Share

BAB 3

Author: Alva_R
last update Last Updated: 2025-02-26 15:47:33

Semenjak kejadian Anna yang tanpa sengaja melihat adegan erotis kakaknya, Anna mulai sering curi-curi pandang ke arah kakak iparnya dan kearah bagian celana kakak iparnya.

Ada rasa penasaran dalam diri Anna.

***

Suatu hari

"Mas, mbak Fida kemana, kok tumben udah mau isya belum ada dirumah," tanya Anna saat melihat Imam sedang menonton televisi sendirian.

Imam menengok sesaat ke arah Anna sebelum ia akhirnya menjawab pertanyaan dari Anna.

"Mbakmu, masih direstonya, katanya pulang agak telat," jawab Imam dengan santai.

"Oohhhh, mas Imam lagi nonton apa," tanya Anna penasaran.

"Ini lagi nonton film Korea, ga tahu sih judulnya apaan, soalnya asal nonton aja," ujar Imam panjang kali lebar.

Dengan langkah cepat Anna duduk disebelah Imam ikut menonton film tersebut.

"Gimana kuliah mu Ann," tanya Imam.

"Ah aman aja Mas," bohong Anna, padahal aslinya dia dapat hukuman dari Miss Ira.

"sudah dapat teman,"

"sudah donk Mas,"

Beberapa menit kemudian...

Ada adegan yang membuat keduanya menjadi salting.

Rona merah jambu terlihat dari wajah Anna. Bahkan ada perasaan aneh tiba-tiba menghampirinya, yang dirinya pun belum mengerti.

Difilm tersebut ada adegan seorang perempuan dan laki-laki yang melakukan adegan panas didalam mobil.

Imam dan Anna menjadi gugup, tanpa janjian mereka berdiri berbarengan, dan tanpa sengaja Imam menabrak Anna dan membuat Mereka jatuh disofa dengan posisi yang membuat salah paham bagi yang melihatnya.

Tatapan keduanya bertemu. Hujan yang mengguyur sejak sore hari seperti mendukung suasana yang begitu syahdu. Dan setan pun ikut terlibat berbisik ke mereka.

Tanpa sadar Imam melihat bibir ranum milik Anna, yang menggoda imannya, yang setipis tisu dibelah menjadi seratus. Begitupun Anna dia tahu pandangan mata Imam mengarah ke bibirnya. Ada rasa penasaran dalam diri Anna yang ingin merasakan cumbuan dari kakaknya.

Tidak ada yang berniat beranjak dari posisi mereka saat ini, mereka seperti meresapi posisi tersebut.

Entah siapa yang mulai terlebih dahulu, ciuman panas pun terjadi. Adegan panas yang tak semestinya akhirnya terjadi. Anna yang diliputi rasa penasaran semenjak melihat adegan panas kakaknya dengan suaminya, lalu Imam yang syahwatnya telah bangkit, membuat dua insan itu melakukan dosa besar.

Seluruh pakaian yang dikenakan Anna sudah terongok dilantai.

Imam begitu terpesona dengan tubuh molek Anna, buah dadanya yang ukuran 36 B membuat siapa saja yang memandangnya pasti tergoda ingin melahap dan menjamahnya. Dan tubuhnya yang putih mulus menambah aura kesexyannya.

Bodoh jika dirinya menyia-nyiakan momen ini. Joni yang didalam celananya sudah meronta-ronta ingin memperkenalkan diri.

"Ahh mas terus mass, terus mass, ternyata ini enak sekali," racau Anna.

Imam yang mendengar racauan Anna semakin terbakar syahwatnya.

Hentakan demi hentakan. Menggema memenuhi seisi ruangan.

Pendingin ruangan seperti tidak berfungsi untuk menghilangkan peluh keringat mereka.

Kini mereka berdua terkulai lemas dalam posisi masih berpelukan, setelah mencapai puncak kenikmatan.

"Mas, ternyata ini yang dirasakan orang-orang yang sudah menikah ya, begitu nikmat mas," seloroh Anna.

