Share

Bab.3 Awal bertemu

Author: 3traTigatra
last update Last Updated: 2021-07-12 09:46:27

Kamis pagi tepat pukul 10, seorang Pria tampan berpakaian rapih datang memperkenalkan diri nya pada Eva. Sosok pria berkarisma, sosok yang menjadi impian para gadis, kesempurnaan yang hanya dimiliki orang terpilih, Ia terlihat mempesona.

"Selamat pagi, saya Pemberi Informasi. Apa nona Amara ada?"

"Selamat pagi, Pemberi Informasi, nona Amara sudah menanti kedatangan Anda, silahkan ke ruangan nya." Jawab Eva sambil tersenyum manis mempersilahkan Pemberi Informasi menuju ruang Amara, ada kekaguman dalam benak Eva 

Sang Pemberi Informasi balas tersenyum.

" Saya  senang bertemu Anda dan bisa datang ke sini." Katanya. Ia tampak bermartabat, tenang dan percaya diri membuat wajah tampan nya semakin mempesona. Sang Pemberi Informasi pun mengetok pintu ruang Amara lalu masuk.

Amara sedang duduk di meja nya, ia sibuk membaca surat-surat yang masuk hari ini yang menambah tumpukan laporan hari kemarin. Ia pun berdiri dan menyambut sang Pemberi Informasi dengan curiga 

"Ketika saya menerima dua memo Anda,  saya tidak tahu apakah Anda itu nyata atau hanya seorang penipu." Kata Amara

"Terima kasih, saya senang Anda seorang yang berpikir terbuka." Kata sang Pemberi Informasi dan ke dua nya pun duduk 

Sebelum kita memulai pembicaraan ini, apa boleh saya tau siapa nama Anda?" Tanya Amara

"Saya Gaung Sam, Anda cukup memanggil saya dengan sebutan Pemberi Informasi." Jawab Pemberi Informasi  santai dan tersenyum

"Jadi Anda bisa memecahkan semua masalah saya?" Amara berkata sinis 

"Tidak juga, tetapi saya bisa membantu Anda dengan masalah informasi Anda." Jawab sang Pemberi Informasi meyakin kan.

"Silahkan jelaskan saya ingin mendengar nya."

Sang Pemberi Informasi menunggu sejenak. Ia lihat tumpukan laporan di meja rapat Amara dan tumpukan surat di meja tulis nya. Ia menatap Amara  dan berkata. "Sebelum saya menjelaskan, saya ingin bertanya terlebih dahulu."

"Silahkan." Kata Amara

"Menurut Anda, apa masalah informasi Anda?"

Tanya sang Pemberi Informasi 

Amara menunjuk tumpukan laporan dan suratnya. "Anda lihat semua ini hanya sekian bagian dari informasi yang tersedia di perusahaan ini. Membaca semua ini saja sudah memakan waktu, apalagi laporan yang belum masuk kemari."

"Apakah Anda harus membaca semua nya?" Tanya sang Pemberi Informasi.

"Pastinya, setidaknya itu cara mengetahui apa yang sedang terjadi dalam perusahaan ini."

Wajah sang Pemberi Informasi menjadi cerah. "Saya suka itu. Banyak presiden mengandalkan khusus pada bawahan nya untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi, saya senang Anda mau menemukan sendiri kebenaran nya." Ucap Pemberi Informasi 

Amara senang mendengar pujian sang Pemberi Informasi, ia pun tersenyum

"Anda paham masalah informasi saya sekarang ini?" Amara bertanya 

"Saya mulai paham. Tolong beritahu saya, apa yang Anda mau saya lakukan?" Tanya Pemberi Informasi memastikan 

"Ya, seandai nya Anda bisa membantu saya mencerna semua laporan yang ada dengan cepat, menemukan masalah kami yang sesungguh nya termaksuk peluang yang ada, Anda bisa menjadi pahlawan. Tetapi saya tahu Anda tidak mungkin melakukan itu karena semua itu mustahil." Amara berkata sedikit merendahkan

Sang Pemberi Informasi mendengarkan perkataan Amara dengan dengan baik, kemudian ia tersenyum dan berbicara dengan meyakinkan.

"Saya percaya dan tidak salah lagi Anda mempunyai masalah informasi ganda."

"Apa maksud Anda?" Tanya Amara

"Situasi Anda, mengingatkan saya akan gambaran seseorang yang tenggelam dalam lautan informasi. Umpamakan di sekeliling Anda itu informasi. Bagaimanakah Anda menyelamatkan nyawa?" Tanya sang Pemberi Informasi dengan santai

"Mungkin saya akan membaca sebanyak mungkin dan secepat mungkin." Jawab Amara tegas

"Persis! Bagaimana jadinya seandai nya Anda minum sebanyak mungkin dan secepat mungkin air laut itu?"

