Semenjak kejadian Anna yang tanpa sengaja melihat adegan erotis kakaknya, Anna mulai sering curi-curi pandang ke arah kakak iparnya dan kearah bagian celana kakak iparnya.
Ada rasa penasaran dalam diri Anna. *** Suatu hari "Mas, mbak Fida kemana, kok tumben udah mau isya belum ada dirumah," tanya Anna saat melihat Imam sedang menonton televisi sendirian. Imam menengok sesaat ke arah Anna sebelum ia akhirnya menjawab pertanyaan dari Anna. "Mbakmu, masih direstonya, katanya pulang agak telat," jawab Imam dengan santai. "Oohhhh, mas Imam lagi nonton apa," tanya Anna penasaran. "Ini lagi nonton film Korea, ga tahu sih judulnya apaan, soalnya asal nonton aja," ujar Imam panjang kali lebar. Dengan langkah cepat Anna duduk disebelah Imam ikut menonton film tersebut. "Gimana kuliah mu Ann," tanya Imam. "Ah aman aja Mas," bohong Anna, padahal aslinya dia dapat hukuman dari Miss Ira. "sudah dapat teman," "sudah donk Mas," Beberapa menit kemudian... Ada adegan yang membuat keduanya menjadi salting. Rona merah jambu terlihat dari wajah Anna. Bahkan ada perasaan aneh tiba-tiba menghampirinya, yang dirinya pun belum mengerti. Difilm tersebut ada adegan seorang perempuan dan laki-laki yang melakukan adegan panas didalam mobil. Imam dan Anna menjadi gugup, tanpa janjian mereka berdiri berbarengan, dan tanpa sengaja Imam menabrak Anna dan membuat Mereka jatuh disofa dengan posisi yang membuat salah paham bagi yang melihatnya. Tatapan keduanya bertemu. Hujan yang mengguyur sejak sore hari seperti mendukung suasana yang begitu syahdu. Dan setan pun ikut terlibat berbisik ke mereka. Tanpa sadar Imam melihat bibir ranum milik Anna, yang menggoda imannya, yang setipis tisu dibelah menjadi seratus. Begitupun Anna dia tahu pandangan mata Imam mengarah ke bibirnya. Ada rasa penasaran dalam diri Anna yang ingin merasakan cumbuan dari kakaknya. Tidak ada yang berniat beranjak dari posisi mereka saat ini, mereka seperti meresapi posisi tersebut. Entah siapa yang mulai terlebih dahulu, ciuman panas pun terjadi. Adegan panas yang tak semestinya akhirnya terjadi. Anna yang diliputi rasa penasaran semenjak melihat adegan panas kakaknya dengan suaminya, lalu Imam yang syahwatnya telah bangkit, membuat dua insan itu melakukan dosa besar. Seluruh pakaian yang dikenakan Anna sudah terongok dilantai. Imam begitu terpesona dengan tubuh molek Anna, buah dadanya yang ukuran 36 B membuat siapa saja yang memandangnya pasti tergoda ingin melahap dan menjamahnya. Dan tubuhnya yang putih mulus menambah aura kesexyannya. Bodoh jika dirinya menyia-nyiakan momen ini. Joni yang didalam celananya sudah meronta-ronta ingin memperkenalkan diri. "Ahh mas terus mass, terus mass, ternyata ini enak sekali," racau Anna. Imam yang mendengar racauan Anna semakin terbakar syahwatnya. Hentakan demi hentakan. Menggema memenuhi seisi ruangan. Pendingin ruangan seperti tidak berfungsi untuk menghilangkan peluh keringat mereka. Kini mereka berdua terkulai lemas dalam posisi masih berpelukan, setelah mencapai puncak kenikmatan. "Mas, ternyata ini yang dirasakan orang-orang yang sudah menikah ya, begitu nikmat mas," seloroh Anna. " Iya Ann, apakah