" Iya Ann, apakah kamu suka dengan permainan ku," tanya Imam.

"Rasanya begitu nikmat mas, aku suka, aku harap mas bisa sering melakukannya denganku saat aku menginginkannya," pinta Anna dengan manja.

Mendengar ucapan Anna, Imam seperti mendapatkan durian runtuh. Bagaimana tidak, secara dia menikahi kakaknya, malah mendapatkan bonus adiknya pula.

"Tenang Ann, aku bisa memuaskan mu kapan pun, asal jangn sampai kakakmu tahu karena aku tak ingin menyakitinya," ujar Imam.

Setelah beberapa saat mereka cepat-cepat kekamar mandi dan membersihkan diri sebelum Mafida pulang.

Keesokan harinya.

Saat Anna akan kekamar mandi area Miss v nya masih terasa aneh baginya, dia pun berjalan hampir seperti seekor bebek. Untungnya kakaknya sudah pergi pagi tadi jam tujuh, sedangkan dia baru bangun jam sembilan lebih. Hari ini dia ga ada matkul karena itu dia bisa bangun siang.

Semenjak saat itu Anna dan Imam sering melakukannya dirumah saat Mafida tidak ada, bahkan mereka sering bertemu dan chek in dihotel jika sudah kebelet.

Mereka sudah tidak ingat akan dosa bahkan sosok Mafida.

Tetangga mafida, Mak Sri melihat kedekatan Anna dengan Imam mulai curiga, pasalnya Mak Sri pernah melihat Anna dan Imam masuk hotel sambil bergandengan tangan. Bahkan Mak Sri juga tanpa sengaja melihat Anna bergelanyut manja diteras rumah, saat Mafida tidak ada dirumah. Rumah Mak Sri ada didepan pas rumah Mafida. Jadi bisa tahu apa yang terjadi didepan rumahnya.

***

Saat ditoko Milik Mak ayu tetangga Mafida. Ada beberapa ibu-ibu yang sedang berbelanja.

"Eh ibu-ibu, kalian curiga ga sih sama adiknya Jeng Mafida itu, aku kok punya firasat adiknya itu ada main sama suaminya jeng Mafida ya," ujar Mak Sri mulai melancarkan aksi gibahnya.

Ditoko kelontong itu ada Mak Siti dan Mak Ulin yang sedang berbelanja juga .

Mereka yang mendengar ocehan Mak Sri pun sontak kaget.

"Hah serius?" Tanya Mak Siti.

"Jangan ngadi-ngadi kamu Mak Sri," Tukas Mak Ayu.

"Ih beneran, aku pernah liat mereka masuk hotel bergandengan tangan loh," imbuh Mak Sri.

"Aku rasa aku pernah melihat mereka makan berdua direstaurant tempat aku kerja, waktu itu aku ga ada pikiran kesana karena pikirku ya biasa aja," ucap Mak Siti panjang seperti kereta api.

"Wah ternyata di komplek kita ada benih-benih pelakor," cerocos Mak Ayu.

"Harus kita basmi tuh benih-benih pelakor," ujar Mak Ulin yang membara seperti kobaran api.

"Masak jeng Mafida ga tahu sih adiknya dan suaminya ada main," tanya Mak Siti yang keheranan.

"Kayaknya ga tahu deh, kalo tahu ya ga mungkin adem ayem ya kan," tebak Mak Ayu.

"iya juga si," jawab Mak Siti.

" Kalo gitu kita kasih tahu jeng Mafida aja," saran Mak Ulin dengan antusias.

"Iya, kita harus bisa memberi tahu jeng Mafida," timpal Mak Sri.

"Baiklah kapan kita mau memberi tahu jeng Mafida," tanya Mak Sri yang sambil mencomot belanjaan.

"Ya kita harus kumpulkan bukti dulu, khawatirnya kalau kita kasih tahu tanpa bukti nanti kita dikira ingin merusak rumah tangganya," jelas Mak Ayu.

