

"aku Rudi.. " balas lelaki itu sambil menjabat tanganku. tiba tiba aku baru sadar kalau aku sedang disuruh Zarianti belanja. aku pun pamit kepada Rudi.

"duh mas Rudi, maaf aku pergi dulu soalnya ditungguin mbak aku." bergegas kutinggalkan mas Rudi. namun tiba tiba aku mendengar teriakan mas Rudi dari belakang.

"besok aku tunggu kamu di dekat warung ini lagi,jam 10 pagi" kata mas Rudi dengan suara keras. ku arahkan pandanganku ke belakang dan melihatnya sambil tersenyum sebagai tanda setuju.

Bersambung

jangan lupa follow dan like

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status