Share

BAB 3

Author: Alva_R
last update Huling Na-update: 2025-02-26 15:47:33

Semenjak kejadian Anna yang tanpa sengaja melihat adegan erotis kakaknya, Anna mulai sering curi-curi pandang ke arah kakak iparnya dan kearah bagian celana kakak iparnya.

Ada rasa penasaran dalam diri Anna.

***

Suatu hari

"Mas, mbak Fida kemana, kok tumben udah mau isya belum ada dirumah," tanya Anna saat melihat Imam sedang menonton televisi sendirian.

Imam menengok sesaat ke arah Anna sebelum ia akhirnya menjawab pertanyaan dari Anna.

"Mbakmu, masih direstonya, katanya pulang agak telat," jawab Imam dengan santai.

"Oohhhh, mas Imam lagi nonton apa," tanya Anna penasaran.

"Ini lagi nonton film Korea, ga tahu sih judulnya apaan, soalnya asal nonton aja," ujar Imam panjang kali lebar.

Dengan langkah cepat Anna duduk disebelah Imam ikut menonton film tersebut.

"Gimana kuliah mu Ann," tanya Imam.

"Ah aman aja Mas," bohong Anna, padahal aslinya dia dapat hukuman dari Miss Ira.

"sudah dapat teman,"

"sudah donk Mas,"

Beberapa menit kemudian...

Ada adegan yang membuat keduanya menjadi salting.

Rona merah jambu terlihat dari wajah Anna. Bahkan ada perasaan aneh tiba-tiba menghampirinya, yang dirinya pun belum mengerti.

Difilm tersebut ada adegan seorang perempuan dan laki-laki yang melakukan adegan panas didalam mobil.

Imam dan Anna menjadi gugup, tanpa janjian mereka berdiri berbarengan, dan tanpa sengaja Imam menabrak Anna dan membuat Mereka jatuh disofa dengan posisi yang membuat salah paham bagi yang melihatnya.

Tatapan keduanya bertemu. Hujan yang mengguyur sejak sore hari seperti mendukung suasana yang begitu syahdu. Dan setan pun ikut terlibat berbisik ke mereka.

Tanpa sadar Imam melihat bibir ranum milik Anna, yang menggoda imannya, yang setipis tisu dibelah menjadi seratus. Begitupun Anna dia tahu pandangan mata Imam mengarah ke bibirnya. Ada rasa penasaran dalam diri Anna yang ingin merasakan cumbuan dari kakaknya.

Tidak ada yang berniat beranjak dari posisi mereka saat ini, mereka seperti meresapi posisi tersebut.

Entah siapa yang mulai terlebih dahulu, ciuman panas pun terjadi. Adegan panas yang tak semestinya akhirnya terjadi. Anna yang diliputi rasa penasaran semenjak melihat adegan panas kakaknya dengan suaminya, lalu Imam yang syahwatnya telah bangkit, membuat dua insan itu melakukan dosa besar.

Seluruh pakaian yang dikenakan Anna sudah terongok dilantai.

Imam begitu terpesona dengan tubuh molek Anna, buah dadanya yang ukuran 36 B membuat siapa saja yang memandangnya pasti tergoda ingin melahap dan menjamahnya. Dan tubuhnya yang putih mulus menambah aura kesexyannya.

Bodoh jika dirinya menyia-nyiakan momen ini. Joni yang didalam celananya sudah meronta-ronta ingin memperkenalkan diri.

"Ahh mas terus mass, terus mass, ternyata ini enak sekali," racau Anna.

Imam yang mendengar racauan Anna semakin terbakar syahwatnya.

Hentakan demi hentakan. Menggema memenuhi seisi ruangan.

Pendingin ruangan seperti tidak berfungsi untuk menghilangkan peluh keringat mereka.

Kini mereka berdua terkulai lemas dalam posisi masih berpelukan, setelah mencapai puncak kenikmatan.

"Mas, ternyata ini yang dirasakan orang-orang yang sudah menikah ya, begitu nikmat mas," seloroh Anna.

" Iya Ann, apakah kamu suka dengan permainan ku," tanya Imam.