"Saya akan tenggelam." Kata Amara

"Lalu mengapa seekor ikan tidak tenggelam padahal terus menerus berenang dalam lingkungan yang berpotensi menenggelamkan itu?" Tanya sang Pemberi Informasi kembali

"Karena ia mempunyai insang sebagai sistem penyaring hingga ia tidak meminum air laut secara belebih."

"Tepat! Saya akan menyarankan bahwa sistem Penyaring adalah solusi bagi masalah informasi Anda, semua informasi kunci yang Anda butuhkan untuk mengelola orang-orang Anda bisa di rangkum dalam tiga laporan satu halaman."

"Satu halaman? Seberapa besarkah laporan satu halaman itu? Menjijikan?" Amara mengejek ide sang Pemberi Informasi 

Sang Pemberi Informasi tersenyum dan menjawab dengan santai. "Hanya selembar kertas."

"Mustahil. Mana mungkin semua laporan di rangkul menjadi laporan tunggal satu halaman?"

"Ya saya hanya membutuhkan tiga laporan satu halaman bisakah Anda memberi saya selembar kertas dan pulpen?" Kata Pemberi informasi 

Amara pun mengambil selembar kertas dan pulpen dan menyerahkan pada Pemberi Informasi. Kemudian sang Pemberi Informasi menulis dan menyerahkan kertas itu pada Amara.

Amara tampak binggung, sementara Amara membaca tulisan dalam kertas itu, sang Pemberi Informasi dengan santai mulai menjelaskan

"Laporan satu halaman memfokuskan Anda pada informasi kunci yang relevan bagi Anda maupun tugas Anda. Laporan satu halaman yang kedua menguraikan umpan balik kinerja Anda, kabar baik dan buruk dari laporan yang pertama. Laporan satu halaman yang ketiga memberi Anda kabar baik dan buruk tentang orang-orang Anda, memberi pandangan apa yang terjadi dibawah lapisan manejemen."

Amara menyukai konsep dan penjelasan Pemberi Informasi 

"Saya bisa memastikan betapa berharga nya laporan-laporan seperti itu. Tetapi siapa kah yang akan menyiapkan laporan-laporan seperti itu dalam waktu singkat?"

"Para manajer, akan saya jelaskan bagaimana caranya nanti. Informasi akan di kumpulkan dan diorganisasikan lewat komputer. Perangkat lunak Penyaring inilah kunci bagi keselamatan Anda dalam lautan informasi."

Amara semakin ingin tahu. "Tolong jelaskan tentang perangkat lunak Penyaring ini."

"Seperti yang Anda ketahui perangkat lunak akan dirancang untuk melakukan hal-hal yang sama dilakukan seseorang untuk menyiapkan laporan dan komputer adalah alat bantu nya. Dengan demikian Anda tau, Anda bisa menyiapkan secara manual atau  mengajukan lisensi. Apapun pilihan Anda hasil nya akan sama tiga laporan satu halaman."

"Tiga laporan satu halaman, benar-benar hebat kapan kita bisa mulai?" Amara berseru kegirangan 

"Mengapa tidak sekarang, bukan kah lebih cepat akan lebih baik untuk menyelesaikan masalah  Anda." Ucap Pemberi Informasi 

"Ok! Akan saya tugaskan proyek ini kepada manajer informasi kami."

"Saya mengerti Anda mau melakukan itu. Tetapi itu tidak akan efektif dan saya harap Anda sendiri yang mengawasi langsung proyek ini."

Amara terkejut mendengar ketegasan sang Pemberi Informasi 

"Tetapi saya tidak ada waktu untuk terlibat langsung dalam proyek ini. TNcorp menghadapi masalah besar lain nya selain masalah informasi." Ucap Amara sedikit murung

Sang Pemberi Informasi tersenyum lalu berkata

"Seandainya orang yang tepat mempunyai informasi yang tepat pada saat yang tepat. Mungkin masalah tidak akan berlanjut lebih serius. Ijinkan saya memberi contoh. Anda memberi tugas pada bawahan Anda untuk menjalankan suatu rencana, bawahan Anda mungkin tidak menjalankan tugas yang Anda berikan dengan menyembunyikan kebenaran bahwa tugas itu tidak sedang dikerjakan, padahal ia sedang mengulur waktu hingga Anda bertanya lagi. Fakta bahwa Anda tidak punya informasi hingga dia bisa menunda-nunda dan membodohi Anda."