kamu suka dengan permainan ku," tanya Imam. "Rasanya begitu nikmat mas, aku suka, aku harap mas bisa sering melakukannya denganku saat aku menginginkannya," pinta Anna dengan manja. Mendengar ucapan Anna, Imam seperti mendapatkan durian runtuh. Bagaimana tidak, secara dia menikahi kakaknya, malah mendapatkan bonus adiknya pula. "Tenang Ann, aku bisa memuaskan mu kapan pun, asal jangn sampai kakakmu tahu karena aku tak ingin menyakitinya," ujar Imam. Setelah beberapa saat mereka cepat-cepat kekamar mandi dan membersihkan diri sebelum Mafida pulang. Keesokan harinya. Saat Anna akan kekamar mandi area Miss v nya masih terasa aneh baginya, dia pun berjalan hampir seperti seekor bebek. Untungnya kakaknya sudah pergi pagi tadi jam tujuh, sedangkan dia baru bangun jam sembilan lebih. Hari ini dia ga ada matkul karena itu dia bisa bangun siang. Semenjak saat itu Anna dan Imam sering melakukannya dirumah saat Mafida tidak ada, bahkan mereka sering bertemu dan chek in dihotel jika sudah kebelet. Mereka sudah tidak ingat akan dosa bahkan sosok Mafida. Tetangga mafida, Mak Sri melihat kedekatan Anna dengan Imam mulai curiga, pasalnya Mak Sri pernah melihat Anna dan Imam masuk hotel sambil bergandengan tangan. Bahkan Mak Sri juga tanpa sengaja melihat Anna bergelanyut manja diteras rumah, saat Mafida tidak ada dirumah. Rumah Mak Sri ada didepan pas rumah Mafida. Jadi bisa tahu apa yang terjadi didepan rumahnya. *** Saat ditoko Milik Mak ayu tetangga Mafida. Ada beberapa ibu-ibu yang sedang berbelanja. "Eh ibu-ibu, kalian curiga ga sih sama adiknya Jeng Mafida itu, aku kok punya firasat adiknya itu ada main sama suaminya jeng Mafida ya," ujar Mak Sri mulai melancarkan aksi gibahnya. Ditoko kelontong itu ada Mak Siti dan Mak Ulin yang sedang berbelanja juga . Mereka yang mendengar ocehan Mak Sri pun sontak kaget. "Hah serius?" Tanya Mak Siti. "Jangan ngadi-ngadi kamu Mak Sri," Tukas Mak Ayu. "Ih beneran, aku pernah liat mereka masuk hotel bergandengan tangan loh," imbuh Mak Sri. "Aku rasa aku pernah melihat mereka makan berdua direstaurant tempat aku kerja, waktu itu aku ga ada pikiran kesana karena pikirku ya biasa aja," ucap Mak Siti panjang seperti kereta api. "Wah ternyata di komplek kita ada benih-benih pelakor," cerocos Mak Ayu. "Harus kita basmi tuh benih-benih pelakor," ujar Mak Ulin yang membara seperti kobaran api. "Masak jeng Mafida ga tahu sih adiknya dan suaminya ada main," tanya Mak Siti yang keheranan. "Kayaknya ga tahu deh, kalo tahu ya ga mungkin adem ayem ya kan," tebak Mak Ayu. "iya juga si," jawab Mak Siti. " Kalo gitu kita kasih tahu jeng Mafida aja," saran Mak Ulin dengan antusias. "Iya, kita harus bisa memberi tahu jeng Mafida," timpal Mak Sri. "Baiklah kapan kita mau memberi tahu jeng Mafida," tanya Mak Sri yang sambil mencomot belanjaan. "Ya kita harus kumpulkan bukti dulu, khawatirnya kalau kita kasih tahu tanpa bukti nanti kita dikira ingin merusak rumah tangganya," jelas Mak Ayu. "Nah itu yang sulit, Mak Siti kan kerja direstaurant, siapa tahu kalau mereka ada makan berdua disana lagi, coba difoto,"saran Mak Sri. "Nanti kalo misal ada sesuatu adegan didepan