"Rasanya begitu nikmat mas, aku suka, aku harap mas bisa sering melakukannya denganku saat aku menginginkannya," pinta Anna dengan manja.

Mendengar ucapan Anna, Imam seperti mendapatkan durian runtuh. Bagaimana tidak, secara dia menikahi kakaknya, malah mendapatkan bonus adiknya pula.

"Tenang Ann, aku bisa memuaskan mu kapan pun, asal jangn sampai kakakmu tahu karena aku tak ingin menyakitinya," ujar Imam.

Setelah beberapa saat mereka cepat-cepat kekamar mandi dan membersihkan diri sebelum Mafida pulang.

Keesokan harinya.

Saat Anna akan kekamar mandi area Miss v nya masih terasa aneh baginya, dia pun berjalan hampir seperti seekor bebek. Untungnya kakaknya sudah pergi pagi tadi jam tujuh, sedangkan dia baru bangun jam sembilan lebih. Hari ini dia ga ada matkul karena itu dia bisa bangun siang.

Semenjak saat itu Anna dan Imam sering melakukannya dirumah saat Mafida tidak ada, bahkan mereka sering bertemu dan chek in dihotel jika sudah kebelet.

Mereka sudah tidak ingat akan dosa bahkan sosok Mafida.

Tetangga mafida, Mak Sri melihat kedekatan Anna dengan Imam mulai curiga, pasalnya Mak Sri pernah melihat Anna dan Imam masuk hotel sambil bergandengan tangan. Bahkan Mak Sri juga tanpa sengaja melihat Anna bergelanyut manja diteras rumah, saat Mafida tidak ada dirumah. Rumah Mak Sri ada didepan pas rumah Mafida. Jadi bisa tahu apa yang terjadi didepan rumahnya.

***

Saat ditoko Milik Mak ayu tetangga Mafida. Ada beberapa ibu-ibu yang sedang berbelanja.

"Eh ibu-ibu, kalian curiga ga sih sama adiknya Jeng Mafida itu, aku kok punya firasat adiknya itu ada main sama suaminya jeng Mafida ya," ujar Mak Sri mulai melancarkan aksi gibahnya.

Ditoko kelontong itu ada Mak Siti dan Mak Ulin yang sedang berbelanja juga .

Mereka yang mendengar ocehan Mak Sri pun sontak kaget.

"Hah serius?" Tanya Mak Siti.

"Jangan ngadi-ngadi kamu Mak Sri," Tukas Mak Ayu.

"Ih beneran, aku pernah liat mereka masuk hotel bergandengan tangan loh," imbuh Mak Sri.

"Aku rasa aku pernah melihat mereka makan berdua direstaurant tempat aku kerja, waktu itu aku ga ada pikiran kesana karena pikirku ya biasa aja," ucap Mak Siti panjang seperti kereta api.

"Wah ternyata di komplek kita ada benih-benih pelakor," cerocos Mak Ayu.

"Harus kita basmi tuh benih-benih pelakor," ujar Mak Ulin yang membara seperti kobaran api.

"Masak jeng Mafida ga tahu sih adiknya dan suaminya ada main," tanya Mak Siti yang keheranan.

"Kayaknya ga tahu deh, kalo tahu ya ga mungkin adem ayem ya kan," tebak Mak Ayu.

"iya juga si," jawab Mak Siti.

" Kalo gitu kita kasih tahu jeng Mafida aja," saran Mak Ulin dengan antusias.

"Iya, kita harus bisa memberi tahu jeng Mafida," timpal Mak Sri.

"Baiklah kapan kita mau memberi tahu jeng Mafida," tanya Mak Sri yang sambil mencomot belanjaan.

"Ya kita harus kumpulkan bukti dulu, khawatirnya kalau kita kasih tahu tanpa bukti nanti kita dikira ingin merusak rumah tangganya," jelas Mak Ayu.

"Nah itu yang sulit, Mak Siti kan kerja direstaurant, siapa tahu kalau mereka ada makan berdua disana lagi, coba difoto,"saran Mak Sri.

"Nanti kalo misal ada sesuatu adegan didepan rumahku, itu bagian ku yang ngefoto atau ngerekam mereka," Mak Sri akhirnya membagi tugas. Dia seperti agen rahasia dadakan.

