Share

Bab 19. RAHASIA YANG HAMPIR TERUNGKAP

"Jangan sembarangan bicara kau Hadi! Dari dulu kau selalu mengadu domba kami sampai kami terpecah belah!"

Hadi terkekeh mendengar ucapan laki-laki yang berstatus narapidana itu.

"Kenyataannya memang begitukan, Zakaria. Kamu dari kuliah memang sudah suka sama ibunya, sampai kamu bela-belain berkorban apa saja. Tapi dia lebih memilih sahabat kamu sendiri."

"Cukup Hadi!" Zakaria Lawalata berdiri dan menghentakkan tangannya ke meja. Petugas yang ada di balik pintu masuk dan mencoba menenangkannya.

"Semoga bukan karena itu kamu menghabisi mereka Zakaria, walau bagaimanapun kalau itu benar-benar anak kamu, kamu sudah sangat menyakitinya dan menyiksanya." 

Sekali lagi ucapan Soepomo Hadiningrat mampu membuat laki-laki yang berstatus narapidana itu berapi-api matanya, pertanda ada amarah yang luar biasa.

"Aku memaafkan perbuatanmu untuk anakku, Zakaria. Tapi aku nggak tahu apakan gadis itu memaafkanmu. Karena kamu sudah menyiksanya." Hadi

Ai

Teman-teman baca lagi ya,

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status