"Nah itu yang sulit, Mak Siti kan kerja direstaurant, siapa tahu kalau mereka ada makan berdua disana lagi, coba difoto,"saran Mak Sri.

"Nanti kalo misal ada sesuatu adegan didepan rumahku, itu bagian ku yang ngefoto atau ngerekam mereka," Mak Sri akhirnya membagi tugas. Dia seperti agen rahasia dadakan.

"Terus aku bagian apa donk," tanya Mak Ulin.

"Mak Ulin bagian kang heboh aja," ujar Mak Sri.

Mereka berempat akhirnya tertawa.

Akan seperti apakah aksi mereka berempat ? Apakah akan berhasil mendapatkan bukti ?

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
OSERJKY
imam gendeng
goodnovel comment avatar
OSERJKY
hayoloh hi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • SCANDAL    BAB 4

    Di Saung Wong Deso milik Mafida.Tepatnya diruang kerja Mafida."El, hari ini kamu handle ya semuanya, awasi kerjaan semuanya, aku mau pulang dulu kepala ku tiba-tiba pusing, yang di cabang biar dihandle Herlis," ujar Mafida yang udah bersiap-siap untuk pulang."Siap bu, tapi apakah ibu tidak apa-apa bawa mobil sendiri," tanya Elisa dengan rasa kwatir."Aku naik taksi aja El, nanti mobilnya suruh anter Pak Wahid kerumah ya," titah Mafida sambil beranjak pergi dari hadapan Elisa. "Siap Bu hati2 ya," jawab Elisa asistennya. "Oke, makasih ya El," ucap Mafida."sama-sama Bu, sudah menjadi tugas saya sebagai asisten ibu," jawab Elisa dengan tersenyum lembut.Mafida akhirnya berlalu meninggalkan Restonya. ***Sesampainya di rumah jam masih menunjukkan jam satu siang, Mafida heran karena melihat motor suaminya ada dirumahnya. Pasalnya ini masih jam kerja. "Loh Mas Imam kok, ada dirumah, tadi kan berangkat kerja. Ini juga masih jam satu siang. Kok tumben sekali Mas Imam pulang tanpa ka

    Last Updated : 2025-02-26
  • SCANDAL    BAB 5

    Cerai ? kata-kata itu masih terngiang-ngiang ditelinganya, saran dari Mak Sri. Akankah dia bisa bercerai dengan Imam suami yang ia cintai tapi nyatanya juga yang menyakitinya.Mafida akan memikirkan saran dari dua Wanita itu. Karena baginya dalam berumah tangga hal yang tidak bisa ditolerir adalah selingkuh, judi, KDRT dan minum-minuman haram. Baginya itu udah kesalahan fatal.Memang tak mudah dalam mengambil keputusan disaat situasi seperti ini.Pikiran dan juga emosi pasti sedang berkecamuk.Setelah sampai dihotel Aston, Ia memesan kamar hotel VIP untuk dirinya. Dan setelah ia sampai dikamarnya, tubuhnya ia hempasan diatas kasur king size tersebut.Tangisan kembali terdengar dari bibir Mafida, dirinya masih tidak menyangka bahwa adiknya dan suaminya tega menyakitinya. *** Jam delapan malam dihotel Aston.Deringan telepon genggam milik Mafida berbunyi, ia yang sempat tertidur sebentar karena efek lelah menangis, dengan mata yang masih sembab ia bangun dari tidurnya lalu meraih