rumahku, itu bagian ku yang ngefoto atau ngerekam mereka," Mak Sri akhirnya membagi tugas. Dia seperti agen rahasia dadakan. "Terus aku bagian apa donk," tanya Mak Ulin. "Mak Ulin bagian kang heboh aja," ujar Mak Sri. Mereka berempat akhirnya tertawa. Akan seperti apakah aksi mereka berempat ? Apakah akan berhasil mendapatkan bukti ?Diruangan yang cahayanya temaram, suhu AC uang menyelimuti atmosfer ruangan. Laila melangkah dengan anggun menuju dimana suaminya saat ini berdiri, sedang menatap pemandangan diluar jendela kaca.Tangan Laila melingkar dipinggang suaminya, memeluknya dengan erat lalu membalikkan badan suaminya supaya mengahadapnya.Malam ini Laila dandan begitu cantik dan sexy, ia ingin malam ini menjadi malam indah untuknya dan suaminya.Tatapan mata Laila berkabut."Mas," bisik Laila ditelinga Erik. Lalu mulai mencium bibir Erik lebih dulu. Tapi sayangnya Erik tak ingin bermesraan dengan Laila. Ia seakan tidak berselera ataupun berhasrat untuk bercinta dengan istrinya.Dengan hati-hati Erik melepaskan tangan Laila yang melingkar di lehernya, lalu melepaskan pula tautan bibirnya dengan Laila."Aku harus pergi ada urusan mendesak," elak Erik, lalu mulai beranjak pergi dari hadapan Laila yang menahan malu dan juga hasrat yang telah bangkit. Tangannya mengepal kuat."Kamu mau pergi kemana mas," tanya La
Setelah sukses membuat laporan dikantor polisi, Mafida dan Hanan langsung menuju ke Mall untuk membeli Handphone terbaru.Gedung megah menjulang tinggi, kini terlihat dinetra mata mereka. Dengan langkah santai mereka mulai berjalan masuk kedalam Mall.Hanan selalu berjalan disisi Mafida dengan menaruh kedua tangan nya didalam kantong celananya. Ia takut khilaf menggenggam tangan Mafida."Enaknya beli merk apa ya Nan,""Kamu mau beli yang android atau yang berlogo apel bekas digigit," tanya Hanan balik."Kayak apa aja apel bekas digigit," Mafida terkekeh kecil. Saat dengan Hanan, ia merasa nyaman bisa menjadi dirinya sendiri bahkan ia merasa selalu dilindungi oleh Hanan. Tanpa sadar Mafida memandang wajah Hanan dengan rasa kagum.Seandainya waktu bisa diputar kembali, ia akan lebih memilih Hanan, tapi sayangnya waktu tidak bisa diputar. Toh dulu Hanan masih diLN. Dan gelar barunya saat ini yang baru ia sandang, pasti orang akan menilainya buruk. Dinegara ini gelar janda seakan buruk
Fida sedikit ragu akan rencana Hanan, ia takut jika ini terlalu kejam untuk mereka. Wajahnya kembali sendu, Hanan yang melihat perubahan ekspresi Mafida seakan ikut sedih dengan keadaan Fida saat ini. Tangan Hanan ingin menyentuh tangan Mafida yang ada diatas meja, tapi ia urungkan. Hanan takut, Mafida malah risih dengannya. "Maf, dengarkan aku baik-baik. Jika kamu tidak memberikan mereka pelajaran, aku khawatir nanti akan ada Mafida lain yang mengalaminya. Jika rumah tangga mu tidak bisa terselamatkan setidaknya rumah tangga orang lain bisa terselamatkan," kata Hanan dengan hati-hati dan sorot mata yang tak lepas dari Mafida."Maksudmu,""Aku menyelediki Anna dan saat ini ia sedang menjadi selingkuhan dosennya yang ternyata udah beristri," ujar Hanan dengan menghela nafas berat."Astaghfirullah kenapa Anna jadi seperti itu," Mafida begitu syok, tangannya spontan membekap mulutnya dan matanya yang membulat seketika."Kamu yakin Anna seperti itu Hanan,"Tanpa basa-basi Hanan mengelua