"Terus aku bagian apa donk," tanya Mak Ulin.

"Mak Ulin bagian kang heboh aja," ujar Mak Sri.

Mereka berempat akhirnya tertawa.

Akan seperti apakah aksi mereka berempat ? Apakah akan berhasil mendapatkan bukti ?

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (8)
goodnovel comment avatar
Alva_R
Jan Edan kan dia
goodnovel comment avatar
Alva_R
kalau bisa dapat dua kenapa satu hahahah
goodnovel comment avatar
Alva_R
hwahahahhahaha
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • SCANDAL    Bab 43

    Setelah pesta digelar dengan meriah nan megah. Kini sepasang pengantin baru itu, memasuki kamar pengantin yang sudah dihias begitu cantik dengan taburan bunga mawar diatas kasur dan sepasang angsa yang terbuat dari handuk."Apa kamu siap untuk malam ini sayang," bisik Hanan ditelinga Mafida, saat sudah duduk dipinggir kasur.Mafida hanya bisa menunduk, menyembunyikan rona merah jambunya."Aku mandi dulu Mas," pamit Mafida, lalu hendak berdiri."Apa mau kutemani sayang," goda Hanan dengan mengedipkan sebelah matanya.Mafida hanya terkekeh dan sedikit berlari menuju kamar mandi.Setelah mandi, Mafida berdandan dan memakai gaun dinasnya yang berwarna merah maroon. Warna yang begitu kontras dengan warna kulit tubuhnya.Seakan semakin memancarkan aura kecantikannya dan keseksiannya.Mafida keluar dari kamar mandi dengan begitu cantik dan sexy. Jantungnya berdetak kencang, walaupun ini bukan pengalaman pertamanya. Tapi rasanya tetap membuat jantungnya berpacu cepat. Hanan yang melihat itu

  • SCANDAL    Bab 43

    Mafida tertegun sesaat saat melihat penampilan Imam yang terlihat tidak terurus."Masuklah," ucap Mafida yang merasa iba melihat penampilan Imam saat ini.Sedangkan Ibunya, dia terpaksa ikut Imam kerumah Mafida karena dipaksa Imam."Silahkan duduk," Imam dan ibunya pun mulai duduk disofa yang begitu empuk. Mata ibunya Imam menelisik setiap sudut ruangan apartemen milik Mafida, seakan ia begitu takjub dan iri."Wah, gila gede sekali apartemen mu,’seru Ibunya Imam."Ada apa?" tanya Mafida."Eh Maaf, tawarin minum dulu lah atau makan dulu lah. Pelit amat jadi orang," protes ibunya Imam."Disini bukan warung," sahut Anna."Dasar pelit,""Bu," panggil Imam seraya memberikan kode supaya ibunya tidak berulah."Maf, aku disini ingin meminta maaf atas sikapku yang dulu padamu," kata Imam dengan tulus."Jika maksud mu hanya ingin kembali dengan putriku, itu tidak mungkin. Karena Mafida besok akan menikah," timpal Bu Vita"Tenang saja Bu, aku sadar diri, aku tidak mungkin pantas mengharapkan Ma

  • SCANDAL    Bab 42

    Lima bulan kemudian Imam yang uang pesangonnya udah menipis ia mulai dilanda kecemasan. Selama ini ia sudah melamar pekerjaan dimana-mana tapi sayang, dari semua lamarannya tak satupun ia mendapatkan panggilan kerja, bahkan sekedar interview pun tidak ada.Dia mencoba membuka usaha berjualan bakso, tapi saat ada kasus kecoa yang ditemukan pelanggan di mangkoknya, usahanya langsung sepi dan gulung tikar. Imam sendiri sempat berjualan sate ayam tapi lagi, ia fitnah memakai daging tikus.Ia frustasi dengan musibah yang menimpanya beberapa bulan ini."Apa ini karmaku saat aku menyakiti Mafida?" lirih Imam saat duduk dibawah pohon depan rumah ibunya dengan tatapan kosong.Rumahnya yang ia cicil tidak bisa ia bayar dan akhirnya rumah itu ditarik kembali oleh developer.Kini ia tinggal dengan Ibunya."Duh kamu ini, malah melamun cari kerja sana. Cari duit, bukannya malah melamun. Emangnha duit bisa jatuh dari langit jika kamu hanya melamun begitu," cerocos Ibunya Imam saat pulang dari arisa