    Last Updated : 2025-02-27
  • SCANDAL    BAB 6

    Setelah selesai bertemu lawyer, Mafida memutuskan untuk pergi ke Spa. Tubuh dan pikirannya butuh istirahat sejenak.Mafida udah bertekad ingin bercerai dengan Imam, dan untuk adiknya dia akan memberikan pelajaran sedikit nantinya.Tapi yang ia cemaskan ibunya, sanggupkah nanti ia memberi tahukan semua ini ke ibunya. Anna selama ini dia selalu menjadi anak kesayangan ibunya. Ibunya selalu memanjakan Anna, bahkan terkadang terkesan pilih kasih antara dirinya dan Anna.Jika sejak kecil Mafida udah dididik dengan keras untuk mandiri, sedangkan adiknya berkebalikannya. Selalu dimanja, semua kebutuhan bahkan permintaan adiknya selalu diturutin. Hanya ayahnya yang selama ini selalu bersikap adil. Hanya saja Ayahnya meninggal saat usianya masih delapan belas tahun karena sakit Jantung.Sebelum ayahnya meninggal, Ayahnya membagikan wasiat berupa tabungan dan tanah untuk Mafida dan Anna masing-masing mendapatkan senilai 1,2 Milyar dan sepetak tanah ukuran yang lumayan besar.Selang satu tahun

    Last Updated : 2025-02-28
  • SCANDAL    Bab 7

    Keesokan harinya. Mafida kembali menyibukkan dirinya direstonya. Ia berusaha melupakan rasa sakit dan kecewa yang sedang menderanya. "Selamat siang Bu, gimana kondisi ibu," tanya Elisa saat melihat Bossnya memasuki area Resto "Yah lumayan El, gimana Resto kemarin dan hari ini apakah semua kondusif," tanya Fida. "Semua aman terkendali Bu, dan semua laporan sudah saya letakkan dimeja ibu," jawab Elisa dengan tersenyum. "Baguslah," puji Fida. Dengan langkah pasti Mafida memasuki ruangannya dan mulai sibuk dengan laporan-laporan manajemen tentang Resto nya. Dering telepon seluler menghentikan kegiatan Mafida sejenak, ia menengok ke layar ponselnya. Begitu melihat nama yang muncul di layar handphonenya, Mafida menghela nafas berat. Ya siapa lagi kalau bukan Imam yang menelponnya. Panggilan t

    Last Updated : 2025-04-30
  • SCANDAL    Bab 8

    Saat Mafida terbangun dan mulai ingat apa yang menimpanya, ia memegangi lehernya yang masih terasa sakit. Luka fisik yang didapat nya akan sembuh tapi luka yang tak terlihat lebih sulit disembuhkan. "Bu minum dulu Bu," ucap Elisa, dengan menyodorkan segelas air putih dihadapan Mafida. perlahan Mafida bangun dari posisinya, lalu ia pun mulai meraih gelas yang berisi air putih yang berada diatas meja, dan meminum nya secara perlahan. "Terimakasih El," ucapnya dengan sendu. "Apa ibu ga sebaiknya melaporkan tindakan suami Ibu ke kantor polisi?" saran Elisa dengan rasa prihatin. "Biar nanti aku hubungi pengacara ku El," jawabnya pelan. "Saya turut prihatin Bu, semoga Ibu bisa menyelesaikan semua problem Ibu dengan baik," ucap Elisa dengan penuh harap. Mafida hanya mengangguk kan kepalanya, ia mengedarkan kondisi ruangan nya yang sudah rapi. "Kamu bisa kembali bekerja El, terimakasih atas semuanya," ucapnya dengan nada datar. "Baik Bu saya permisi," pamit Elisa lalu menutu

    Last Updated : 2025-05-01
  • SCANDAL    BAB 1

    Dikediaman Fida. "Fida titip adekmu Anna, tolong dijaga baik-baik ya disitu," ucap Ibu Vita kepada Mafida, diseberang telepon. "Iya Bu, ini Anna juga baru sampai disini Bu," jawab Fida dengan pasti. " Seng rukun ya sama adekmu, oh iya apa Imam sudah pulang kerja ?" Tanya ibu Vita. "Belum Bu kan, ini masih jam kerjanya Mas Imam Bu," ucap Fida sambil melihat jam ditembok yang ada cicaknya. "Yasudah kalau bagitu, titip salam untuk suamimu ya, " "Walaikumsalam iya Bu, nanti tak sampaikan mas Imam," sambungan telepon pun mati setelah ucapan salam. Lalu Mafida mengalihkan pandangannya kepada adeknya, yaitu Anna yang udah duduk disofa empuk miliknya. "Kalau udah hilang capeknya, bawa kopermu kedalam kamar ya dek, kamar nomer dua," titah Mafida kepada Anna. "Siap Kakak ku yg cantik," ucap Anna dengan wajah semringahnya. Mafida adalah sosok istri yang cantik, Sholehah dan lembut. Dia juga merupakan pemilik dari Rumah makan Saung Wong Deso yang terkenal itu, sebelum dia meni