Amara terdiam sesaat lalu mengangguk tanda setuju untuk mengawasi sendiri proyeknya secara langsung.

"Baik jika Anda telah setuju, kita akhiri pertemuan kali ini." Ucap Pemberi Informasi berdiri ingin berpamitan

"Sebelum Anda pergi bisakah Anda memberi saya nomor telepon Anda yang bisa saya hubungi." Kata Amara menghentikan langkah sang Pemberi Informasi 

Sang Pemberi Informasi tersenyum menyerahkan selembar kartu nama. "Anda bisa menghubungi saya kapan pun Anda mau." Kata Pemberi Informasi 

"Terima kasih." Ucap Amara mengantar sang Pemberi Informasi keluar

"Senang berjumpa dengan Anda dan sampai berjumpa lagi." Ucap sang Pemberi Informasi bergegas pergi 

Amara terdiam menatap punggung sang Pemberi Informasi hingga menghilang dari pandangan nya. Eva yang melihat itu menghampiri Amara lalu bertanya dengan penasaran. "Apakah Anda mengenal nya nona?"

Amara hanya tersenyum dan mengeleng pelan, melihat itu Eva kembali berkata. "Pria yang tampan, Apakah dia menaruh hati pada mu atau nona yang akan jatuh hati pada nya?"

Amara terkejut mendengar ucapan Eva, lalu berkata 

"Dia hanya menawarkan jasa, sungguh berlebih jika Anda berpendapat untuk sesuatu yang tidak mungkin terjadi." Ucap Amara sedikit ketus dan bergegas masuk ke ruangan nya melanjutkan pekerjaan nya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • SANG PEMIMPIN DAN PEMBERI INFORMASI    Bab. 21 anak ku Prioritas ku

    Amara yang teburu-buru membuat para karyawan merasa heran, Amara Daft dikenal sebagai sosok pemimpin yang bijaksana juga disiplin, entah apa yang membuatnya tiba-tiba meninggalkan kantor tanpa memperdulikan meeting yang masih berlanjut dengan para manejer.Gaung Sam yang juga melihat tingkah aneh Amara Daft dengan wajah sedikit memuat bergegas mengejarnya, firasatnya mengatakan apa yang terjadi berhubungan dengan putri mereka. Saat keluar dari pintu kantor Amara Daft sudah berlalu dengan mobilnya, Gaung Sam segera menghubungi salah satu kenalannya yang bekerja di bandara untuk mengecek daftar penumpang untuk hari ini.Setelah itu Gaung Sam kembali keruang meeting untuk menyelesaikan pembahasan dengan para manejer***Pukul empat sore Amara tiba di kota A, kota dimana putri semata wayangnya melanjutkan studi, ia bergegas menuju klinik asrama Putrinya setelah menghubungi guru pembimbing akademi.Hampir sejam perjalanan Amara tiba di Klinik asrama d

  • SANG PEMIMPIN DAN PEMBERI INFORMASI    Bab. 20 kekawatiran yang membebani

    Saat meeting Sang Pemberi Informasi sering kali mencuri pandang pada Amara Daft. Amara Daft sama sekali tifak memperdulikan kehadiran Sang Pemberi Informasi, ia hanya fokus pada pembahasan meeting saat itu dan berharap masalah TNcorp bisa cepat terselesaikan agar ia dapat segera mengakhiri kerjasama bersama Sang Pemberi Informasi.Waktu menunjukan pukul dua belas siang hari meeting bersama para manejer dan Sang Pemberi Informasi diakhiri dengan perjamuan makan siang bersama, Eva mempersilahkan semua untuk menyantap makan siang yang telah tersedia sebelum mereka melanjutkan kegiatan mereka pada saat itu. Amara Daft memilih kembali ke ruang kerjanya dan menyantap makan siangnya disana, ia ingin menghindari Sang Pemberi Informasi, namun tanpa ia sadari Sang Pemberi Informasi mengikuti langkahnya keruangan kerjanya dan membuat Amara Daft tudak bisa lagi menghindarinya."Apa kau harus seperti ini? Jika kau pikir kau dapat menghindari ku, maka ku pastikan pada mu, aku akan menca