Dihotel Aston, setelah Anna usai mandi dan bersolek. Tak lama Erik datang dengan membawa satu buket bunga untuk Anna."Buket spesial untuk mu yang paling ku cinta," ujar Erik dengan menyerahkan buket mawar tersebut kepada Anna.Dan tentu saja dengan senang hati Anna menerima buket tersebut. Hatinya terenyuh mendapatkan perlakuan yang manis."Terimakasih mas," kata Anna dengan tersenyum lembut lalu meletakkan buket bunga mawar merah ke meja riasnya.Erik terpesona saat melihat penampilan Anna yang begitu cantik, lingerie yang ia belikan ternyata begitu pas ditubuh Anna.Lekuk tubuh indahnya begitu mempesona, siapa aja yang melihatnya saat ini pasti langsung honry.Erik meraih pinggang Anna menempelkannya ditubuhnya begitu erat.Detik berikutnya terjadilah pergumulan panas yang kesekian kalinya. Erik begitu terbuai dengan keindahan diluar, sedangkan Laila semakin mulai curiga dengan tingkah suaminya saat ini. Hanya saja ia belum bisa mendapatkan buktinya.*** Keesokan harinya."Mas in
"Tentu saja aku merindukan mu jalang kecil," ujar Imam dengan senyuman licik.Anna mengambil handuk yang ada didekat bath up nya lalu ia lilitkanke tubuhnya untuk menutupi tubuhnya yang sudah telanj@ng."Kita udah saling tahu tubuh masing-masing, buat apa kamu menutupinya," kata Imam yang semakin mendekatkan langkah nya ke bath up Anna."Pergi dari sini mas, urusan kita udah selesai," ujar Anna lalu ia keluar dari bath up nya dan hendak keluar dari kamar mandi. Sayang nya tangannya dicekal oleh Imam."Mau kemana jalang kecil,""Lepaskan aku mas," Anna berusaha melepaskan tangan nya dari cekalan Imam."Tidak akan sebelum kamu memuaskan ku," sentak Imam, lalu ia mulai mencium Anna dengan paksa dengan rakus. Handuk yang menutupi tubuh Anna, dengan satu tarikan kasar dari Imam handuk tersebut berhasil terlepas dari tubuh Anna.Mata Anna mendelik menyadari tubuhnya sekarang telah telanj@ng. Ia masih berusaha berontak tapi tenaganya tak sebanding dengan lawannya.Imam menyetubuhinya dengan
"Seperti nya teman-teman adikmu perempuan baik-baik kok," sahut Bu Anis yang hendak ke lantai dua. "Kita ga tahu Bu dalam nya hati seseorang. Jangan pernah menilai seseorang hanya dari penampilan, bisa jadi kelihatan baik diluar tapi siapa tahu justru sebaliknya," ujar Rohmat dengan tenang. "Iya deh, oh iya tumben kamu pulang sore. biasanya habis magrib baru tiba dirumah," tanya Bu Anis. "Iya Bu, lagi pengen pulang lebih awal aja," jawab Rohmat. "Yasudah ibu mau mandi dulu, keringatan habis ngurusin tanaman," kata Bu Anis dengen berlalu dari hadapan Rohmat. Sepeninggal Bu Anis, Rohmat juga ikut naik ke lantai dua dimana kamarnya berada. Dari jendela kamarnya ia bisa melihat adiknya sedang asik bercanda dengan para sahabatnya. "Yang ku khawatir kan Anna membawa dampak buruk untuk adikku, sepertinya aku harus memisahkan adikku dari Anna, tapi aku bingung harus bagaimana caranya. Masak harus kukasih lihat video Anna yang lagi beradegan panas dengan laki-laki," gumam Rohmat