    Last Updated : 2025-02-24
  • SCANDAL    Bab 2

    Saat dikampus. Tidak butuh waktu lama Anna bisa beradaptasi dilingkungan barunya, dia begitu cepat bisa mendapatkan teman, dia sekarang memiliki teman sekampus yaitu Nonavi dan Lais. Tiga sekawan itu sedang asik nongkrong di kantin. "Eh hari ini kita ada jadwal mata kuliah Ilmu hukum, dosennya terkenal killer loh," ucap Lais sambil makan keripik kentang. "Emang siapa dosennya," tanya Anna dengan Antusias "Miss Ira, dia terkenal killer, pokoknya jangan sampai ada yang telat saat matkul dia, atau jangan sampai ada yang gak ngerjain tugas dari Miss Ira, bisa bahaya," imbuh Lais. "Trus trus," kali ini Nonavi tak kalah antusias. "Ya intinya jangan ada yang nyenggol atau ngebantah Miss Ira, senggol sedikit bisa berujung kena hukuman," kata Lais. "Seperti apa hukumanya," tanya Nonavi yang makin penasaran. "Poin kalian bisa dikurangin, bahkan ada yang tidak boleh mengikuti matkulnya selama seminggu, ada pula yang pernah disuruh mengitari lapangan sebanyak sepuluh kali. Pok

    Last Updated : 2025-02-25

Latest chapter

  • SCANDAL    Bab 8

    Saat Mafida terbangun dan mulai ingat apa yang menimpanya, ia memegangi lehernya yang masih terasa sakit. Luka fisik yang didapat nya akan sembuh tapi luka yang tak terlihat lebih sulit disembuhkan. "Bu minum dulu Bu," ucap Elisa, dengan menyodorkan segelas air putih dihadapan Mafida. perlahan Mafida bangun dari posisinya, lalu ia pun mulai meraih gelas yang berisi air putih yang berada diatas meja, dan meminum nya secara perlahan. "Terimakasih El," ucapnya dengan sendu. "Apa ibu ga sebaiknya melaporkan tindakan suami Ibu ke kantor polisi?" saran Elisa dengan rasa prihatin. "Biar nanti aku hubungi pengacara ku El," jawabnya pelan. "Saya turut prihatin Bu, semoga Ibu bisa menyelesaikan semua problem Ibu dengan baik," ucap Elisa dengan penuh harap. Mafida hanya mengangguk kan kepalanya, ia mengedarkan kondisi ruangan nya yang sudah rapi. "Kamu bisa kembali bekerja El, terimakasih atas semuanya," ucapnya dengan nada datar. "Baik Bu saya permisi," pamit Elisa lalu menutu

  • SCANDAL    Bab 7

    Keesokan harinya. Mafida kembali menyibukkan dirinya direstonya. Ia berusaha melupakan rasa sakit dan kecewa yang sedang menderanya. "Selamat siang Bu, gimana kondisi ibu," tanya Elisa saat melihat Bossnya memasuki area Resto "Yah lumayan El, gimana Resto kemarin dan hari ini apakah semua kondusif," tanya Fida. "Semua aman terkendali Bu, dan semua laporan sudah saya letakkan dimeja ibu," jawab Elisa dengan tersenyum. "Baguslah," puji Fida. Dengan langkah pasti Mafida memasuki ruangannya dan mulai sibuk dengan laporan-laporan manajemen tentang Resto nya. Dering telepon seluler menghentikan kegiatan Mafida sejenak, ia menengok ke layar ponselnya. Begitu melihat nama yang muncul di layar handphonenya, Mafida menghela nafas berat. Ya siapa lagi kalau bukan Imam yang menelponnya. Panggilan t