  • SANG PEMIMPIN DAN PEMBERI INFORMASI    Bab.19 menghindarpun tak bisa

    Kisah pahit yang selalu ingin dilupakan Amara Daft, cerita dibalik perjalanan hidupnya yang membuat Amara berjuang keras menjalani hari-hari dengan menyibukan diri dengan larut dalam dunia kerjanya hingga ia melupakan semua kenangan pahit untuk kesalahan yang telah ia perbuat di masa lalu..Tok ... tok ...tok ...Suara ketukan dari balik pintu ruang kerja Amara membuatnya tersentak kaget dan tersadar akan lamunan pahit yang masa lalunya."Iya, silahkan masuk.""Maaf Non, rapat sepuluh menit lagi akan di mulai," ucap Eva saat tiba di hadapan meja Amara"Apa semua sudah berkumpul?" tanya Amara tersenyum pada Eva"Manejer pemasaran dan manejer keuangan belum hadir di ruang meeting, saya telah menghubungi mereka agar bisa segera hadir sebelum jadwal yang ditentukan untuk meeting hari ini," jawab Eva membalas pertanyaan Amara Daft"Baikla! Jika semua telah berkumpul tolong beritahukan pada ku agar aku juga bisa segera keruang meeting, sekarang kau boleh

  • SANG PEMIMPIN DAN PEMBERI INFORMASI    Bab.18 Tuhan Berkehendak lain

    Malam hari nya Amara mulai menelpon Gaung."Orang tua dan Kakak ku, telah mengetahui kehamilan ku dan mereka menginginkan aborsi. Aku akan menghubungi mu lagi setelah aborsi telah selesai dilakukan." Ucap Amara saat mengetahui panggilannya terhubung. Amara pun mengakhiri panggilan nya tanpa mendengar jawaban dari Gaung***Dua hari kemudian setelah waktu aborsi di jadwalkan Kakak sepupu. Kakak mengantar Amara kerumah Kakak sepupu untuk bersama-sama ke rumah bidan senior yang akan melakukan tindakan aborsi, pukul sepuluh mereka tiba di rumah bidan Jean. Saat bidan Jean melihat kedatangan kami, Amara di ajak masuk ke dalam ruang pemeriksaan dan diminta untuk berbaring diatas ranjang pemeriksaan. Semua telah di persiapkan, sepuluh menit kemudian bidan Jean, memasukan alat dan obat untuk melakukan tindakan aborsi, hampir setengah jam Amara berbaring diatas ranjang menahan rasa sakit." Sudah selesai, kita tunggu paling lambat dua kali dua puluh empa

  • SANG PEMIMPIN DAN PEMBERI INFORMASI    Bab 17 Terungkapnya Rahasia

    Hari berlalu serasa cepat, usia kandungan Amara hampir lima bulan. Suara bising mulai sayup-sayup terdengar di telinganya tentang kehamilannya. Amara seakan-akan menjadi sorotan semua mata dan menjadi bahan gunjingan, saat ia berada di lingkungan sekolah, entah dari mana dan siapa yang menyebar tentang kehamilannya.Amara mulai merasa tidak nyaman, ia pun mulai aktif membolos dan menghindari semua teman-teman sekolah dan juga tiga sahabat yang sejak kelas satu selalu bersama nya. Timbul kecurigaan pada Cuing karena hanya Cuinglah yang mengetahui cerita tentang kehamilannya.Rasa kecewa membuat Amara memilih tidak ke sekolah, hampir sebulan sudah Amara memilih mengurung diri di rumah. Amara beralasan sedang masa tenang sekolah, kadang pula Amara berpura-pura berangkat dan kembali lagi ke kamarnya mengurung diri.***"Ra, nanti siang tolong ke bank, transfer uang bulanan kakak-kakakmu." Perintah mama pada Amara melihatnya keluar dari kamar"Jam berapa, M

  • SANG PEMIMPIN DAN PEMBERI INFORMASI    Bab.16 Kenyataan Pahit

    Setelah tak lagi berkomunikasi Amara mulai kembali menghubungi Gaung. Saat ia mengetahui dirinya tak datang bulan, hanya dalam kurun waktu satu bulan, dalam dua kali berhubungan intim. Amara hamil, ia menyadari itu setelah selesai ujian semester."Malam ini kita harus bicara." Pesan singkat yang dikirim Amara pada Gaung"Apa masih ada yang perlu kita bicarakan!" Jawab singkat Gaung acuh tak acuh saat membalas pesan Amara "Ya, aku harap kau harus datang dan ini sangat penting." "Oke!"Pukul delapan malam Gaung sudah menunggu Amara di depan gang seperti janji mereka."Aku ada masalah." Ucap Amara saat telah berhadapan dengan Gaung."Masalah apa?" Tanya Gaung dengan raut wajah binggung tapi tetap cuek"Aku belum datang bulan.""Apa kau yakin dan apa hubungannya dengan ku?" Ucap Gaung seakan-akan tidak percaya untuk apa yang ia dengar dari bibir Amara"Sangat yakin, terakhir datang bulan dua minggu sebelum kit

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status