  • SCANDAL    Bab 41

    Suasana hening dan tegang terjadi di apartemen Mafida, yang saat ini sedang bersitegang dengan adiknya. "Kak, aku minta maaf atas khilaf ku," ucap Anna dengan tulus. "Setelah semuanya seperti ini?" cibir Mafida. "Lalu aku harus bagaimana kak, untuk mendapatkan maafmu," "Jangan tinggal disini, aku akan kasih kamu modal untuk usaha supaya kamu mandiri, biar kamu bertanggung jawab dengan dirimu sendiri," ujar Mafida dengan dingin. "Tapi kan kak," "Kamu pilih, mau menerima uang modal dariku atau tidak, jika tidak maka aku pun tidak akan Sudi menerima mu disini," Anna yang tidak punya pilihan akhirnya dengan berat hati menerima tawaran dari kakaknya. Sedangkan Bu Vita menatap wajah anaknya yang selama ini ia sia-siakan dengan tatapan sendu. Bu Vita, menghampiri Mafida. Duduk disebelahnya. "Maf," panggil Bu Vita. Mafida menengok kesamping. Lalu Bu Vita meraih tangan Mafida dan menggenggamnya. "Maafkan Ibu Maf, selama ini ibu sudah pilih kasih kepadamu. Sudah menyia-

  • SCANDAL    Bab 40

    Anna tiba sampai di kos-kosan dengan perasaan kesal, dilemparkannya tasnya ke sembarang tempat. Lalu dihempaskannya tubuhnya diatas sofa. Bu Vita yang melihat sikap Anna hanya bisa melihatnya dengan perasaan yang susah untuk dijelaskan. Lalu Anna mengeluarkan handphonenya daru dalam tas. Kali ini ia mencoba menghubungi Erik. Tapi hasilnya nihil, nomernya seakan tidak tersampaikan. "Kemana se Mas Erik begini, tadi dikampus saat aku datang keruangannya, ga ada. Dihubungin pun sulit,"ucap Anna dengan gelisah. "Mana uang di ATM sekarat pula, cepat atau lambat pasti habis," imbuh ya. *** Imam sendiri mendapatkan surat pemecatan dan pesangon dirinya. sekitar lima puluh juta pesangon yang di dapatnya, karena kontrak diperbarui kontrak setiap setahun sekali."Uang pesangon segini, mana cukup buat ngelunasin cicilan rumah," gerutunya."Ah, ga tahu ah. Aku mau tidur dulu," ucapnya."Sebaiknya kita ke rumah mbakmu," saran Bu Vita."Kenapa harus kesana mbak,"tanyanya."Minta maaf lah karena

  • SCANDAL    Bab 39

    Imam semakin dibuat frustasi dengan kejadian demi kejadian yang menimpanya. Semenjak ia cerai dengan Mafida, hidupnya sering apes. "Mana dua hari lagi waktunya bayar cicilan rumah," gumam Imam saat meninggalkan kantor bank dengan perasaan kesal. Ia pun berangkat kerja menggunakan ojek online. Saat ia hendak masuk ke ruangannya, tiba-tiba sekertaris atasanya memanggilnya. "Pak Imam, disuruh menghadap ke Bu Erin," ujarnya. "Apalgi ini pagi-pagi dah disuruh menghadap," gerutunya. "Masuk," titah Bu Erin saat mendengar pintunya diketuk. "Bu, ada apa ya manggil saya," tanya Imam saat sampai diruangan Bu Erin. "Duduk," titahnya dengan tegas tanpa ekspresi. "Apa benar berita yang viral itu kamu," tanya Bu Erin dengan sorot mata yang tajam. Imam terkejut, saat atasannya menanyakan video itu. Jantungnya berdetak kencang, ia khawatir video tersebut akan berimbas pada pekerjaannya saat ini. "i-i itu editan bu," bohongnya, dengan gugub. "Cih editan katamu, kamu pikir aku bisa

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status