  • SCANDAL    BAB 6

    Setelah selesai bertemu lawyer, Mafida memutuskan untuk pergi ke Spa. Tubuh dan pikirannya butuh istirahat sejenak.Mafida udah bertekad ingin bercerai dengan Imam, dan untuk adiknya dia akan memberikan pelajaran sedikit nantinya.Tapi yang ia cemaskan ibunya, sanggupkah nanti ia memberi tahukan semua ini ke ibunya. Anna selama ini dia selalu menjadi anak kesayangan ibunya. Ibunya selalu memanjakan Anna, bahkan terkadang terkesan pilih kasih antara dirinya dan Anna.Jika sejak kecil Mafida udah dididik dengan keras untuk mandiri, sedangkan adiknya berkebalikannya. Selalu dimanja, semua kebutuhan bahkan permintaan adiknya selalu diturutin. Hanya ayahnya yang selama ini selalu bersikap adil. Hanya saja Ayahnya meninggal saat usianya masih delapan belas tahun karena sakit Jantung.Sebelum ayahnya meninggal, Ayahnya membagikan wasiat berupa tabungan dan tanah untuk Mafida dan Anna masing-masing mendapatkan senilai 1,2 Milyar dan sepetak tanah ukuran yang lumayan besar.Selang satu tahun

  • SCANDAL    BAB 5

    Cerai ? kata-kata itu masih terngiang-ngiang ditelinganya, saran dari Mak Sri. Akankah dia bisa bercerai dengan Imam suami yang ia cintai tapi nyatanya juga yang menyakitinya.Mafida akan memikirkan saran dari dua Wanita itu. Karena baginya dalam berumah tangga hal yang tidak bisa ditolerir adalah selingkuh, judi, KDRT dan minum-minuman haram. Baginya itu udah kesalahan fatal.Memang tak mudah dalam mengambil keputusan disaat situasi seperti ini.Pikiran dan juga emosi pasti sedang berkecamuk.Setelah sampai dihotel Aston, Ia memesan kamar hotel VIP untuk dirinya. Dan setelah ia sampai dikamarnya, tubuhnya ia hempasan diatas kasur king size tersebut.Tangisan kembali terdengar dari bibir Mafida, dirinya masih tidak menyangka bahwa adiknya dan suaminya tega menyakitinya. *** Jam delapan malam dihotel Aston.Deringan telepon genggam milik Mafida berbunyi, ia yang sempat tertidur sebentar karena efek lelah menangis, dengan mata yang masih sembab ia bangun dari tidurnya lalu meraih

  • SCANDAL    BAB 4

    Di Saung Wong Deso milik Mafida.Tepatnya diruang kerja Mafida."El, hari ini kamu handle ya semuanya, awasi kerjaan semuanya, aku mau pulang dulu kepala ku tiba-tiba pusing, yang di cabang biar dihandle Herlis," ujar Mafida yang udah bersiap-siap untuk pulang."Siap bu, tapi apakah ibu tidak apa-apa bawa mobil sendiri," tanya Elisa dengan rasa kwatir."Aku naik taksi aja El, nanti mobilnya suruh anter Pak Wahid kerumah ya," titah Mafida sambil beranjak pergi dari hadapan Elisa. "Siap Bu hati2 ya," jawab Elisa asistennya. "Oke, makasih ya El," ucap Mafida."sama-sama Bu, sudah menjadi tugas saya sebagai asisten ibu," jawab Elisa dengan tersenyum lembut.Mafida akhirnya berlalu meninggalkan Restonya. ***Sesampainya di rumah jam masih menunjukkan jam satu siang, Mafida heran karena melihat motor suaminya ada dirumahnya. Pasalnya ini masih jam kerja. "Loh Mas Imam kok, ada dirumah, tadi kan berangkat kerja. Ini juga masih jam satu siang. Kok tumben sekali Mas Imam pulang tanpa ka

  • SCANDAL    BAB 3

    Semenjak kejadian Anna yang tanpa sengaja melihat adegan erotis kakaknya, Anna mulai sering curi-curi pandang ke arah kakak iparnya dan kearah bagian celana kakak iparnya. Ada rasa penasaran dalam diri Anna. *** Suatu hari "Mas, mbak Fida kemana, kok tumben udah mau isya belum ada dirumah," tanya Anna saat melihat Imam sedang menonton televisi sendirian. Imam menengok sesaat ke arah Anna sebelum ia akhirnya menjawab pertanyaan dari Anna. "Mbakmu, masih direstonya, katanya pulang agak telat," jawab Imam dengan santai. "Oohhhh, mas Imam lagi nonton apa," tanya Anna penasaran. "Ini lagi nonton film Korea, ga tahu sih judulnya apaan, soalnya asal nonton aja," ujar Imam panjang kali lebar. Dengan langkah cepat Anna duduk disebelah Imam ikut menonton film tersebut. "Gimana kuliah mu Ann," tanya Imam. "Ah aman aja Mas," bohong Anna, padahal aslinya dia dapat hukuman dari Miss Ira. "sudah dapat teman," "sudah donk Mas," Beberapa menit kemudian... Ada adegan yang

  • SCANDAL    Bab 2

    Saat dikampus. Tidak butuh waktu lama Anna bisa beradaptasi dilingkungan barunya, dia begitu cepat bisa mendapatkan teman, dia sekarang memiliki teman sekampus yaitu Nonavi dan Lais. Tiga sekawan itu sedang asik nongkrong di kantin. "Eh hari ini kita ada jadwal mata kuliah Ilmu hukum, dosennya terkenal killer loh," ucap Lais sambil makan keripik kentang. "Emang siapa dosennya," tanya Anna dengan Antusias "Miss Ira, dia terkenal killer, pokoknya jangan sampai ada yang telat saat matkul dia, atau jangan sampai ada yang gak ngerjain tugas dari Miss Ira, bisa bahaya," imbuh Lais. "Trus trus," kali ini Nonavi tak kalah antusias. "Ya intinya jangan ada yang nyenggol atau ngebantah Miss Ira, senggol sedikit bisa berujung kena hukuman," kata Lais. "Seperti apa hukumanya," tanya Nonavi yang makin penasaran. "Poin kalian bisa dikurangin, bahkan ada yang tidak boleh mengikuti matkulnya selama seminggu, ada pula yang pernah disuruh mengitari lapangan sebanyak sepuluh kali. Pok

  • SCANDAL    BAB 1

    Dikediaman Fida. "Fida titip adekmu Anna, tolong dijaga baik-baik ya disitu," ucap Ibu Vita kepada Mafida, diseberang telepon. "Iya Bu, ini Anna juga baru sampai disini Bu," jawab Fida dengan pasti. " Seng rukun ya sama adekmu, oh iya apa Imam sudah pulang kerja ?" Tanya ibu Vita. "Belum Bu kan, ini masih jam kerjanya Mas Imam Bu," ucap Fida sambil melihat jam ditembok yang ada cicaknya. "Yasudah kalau bagitu, titip salam untuk suamimu ya, " "Walaikumsalam iya Bu, nanti tak sampaikan mas Imam," sambungan telepon pun mati setelah ucapan salam. Lalu Mafida mengalihkan pandangannya kepada adeknya, yaitu Anna yang udah duduk disofa empuk miliknya. "Kalau udah hilang capeknya, bawa kopermu kedalam kamar ya dek, kamar nomer dua," titah Mafida kepada Anna. "Siap Kakak ku yg cantik," ucap Anna dengan wajah semringahnya. Mafida adalah sosok istri yang cantik, Sholehah dan lembut. Dia juga merupakan pemilik dari Rumah makan Saung Wong Deso yang terkenal itu, sebelum dia meni

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status